Diana Aleeca Tisdale P.O.V
Helai demi helai rambutku terjatuh dilantai..
Rambut cokelat yang selama ini kujaga...
Rambut yang selama ini selalu menjadi mahkotaku..
Ya, aku sudah memutuskan untuk memangkas habis rambutku. Sekarang aku botak.
Aku memutuskan ini, karena kalau dipertahankan, akan berakhir sama. Toh, nantinya aku akan botak-botak juga kan?
"Sudah selesai" Kata Kay, stylish pribadi dikeluargaku.
Aku pun melihat diriku dicermin sekali lagi..
This is the new me.
Diana, tanpa rambut cokelat yang biasanya terurai indah.
Aku benar-benar tidak mempunyai sehelai rambutpun sekarang, "Thanks, Kay"
Kay mengangguk dan keluar dari kamarku. Aku memang memangkas rambutku dikamar, kalau diluar pasti aku malu.
Tadinya, ideku ini ditolak mentah-mentah oleh Mom dan Dad. Tapi setelah aku memohon mati-matian kepada mereka, akhirnya mereka pun menyetujuinya.
Aku mengambil beanie--well--untuk menutupi kebotakanku, walaupun dirumah, aku harus tetap memakai beanie. Aku kan malu sama Mom dan Dad. Hehehe.
Satu hal yang kupikirkan...
Niall.
Apa reaksinya ketika melihat ini semua? Apa dia akan langsung memutusiku? Apa dia langsung jijik?
'Holyshit, aku tidak boleh berpikiran seperti itu' Batinku.
Tak lama, ada yang mengetok pintu kamarku.
"Come in" teriakku. Pintu pun terbuka.
Tebak siapa yang datang?
Ya, Niall James Horan.
Jantungku berdebar. Aku belum memberitaunya tentang keputusan ini. Aku takut dia bakalan malu mempunyai pacar yang penyakitan seperti ini. Tapi aku belum siap kehilangan sosok lelaki seperti Niall. Jeez, bagaimana ini?
"Di-- whoa? Tumben memakai beanie" Pandangan Niall terarah kepada helaian-helaian rambut yang berserakan dilantai. Fuck, aku ketahuan.
"K-kau.. M-memangkas rambutmu?" Ucapnya tak percaya. Aku mengangguk lemah, "Maaf, Ni. K-kau.. Kau boleh jijik terhadapku... Kau boleh malu karena mempunyai pacar sepertiku, Ni.. Bahkan kalau kau mau putus, silahkan.. Aku mengerti kok"
Tak terasa, air mata yang daritadi ada dipelupuk mataku akhirnya turun deras. Aku duduk dipinggir kasur. Niall pun menghampiriku dan berlutut didepanku, menjajarkan tingginya denganku.
"Ssh.. Jangan pernah berpikiran seperti itu, Diana.. Aku sama sekali tidak jijik ataupun malu kok.. Aku akan tetap sayang kepadamu" Ujarnya, sambil menghapus airmataku.
"You promise?"
Ia mengangguk, "I love you forever, Di. Remember that"
"Forever?"
"Yeah, forever"
***
Niall P.O.V
Aku memandang gadis yang saat ini sedang tertidur dipahaku, "Kau sudah makan siang?"
Ia menggeleng.
"Kamu tuh kebiasaan deh. Yasudah, ayo makan siang diluar!"
Ia kembali menggeleng.
"Kenapa?"
"Aku tidak ingin membuatmu malu, Ni"
"Di, sudahku bilang.. Jangan berpikir seperti itu.. Mmm.. Aku lapar nih.. Kau ingin membuatku mati kelaparan ya?"
Diana terkekeh, "Iya deh iya. Tapi ada satu syarat"
Aku menaikan kedua alisku, "Apa?"
"Jangan nandos lagi! Aku bosan tau!"
"Ugh, padahal siang-siang begini enaknya makan nandos.. Tapi kalau kau yang meminta, aku nurut saja deh"
"Gombal!"
***
Kami sampai di KFC. Diana yang memintanya, katanya dia bosan sama nandos, hahaha.
Ia memakai kaos polos berwarna hijau dan celana pendek, tak lupa dengan beanienya.
Kami pun memilih tempat duduk, "Mau pesan apa?" Tanyaku.
"Samakan denganmu saja." Jawabnya. Aku pun mengangguk dan segera memesan makanannya. Aku memesan 2 potong ayam, 2 spaghetti, 2 beef burger, dan 2 coca cola.
Setelah 10 menit, aku kembali kemeja. Diana melongo tak percaya melihat nampan yang kubawa, "Seriously, Ni? Sebanyak ini?"
"Katamu kan samakan denganku.. Ini memang porsi makan ku, sayang.. Mau tak mau, kau harus mengikutinya.. Makan yang banyak ya, supaya cepat sehat"
Diana berdecak sebal, "Kau bukannya membuatku sehat, tapi membuatku gendut, Ni"
Aku terkekeh, "Sudah-sudah.. Makan saja"
Kami pun melahap makanan kami sambil berbincang-bincang. Tak jarang, ia tertawa-tawa mendengar leluconku. Banyak sorot mata yang tertuju kepada kami. Tepatnya kepadaku sih, karena... Ya, kalian tau sendiri bahwa aku sekarang seorang yang terkenal.
Tapi tiba-tiba, sendok yang dipegang Diana terjatuh kekolong meja. Ia pun terpaksa mengambilnya.
Dan...
Kejadian yang tidak diinginkan pun terjadi.
Ketika Diana sedang menunduk untuk mengambil sendoknya, beanie yang ia gunakan terlepas dari tempatnya.
Snap!
Snap!
Snap!
Suara blitz kamera terdengar. Paparazzi.
Shit.
Sementara suara itu terus terdengar, Diana sibuk memasangkan beanienya.
"Ni, kita pulang sekarang"
***
![](https://img.wattpad.com/cover/22982404-288-k314698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diana ➳ Niall Horan
Sonstiges❝Forever?❞ ❝Forever.❞ Amazing cover by hella-mer © 2014 by Zahwa