8

2.3K 78 14
                                    

Zidan? Lagi?

   Lagi lagi Zidan mengejutkanku. Aku sangat terkejut begitu ku membuka pintu, pasalnya dia datang tidak sendiri, tapi dia juga membawa kedua orang tuanya. Apa sekarang dia akan melamarku? Aku langsung melihat penampilanku sendiri ketika ku tersadar dari lamunan, ah malunya diriku, aku hanya memakai kaus oblong dan celana belel saat ini. Dengan rasa malu aku kembali menutup pintu dan menghampiri mamah dan papah yang sedang berdiri sambil menahan tawa karena tingkahku.

    "Mah, Zidan beneran mau lamar Kylla mah, pah?" kataku cemas sambil memegang tangan mamah dan melirik mereka satu persatu. Sedangkan mamah hanya menjawab dengan anggukan.
   "Kok mamah sama papah gak bilang siih"
   "Lah kan tadi mamah bilang pake pakaian yang pantas, dandan juga yang cantik, kamu ini"
    "Ya terus gimana niih? Aduuuh"
    "Ya udah sana siap siap". Akupun pergi ke kamar sambil berlari lari.

Gila kenapa Zidan gak bilang kalo dia mau kesini? Ni orang mau ngerjain gue? Kan gue bisa siap siap kalo lo kasih tau, dasar kampret

    Akupun kembali keluar kamar dengan penampilanku yang lumayan oke. Aku menghampiri mamahku yang sedang menyiapkan jamuan keatas nampan.

    "Wah anak mamah cantik banget sekarang"
    "Ya harus dong mah" jawabku sambil memperlihatkan gigi putihku. Akupun membantu mamah mengantarkan jamuan keruang tamu, dimana papah sedang berkumpul dengan keluarga Zidan.

   Saat aku menaruh jamuan keatas meja, dengan jelas aku mendengar sebuah kalimat yang membuatku terperangah.

   "Oke berarti 2 minggu lagi ya pak?"
   "Apa nya yang 2 minggu lagi pah?" Tanyaku penuh kekhawatiran.
   "Ya acara pernikahanmu dengan Zidan lah?
   "Hhah"

Perasaan gue belum ditanya siap apa ngganya deh? Gila ini yang dilamar anaknya apa babehnya sih?

   "Lah? Kylla kan belum jawab siap apa nggaknya kan pah?"
    "Kalau papah atau bahkan Zidan tanya dulu sama kamu, pasti juga jawabannya siap kan?" Sanggah papahku yang disambut dengan tawaan mamah beserta keluarga Zidan

Iya juga sihh

-----------------

"Saya terima nikah dan kawinnya Arkylla Nizfa Sabhira binti Hendra Trimarwanto dengan maskawin tersebut dibayar tunai"

  Gara gara kalimat itu status lajangku berganti menjadi seorang istri. Tapi aku juga bersyukur kalimat itu terlontar sangat lancar dalam satu tarikan nafas oleh Zidan. Itu artinya sekarang dia adalah suamiku? Ya semoga saja dia menjadi seorang imam sholat sekaligus imam hidupku yang bisa menuntun keluarganya ke jalan yang benar, amiin.

Setelah akad nikah dan prosesi adat sunda, sekarang aku sedang berdiri bergandengan dengan Zidan diatas permadani merah untuk melakukan prosesi pedang pora.

Saat seorang komandan pedang pora melapor bahwa prosesi pedang pora sudah siap di laksanakan, entah kenapa hatiku merasa degdegan.

Akupun mulai melangkahkan kaki bersama Zidan melewati sebuah gapura pedang pora, seakan akan kami memasuki sebuah gerbang yang mengantarkan kami kedalam kehidupan baru yang harus di jalani bersama. Setelah selesai melewati gapura tersebut, para perwira TNI membuat pormasi melingkar dimana aku dan Zidan adalah pusatnya, ketika lingkaran itu sudah sempurna, beberapa bilah pedang porapun memayungiku bersama Zidan. Ya seperti halnya folosifi formasi ini, semoga saja Zidan menjadi seorang pemimpin yang dapat melindungi keluarga kami dari segala cobaan baik berupa kejahatan ataupun yang lainnya. Dan saat ini pula Zidan memasangkan sebuah cincin kepada jari manisku begitu pula aku yang memasangkan cincin kepada jari manisnya, berharap kami bisa selalu bersama dalam mengarungi kehidupan rumah tangga kami nanti. Akupun menerima sepasang pakaian persit yang itu artinya aku sudah resmi diterima sebagai anggota persit. Dan tersampaikanlah sebuah syair puisi dari seorang perwira TNI yang membacakannya ketika para pasukan pedang pora menegakkan pedangnya masing masing.

Abangku kapten Zidan Adnan Syaputra dan kakaku Arkylla Nizfa Sabhira
Hari ini menjadi begitu indah bagimu
Kebahagiaan dan kebanggaan mewarnai seluruh detik waktu
Senyum dan tawamu terasa begitu ceria dan merdu
Hari ini pastilah menjadi kenangan indah disepanjang hidupmu
Namun hari ini hanyalah suatu awal

Awal dari suatu perjuangan yang panjang
Perjuangan seorang prajurit dan suami
Serta perjuangan seorang istri prajurit dan istri sejati
Hari esok tidak akan terlewati hanya dengan tawa dan canda
Hari esok adalah kerja keras, kerahkan segala usaha
Tanggung jawab atas tugas dan keluarga ada di pundakmu
Tanggung jawab kepada bangsa dan negara menunggu setiap waktu
Kami adik- adikmu hanya bisa berdoa
Semoga kebahagiaan hari ini akan lestari dan abadi
Dan semoga perjuangan kakanda berdua selalu mendapat
Rahmat dan petunjuk darinya
Selamat dan bahagia abangku.....
Selamat dan bahagia kakakku.....
Selamat menempuh hidup baru.....

    Setelah pembacaan puisi selesai kamipun di persilahkan untuk menuju ke pelaminan, dan kemudian berfoto bersama dengan anggota pasukan pedang pora. Selesai berfoto dengan mereka, aku melemparkan buket bunga bersama Zidan yang ku genggam dari tadi kepada tamu undangan yang masih belum terhalalkan oleh kekasihnya. Ya seperti tradisi yang kalian ketahui, katanya jika yang mendapatkan bunga tersebut maka dia akan cepat menyusul menuju tempat pelaminan.
Semua orangpun ramai merebuti bucket bunga yang ku lempar, tak ku kira ternyata buket itu sampai kepada ketiga sahabatku dan sekarang mereka sedang memperebutkannya.

    "Eh lepasin gak, ini tuh udah milik gue". Sahut Anya sambil berusaha mengambil alih bucket bunga tersebut.
"Nggak gak jelas jelas tadi bunganya jatuh ke gue" sanggah Chika
"Udah ni bunga buat gue aja, gue udah tunangan nih, kalo gue gak jadi nyusul gimana?" Kata Tari sambil menunjukan cincin tunangannya, sedangkan tangan satunya masih memperebutkan buket bunga itu.
"Ya itu sih DL"

Aku bersama Zidan hanya bisa tertawa melihat tingkah ketiga sahabatku itu.
Ditengah tawaku Zidan memperhatikanku sangat dalam, aku yang merasa di perhatikan, berhenti tertawa dan membalas tatapannya.

   "Terimakasih kamu sudah mewujudkan keinginanku utuk bisa bersamamu, aku harap kamu bisa menjadi istri sejati dan istri prajurit yang siap dan kuat untuk selalu berteman dengan air mata dan kerinduan yang setiap saat datang"
    "Aku akan menerima tugasku sebagai ibu dan istri sejati serta istri prajurit yang selalu siap merindukanmu. Ingatlah ketika kamu pergi aku selalu ada disisimu bersama dengan doa yang selalu ku panjatkan disepanjang perjuanganmu. Dan berjanjilah kepadaku ketika kamu kembali berikanlah hadiah yang tak terhingga kepadaku"
"Iyah nanti aku kasih sendal swallow setiap kali aku pulang tugas". Jawab Zidan sambil mencubit hidungku yang di temani dengan kekehan jahilnya.
"Iiiih Zidaan". Kataku sambil membalas cubitannya di perut
"Auu sakit".."iya iya, aku janji aku pasti pulang dengan selamat"sahutnya lembut yang kemudian menarikku ke pelukannya dan satu kecupan lembut mendarat di keningku😊.

               ŤHË   ĂÑĐ

---------------

Yeyy akhirnya ceritaku tamat juga...

  Sekian aja ya gays ceritanya, makasih yang udah rela nyempetin waktunya buat bisa baca cerita GJ ku ini. Dan makasih baanyak banyak banyak juga buat kalian yang nggak cuma baca cerita aku doang yaitu kalian yang suka kasih aku semangat lewat votes and coments kalian, pokoknya love you dahh buat kalian semua😘😂

  Sampai jumpa di cerita selanjutnya ya gengs babayy👋

For You CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang