Eight

507 85 6
                                    

Jeongyeon sesekali melirik Mina dari bangku samping. Mina yg sadari tadi diam sejak ia menjemputnya membuat Jeongyeon bingung.

"Aku akan memberikan hukuman yg berat untuk tersangka yg membuat mu terluka" ucap Jeongyeon tanpa berpaling dari stir mobilnya

"Hmm, aku tidak papa"

"Jangan selalu bertindak sendiri dan membahayakan mu. Sudah berapa kali begini dan bahkan kau nyaris mati"

"Aku selalu dekat dengan kematian" Mina menyandarkan kepalanya pada kaca mobil

Kali ini Jeongyeon dibuat bungkam tidak ada kata lagi yg mampu dia rangkai untuk Mina. Selalu seperti ini jika Mina berbicara padanya dan selama 2 tahun bekerja bersama sikap Mina tidak pernah berubah sedikit pun. Acuh dan dingin.

"Terimakasih" ucap Mina sambil menunduk memberi hormat

"Masuklah dan beristirahat kabari aku jika butuh sesuatu"

Mina hanya menjawab anggukan. Mobil Jeongyeon pergi dari hadapannya, Mina melangkah masuk menuju rumahnya.

Layar ponselnya tidak lepas dari tatapannya seakan sedang menantikan sesuatu disana muncul. Mina mencari satu nama dan menekan gambar telpon hijau dilayar datar miliknya.

"Apa kau marah? Apa khawatir mu begitu besar pada ku?"

"Mianhae" ucap Mina meletakkan ponselnya kembali diatas Meja

.
.
.
.

Mina memasukkan beberapa barangnya kedalam tas jinjing hitam miliknya menggunakan satu tangan. Langkah kakinya ringan menuju lantai bawah rumahnya, kali ini ia harus menyetir dengan satu tangan. Wajahnya masih dipenuhi luka lebam disudut bibirnya.

Mina menuruni tangga kamarnya. Sesekali menahan nyeri yg ia rasakan dari punggungnya.

Suara pintu tertutup terdengar tak kala Mina keluar dari dalam rumah. Mina berjalan menuju mobil hitamnya yg terparkir di samping rumah. Mata Mina membulat kaget melihat seseorang tengah berdiri disamping mobil miliknya. Seseorang yg sangat sulit ia hubungi sejak semalam. Seseorang yg tiba tiba menghilang. Seseorang yg membuat hatinya tak tenang kini sudah berada tepat didepannya.

Mina tersenyum tipis melihat wajah dingin Chaeyoung namum begitu lucu dimata Mina.

"Berikan kuncinya" ucapnya singkat

"Dari mana kau tau rumah ku?"

"Bukan hal penting, cepat berikan" ucapnya kembali sambil berusaha mengambil kunci ditangan Mina

"Aku akan melaporkan mu kalau begitu karna sudah membuntuti ku" Mina tersenyum jahil

Tanpa menajawab apapun Chaeyoung melangkah pergi membuat Mina begitu bingung dengan sikap Chaeyoung. Satu tangan Mina menggenggam tangan Chaeyoung. Matanya sengaja ia pejamkan seakan akan sedang ada yg terjadi lagi pada Chaeyoung

"Hari ini kau harus mengantar dan menjemput ku" Mina membuka matanya perlahan. Kedua mata mereka saling bertemu.

Chaeyoung masih memilih diam, kunci mobil ditangan Mina sudah berpindah tangan. Chaeyoung membukakan pintu untuk Mina, tanpa berbicara Chaeyoung mengisyaratkan Mina untuk masuk dan melepaskan tautan tangan mereka.

"Bagaimana kita akan berangkat kalau-"

"Maaf untuk sikap ku semalam dan tadi" ucap Mina tulus

Mata Chaeyoung terasa seperti lautan yg dalam membuat Mina mampu menyelam kedalamnya dengan begitu tenang. Tanpa berucap apapun Chaeyoung merjongkok didepan Mina, mengitkan tali sepatu Mina yg terlihat longgar.

After Moon (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang