Chapter 02. Teringat masa lalu

5.2K 373 24
                                    

4 tahun telah berlalu sejak Yagami beringkarnasi ke di dunia tersebut. Statusnya sekarang ini adalah Hagito Naraya. Hagito lahir di sebuah desa kecil yang bisa dibilang biasa-biasa saja. Juga, selama 3 tahun belakangan ini, dia hanya mencari berbagai informasi yang ada di perpustakaan dekat rumahnya. Dia hampir membaca seluruh buku di sana yang jumlahnya mencapai tiga juta jilid buku.

Kalau kalian bertanya kenapa dia tidak mencoba skill yang dimintanya ke dewi tersebut, itu karena dia masih belum bisa mengunakannya di usianya saat ini. Dari buku yang dia baca, semua skill yang dimiliki oleh seseorang bisa digunakan dan dikembangkan bila orang tersebut telah berusia enam tahun.

Sebenarnya Hagito juga sedikit kecewa, tetapi menunggu hingga ia berumur enam tahun  bukan perkara besar baginya. Mungkin dia berpikir bahwa ini adalah salah satu rintangan baginya.

Tak lama setelah itu Ibu datang.

"Hagito, waktunya sarapan. Ibu sudah membuat makanan yang enak dari daging babi yang baru saja Ayahmu tangkap lho. "

"Baiklah, Bu! Sebentar lagi aku akan ke sana. Tapi sebelum itu, aku harus membereskan buku-buku ini dulu. "

"Kalau begitu biar Ibu bantu."

“Tidak perlu, Bu... Aku bisa mengerjakanya sendiri. "

Dia tersenyum dan mengosok-gosok kepala Hagito

"Bailah-baiklah... Sepertinya, anak Ibu telah mulai menjadi mandiri. "

"Apaan sih yang Ibu katakan. "

"Hahaha... Sudah-sudah, jangan dipikirkan. Kalau begitu Ibu pulang dulu, kamu cepat pulang, ya. "

"Oke, Bu...!" Hagito tersenyum begitu lebar. Sepertinya, dia sangat menikmati kehidupannya sekarang ini.

Itu benar, pada kehidupannya dulu, ayah dan ibunya meningal dunia pada saat dia berusia lima tahun. Dia dipermukaan mencoba tetap tegar menerima segala sesuatu yang menimpa dirinya. Itulah makanya dia mulai hidup sendiri dalam kesedihan yang begitu dalam, berjuang melakukan yang terbaik.

Dia akhirnya bertemu dengan seseorang yang begitu tahu dengan dirinya, orang itu juga selalu ada untuk membantunya. Seseorang itu ialah Yato Tagiwa. Dia bertemu denganya pada saat duduk di kelas 4 SD. Ketika itu, Yato merupakan orang yang senantiasa mengulurkan tangannya ke Yagami. Mereka berdua semakin akrab bahkan hingga mereka SMA.

Akan tetapi, masalah mulai muncul ketika Yagami dan Yato mencoba membuat sebuah perusahaan. Peruhaan mereka berkembang dengan cepat karena dibantu oleh Yagami yang memiliki otak cerdas, kecerdesaanya melampaui batas hingga tak ada tandingannya. Seiring waktu berlalu dengan bisnis prusahaan mereka yang semakin berkembang, entah mengapa Yato tidak pernah menampakkan dirinya lagi. Yagami awalnya tidak mempedulikannya karena dia merasa bahwa Yato hanya berniat menjahilinya.

Akan tetapi berapa terkejutnya Yagami setelah melihat berita yang ditampilkan di TV. Yato dikabarkan meninggal hanyut di pesisir Hawa, penyebab kematiannya masih dalam proses penyelidikan hingga saat ini.

Karna begitu terpukulnya Yagami setelah mendengar kabar bahwa sahabat yang sudah dia angap saudaranya sendiri telah meninggal dunia, dia mulai mencoba mabuk dengan bir yang tersedia di apartemennya yang biasanya disuguhkan untuk tamu. Dia melakukan itu karena dia pernah membaca sebuah buku kalau mabuk itu dapat menenangkan pikiran yang lagi stres.

Entah sudah berapa kaleng yang telah ia minum. Akan tetapi, ia masih belum bisa menutup rasa sakit dihatinya sekarang ini. Hingga puncaknya dia pingsan di tengah jalan, bahkan ia tak pernah tahu jikalau kepingsanannya akan berdampak pada kelanjutan hidupnya, ketika ia pingsan orang yang mungkin musuhnya telah memanfaatkan celah tersebut sebagai kesempatan untuk membunuhnya.

Itulah awal dari cerita ketika dia bertemu dengannya.

Setelah mengingat kenangan lama tersebut, air mata Hagito keluar dengan sendirinya.

"Apa-apaan ini, ke… kenapa air mataku tidak mau berenti." Hagito mengusap air matanya dengan kasar, sikapnya yang tegar mencoba menenangkan hatinya

"Lagian, ini juga cerita lama, kenapa juga aku masih memikirkan hal itu. Sekarang ini yang perlu saku pikirkan adalah diriku yang hidup di dunia ini. "

Kemudia setelah Hagito membereskan semua buku-buku tersebut. Dia langsung berlari pulang ke rumah.

"Selamat datang, Hagito…. "

Ibu dengan hangat menyambut Hagito dari pintu.
"Oh, anak Ayah juga baru pulang. Kenapa lama sekali, ayo cepat makan sebelum dingin. "

"Tentu saja Ayah..! "

Hagito tersenyum begitu bahagianya dengan kehidupannya sekarang ini.

I Sekai de no Sekandoraifu [COMPLET Vol.01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang