One

2.1K 129 26
                                    

Suara pecahan kaca terdengar didalam ruangan. Ruangan itu tampak sudah sangat berantakan, pecahan kaca dimana mana lemari yg sudah terbaring dilantai serta kursi dan meja yg sudah tidak berada ditempat yg semestinya.

Suara teriakan gadis terdengar bersama isakannya yg begitu memilukan. Darah sudah membasahi lantai bersatu dengan pecahan kaca.

Sebuah Pisau kembali menghujam seseorang yg tengah berdiri menyaksikan gadis yg sudah menutup matanya. Beberapa kali laki laki itu menerima hujaman pisau di bagian perutnya.

"Mati kau"

Deruh nafas Mina tak beraturan setelah ia membuka matanya. Lagi lagi ia terbangun dari mimpi buruknya yg datang selama satu bulan belakangan ini. Mimpi itu selalu berulang ditempat yg sama, rasanya ia ingin bangun tapi rohnya seakan ditahan untuk menyaksikan kejadian itu. Wajah dari orang didalam mimpinya selalu tidak dapat ia lihat hanya bayangan yg mengambarkan kejadian itu berulang.

Mina mengatur nafasnya yg tak beraturan. Peluh mulai membasihi dirinya, mimpi itu juga membuat hidup Mina menjadi tidak tenang. Seperti memaksanya untuk  mengungkap apa arti mimpi yg terus berulang itu.

Mina bangkit menuju kamar mandi menyiapkan dirinya. Matanya masih sayu karna tidurnya menjadi terganggu.

"Aku benci seperti ini" Mina menatap wajahnya sendiri didepan cermin mengajak dirinya sendiri berbicara

Hidupnya begitu sangat terganggu dengan semua mimpi yg menghantuinya. Mina mengambil segelas air putih untuk menenangkan dirinya. Deruh nafasnya masih terdengar memburu, matanya ia pejam kan sejenak.

Mina mengambil kunci mobilnya untuk membawanya ketempat dimana dia menghabiskan waktu setiap harinya. Mobilnya melaju dijalanan kota Seoul yg cukup padat dengan kecepatan tinggi.

Mina POV

Aku melajukan mobil ku membelah jalanan pagi kota Seoul menuju kantor pusat kepolisian Seoul. Hanya ini yg bisa membantu ku sejenak melupakan semua mimpi mimpi ku.

Aku benci ketika harus terbangun dengan semua mimpi yg bahkan tidak ku mengerti. Setiap detail kejadian yg selalu datang menganggu tidur ku seperti meminta ku untuk menerka apa yg sebenarnya terjadi. Seperti sebuah film yang diputar berulang untuk memintaku menjawab bagaimana akhirnya. Seperti sebuah puzzle yg harus ku susun, namun entah dimana awal dan akhirnya aku pun sama sekali tidak mengerti.

Semua mimpi yang ku lewati biasanya dapat ku selesaikan, namun kali ini berbeda seperti akan membawa ku pada satu titik dimana aku pun tak sanggup menyelesaikannya karna mimpi ini selalu berulang dengan adegan yg di endingnnya selalu sama.

Mungkin ini sebuah anugrah dari Tuhan tapi bisa kah Tuhan jangan memberi kelebihan ini padaku, kenapa harus aku yg mendapatkan kemampuan ini dan terus mengganggu hidup ku sejak awal.

Aku seakan tidak lagi memiliki tujuan hidup selain menyelesaikan kasus pada mimpi mimpi yg hadir saat mata ku terpejam.

Aku berusaha mencari kesenangan lain tapi entahlah semuanya percuma. Aku mencoba pergi melangkah lebih jauh namun kaki ku selalu berdiri pada titik yang sama.

Jika seperti ini aku tidak dapat berkata apapun selain hanya diam disepanjang hari.

Mina POV and

Mina sudah sampai di depan kantornya, para polisi menyapanya dengan ramah tapi ia hanya membalas dengan membungkuk kaku, Mina tetap seperti enam tahun lalu tanpa ekspresi dan terkesan dingin.

"Kau kurang tidur lagi?" Tanya Momo memberikan secangkir teh herbal pada Mina

"Banyak laporan yg harus aku kerjakan" Mina harus berbohong untuk menutupi apa yg terjadi padanya

After Moon (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang