6

1.4K 68 2
                                    

Tok tok tok

Terdengar ketukan pintu yang cukup keras ketika aku hendak mencuci piring di dapur.

"Ya tunggu sebentar" kataku sambil mencopot celemek yang tergantung di leherku dan berjalan menuju pintu.
Betapa terkejutnya aku ketika melihat seseorang yang berada di hadapanku. Zidan, ya aku tau itu Zidan tapi yang membuatku melongo adalah penampilannya, baju doreng doreng dengan tangan baju yang di lipat sampai sikut dan baret merah yang bertengger di kepalanya. Jujur itu semua membuat dirinya semakin tampan dan gagah.

Gila ni cowo ternyata tentara. Pantes aja waktu gue mau di rampok dia nolongin gue, mungkin aja si perampok itu udah ancur kaya debu kali ya? Sumpah keren banget.

Selama beberapa detik aku terdiam, memperhatikannya lekat lekat dari bawah sampai atas, dari atas sampai bawah, khawatir jika aku salah lihat. Tapi benar, ini Zidan. Aku kembali menyadarkan diriku yang terdiam.

"Mmm ada apa ya?"

Eh kok gue jadi formal gini ya?

"Gue ke sini cuma mau izin sama lo"
"Emang lo mau kemana pake izin segala sama gue?"
"Selama 3 bulan ini gue mau pergi tugas, dan setelah kepulanganku dari sana aku akan....." Zidan memotong perkataannya, akan apa coba? "Aku akan melamarmu dan menikahimu"

Jgerrrr

Serasa tersambat petir. Aku merasa terkejut dengan kalimatnya.

"Lamar? Nikah?" Kataku bingung dan masih dalam keadaan terkejut yang ditambah dengan detakan jantung yang sangat tidak stabil.
"Ya aku akan menikahimu Kylla". Aku masih terdiam "aku pergi, jaga dirimu baik baik" katanya sambil mengacak rambutku dengan lembut kemudian berlalu pergi dengan mobilnya.

Aaaa pengen deh rasanya peluk dia sebagai tanda selamat jalan. Tapi sayangnya belum halal😭. Sedih banget gue.

Ntah apa yang aku rasakan sekarang, apakah aku harus senang karena laki laki itu akan melamarku nati, atau aku harus menangis karena kepergiannya? Tak terasa ketika mobil Zidan mulai hilang, pipiku tiba tiba basah karena air mata yang tak bisa ku bendung lagi.

Akupun menghapus air mata yang yang membasahi pipiku, kemudian aku masuk rumah dengan langkah kaki yang lunglai layaknya seseorang yang yang berjalan tanpa nyawa dan melanjutkan pekerjaanku untuk mencuci piring.
Bayang bayang kenangan bersama Zidan kembali tersiar dalam pikiranku dan berhasil membuatku kembali menjatuhkan air mata.

"Kok cuci piringnya sambil ngelamun sih?". "Kamu kenapa?". Suara itu membuatku terperanjat dan membuatku sadar dari lamunan.
"Eh mamah udah pulang?". Kataku sambil menghapus air mata yang sempat jatuh dan berbalik badan menatap mamah.
"Ya beberapa detik yang lalu"." O iya tadi mamah ketemu Zidan pas di jalan, katanya dia mau pergi tugas ya Kyll?"
"Iya mah tadi dia sempat kesini"
"Oohh jadi tadi kamu lagi ngelamunin Zidan nih?"
" iih mulai deh". Mamah hanya tersenyum penuh arti. "Udah lah mah Kylla mandi dulu mau jalan".
"Jalan kemana?". "Kamu mau nyusul Zidan ke bandara?".
"Mamah kepo deh" jawabku dari atas tangga
"Dasar kamu ini ya" ucap mamahku sambil geleng geleng.

-------------------

Saat ini seperti biasa aku mengisi waktu weakend ku di kaffe dan sekarang aku ditemani dengan lamunanku yang menyedihkan. O ya mungkin kalian bertanya kenapa aku tidak mengejar Zidan ke bandara, alasannya aku gak sanggup lagi melihat kepergian Zidan yang mungkin akan membuatku nangis bombai dan mungkin saja jika aku ke sana dia sudah pergi, jadi aku lebih memilih pergi ke sini. Tiba tiba seseorang datang dari hadapanku.

"Woy kylla" sapanya mengagetkanku
"Eh elo Tar". Ya dia Tari salah satu dari 4 sahabatku sejak masa SMA.
"Lagi ama cowo ni yee?"
"Sorry ya gue single bukan play girl kaya lo". Dia emang begitu, mentang mentang wajahnya cantik jadi dia banyak pacar deh.
"Eh sorry lagi ya gue ini bukan play girl tapi karna wajah gue yang cantik ini gue jadi punya banyak pacar"
"Sama aja kampret"
"Ngga itu beda"
"Terserah lo deh". Dari pada panjang lebar cekcok sama ni orang akhirnya aku mengalah, gak papalah kan mengalah bukan berarti kalah, ya kan gaes?.
"Tapi sekali lagi sorry ye bulan nanti gue mau tunangan Kyyl". Sahut tari yang di sambung dengan tawa girangnya.
"Gak percaya". Balasku dingin "Udah deh jangan sindir sindir gue. Suatu saat nanti gue juga bakalan punya doi yang lebih cakep dari mantan mantan lo itu"
"Ih gue seriusan Kylla, 3 bulan lagi dia mau ngelamar gue, pokoknya lo harus dateng oke?"
"Lama amat 3 bulan, kenapa gak sekarang aja coba?"
"Ih lo tuh gimana sih, segala sesuatu itu harus ada persiapannya kali Kyll"
"Ohh gitu ya?"
"Ya iya lah, pokonya lo wajib dateng, ingat wajib, lo gak dateng dosa lu" Ancam Tari .
"Iya iya bawel. Pake bawa bawa dosa lagi, emang elu yang ngurusin dosa?"
"Ah pokonya lo harus dateng,masa sahabatnya seneng lo gak dateng, udah ah gue mau pulang ya?daaah Kylla"ucapnya sambil berlalu pergi dan melambaikan tangannya.
"Hmmm" jawabku sambil membalas melambaikan tangan juga.

Karena merasa sudah sangat lama disini, akhirnya setelah beberapa menit Tari pergi, akupun pulang juga dari kaffe.
Malamnya setelah aku melakukan aktifitas rutinan, aku kembali ke kamar untuk menyelesaikan berkas berkas yang ditugaskan oleh pak Andre. Namun tiba tiba handphonku berdering dan nomor tak dikenal menghubungiku lewat video call whatsapp ku.foto profilnya pun tidak menggambarkan jelas siapa pemilik nomer itu. Jadi ku angkat saja panggilan tersebut, karena barang kali saja itu adalah nomor baru rekan kerjaku atau bahkan nomor bossku yang ingin menyampaikan hal penting.
"Assalamu'alaikum" betapa terkejutnya aku saat melihat wajah seseorang yang berada di layar handphonku. Dengan spontan aku langsung mengakhiri panggilan tersebut dan handphonku terlempar tak jauh di depanku.

Yang gue lihat benerkan? Dari mana dia dapet nomer gue?

Dan tak lama kemudian dia kembali menghubungiku lagi lewat video call.

Aaah dia VC gue lagi, gimana niih?

Aku terdiam sesaat sambil ku mengetuk ngetukan jari telunjukku kepada handphoneku, lalu mengibas ngibaskan tanganku dan mebenarkan rambutku yang acak acakan. Akhirnya ku terima panggilan tersebut.

"Haaai, kok tadi malah di matiin sih?" Ocehannya langsung menyerbuku ketika ku buka panggilan tersebut. Zidan, ya dia Zidan.
"Gak papa"
"Ooh kamu tadi udah siap siap dulu ya sebelum mau berhadapan sama kapten cakep ini? Hayooh ngaku"
"Apaan sih?"
"Eh jangan kangen ya, aku pasti pulang dan akan nepatin janjiku untuk kamu"
"Siapa juga yang kangen sama lo, malahan gue bersyukur banget karena selama lo gak ada, gue aman disini"
"Boong"
"Yang gue ucapin itu fakta"
"Iya, tapi ucapan lo bohong sama hati lo sendiri"
"Sok tau"
"Ya udah gue tutup ya".
"Yaudah tutup aja. Lagian kalo cuma gini doang, mending ga usah hubungin gue."
"Ciee bilang aja lo mau lama-lama kan VC sama gue?
"Yeh,, ngga lah. Udah deh katanya lo mau tutup. Lagian gue juga lagi banyak kerjaan, ganggu aja lo. Sono sonoh"
"Oke good nigh Kylla, assalamu'alaikum"
"Hm wa'alaikum salam"

Setelah itu aku kembali mengerjakan tugasku, dan berakhir dengan tidur pulasku.

For You CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang