Chapter 32. Hal yang tidak ingin diketahui akhirnya terungkap

2.6K 196 11
                                    

Sebuah ruang makan, dimana semua orang sudah berkumpul disana. Suasana memang seperti biasanya tapi Hagito masih sedikit gelisah akan apa yang harus dia ceritakan nantinya.

~"Eh...! Kenapa lesu sekali? Apa kamu sedang demam? " Kata Ibu yang mulai meletakkan tangannya ke kening Hagito.

~"Hahaha...apa sih yang Ibu katakan, aku tidak sedang sakit kok..! " Hagito sambil membuat sebuah senyuman.

~"Oh jadi begitu. " Ibu yang mulai melepaskan tangannya dari kening Hagito.

~"Kak..Kak..! " Hikari mengukur tinggi tangannya di samping Hagito.

~"Ada apa Hikari? " Kata Hagito yang mulai mendekati kepalanya ke hadapan Hikari.

Hikari meletakkan kedua tangannya ke pipi Hagito dan meletakkan keningnya ke kening Hagito.

~"Apa yang sedang kamu lakukan? " Tanya Hagito yang sedikit tertawa dengan tingkah laku Hikari.

~"Hikari hanya ingin mencoba yang biasanya dilakukan di buku cerita yang biasa Kakak baca untuk Hikari dulu. " Jawab Hikari dengan senangnya.

Oh dewi...! Dia terlalu imut, pikir Hagito ketika melihat kedua bola mata Hikari yang seakan-akan menyilaukan matanya.

~"Hahaha...." Hagito sedikit tertawa dengan jawaban yang diberikan Hikari ketika itu.

Suasana hati Hagito yang tadi sangat tegangnya menghilang dengan cepatnya karna tingkah laku Hikari.

~"Ehem...! " Ayah mendehem seketika yang sambil mengepalkan tangannya ke mulutnya.

Seketika Hagito berkeringat lagi dan sedikit kaku karna itu yang kemudian menundukkan kepalanya ke bawah.

~"Apakah kau dapat menceritakan semuanya sekarang? " Tanya Ayah dengan dengan nada yang sedikit keras.

~"Ap..apa yang Ayah maksudkan. " Hagito mencoba untuk menutupinya.

Seketika Ayah memukul meja makan dengan kerasnya sampai membuat sedikit retak di bahagian yang Ayah pukul

*Tak..!* Suara pukulan tersebut.

Melihat Ayah yang begitu Ibu membawa Hikari masuk ke dalam terlebih dahulu.

~"Bisakah kau jujur sama Ayah? " Tanya Ayah lagi dengan suara yang seperti menahan emosinya.

Hagito hanya membungkukkan kepalanya dan tak menyebutkan satu kalimatpun, diam seakan-akan tidak ada yang ingin dia sampaikan.

Ayah ketika itu terus menatap Hagito dengan tatapan marahnya dan kemudian berdiri dari tempat duduknya dan mencoba meraih Hagito dengan tangannya.

*Plak..! " Suara tamparan.

Ketika Hagito mendengar suara tersebut dia mulai melihatnya dan tak disangka bahwa Chel keluar dan menampar tangan Ayah dengan kerasnya.

~"Apa yang ingin kau lakukan. " Tanya Chel dengan tatapan dinginnya.

Seketika suasana sangat mencekam di antara mereka berdua yang membuat sebuah tatapan perselisihan dan seakan-akan bersiap untuk bertarung.

~"Chel bisakah kau tenang. " Kata Hagito.

~"Tapi master..." Ketika Chel ingin menyampaikan sesuatu dia terdiam setelah melihat raut muka Hagito yang sangat dinginnya.

~"Maaf atas kelancanganku master, sesuai dengan keinginan mu aku akan kembali. " Kata Chel yang langsung berlutut di Hadapan Hagito dan kembali menyatu lagi dengan bayangan Hagito..

~"Hah~ jadi dari mana akan ku ceritakan terlebih dahulu. " Kata Hagito yang sedikit kurang bersemangat dengan mendengkulkan kepalanya.

~"Apa-apaan tadi itu. " Tanya Ayah yang sangat keheranan.

~"Oh...dia Chel yang sekarang telah menjadi tangan kananku. " Jawab Hagito dengan jujurnya.

Hagito mulai menceritakan awal mula dia bertemu sampai pada sebuah kontrak yang dilakukannya dengan Shallena.

Tampang Ayah ketika itu tak percaya sama sekali dengan apa yang Hagito ucapkan dengan jujurnya.

(( Master coba perlihatkan punggungmu padanya. )) Chel memberikan usulan.

Hagito sebenarnya tidak mengerti sama sekali akan maksud dari perkataan Chel tersebut yang kemudian dilakukannya juga.

Ketika Hagito melepaskan bajunya dan memperlihatkan punggungnya tersebut, terukir sebuah kepala serigala dengan besarnya.

Seketika Ayah benar-benar terkejut dan tak tau akan apa yang akan disampaikannya.

Kemudian Ayah memeluk Hagito entah karna apanya dan mulai mengelus kepala Hagito dengan tangannya.

~"Maaf kalau Ayah menyudutkanmu, tapi sebenarnya Ayah sangat khawatir tau. Ayah tak mau kalau terjadi apa-apa sama kau, dan lagi itu sangat membuat Ayah menderita karna tak dapat melindungi mu nak. " Kata Ayah dengan nada yang begitu menyesalnya.

Hagito sangat terkejut dan tak menyangka akan hal ini, yang kemudian teringat akan masa lalunya.

~"Maaf kan Aku Yah..." Kata Hagito ketika itu yang kemudian entah mengapa air matanya keluar dengan sendirinya.

Hagito benar-benar menangis akan hal tersebut, karna di dunianya sebelumnya dia tak pernah merasakan kasih sayang orang tuanya dan tak ada satupun yang mempedulikannya.

.................................................................

Keesokan harinya Hagito terbangun dengan mata yang masih memerah dan kemudian ke kamar mandi dan langsung turun ke meja makan.

Disana hanya terdapat Ibu dan Hikari yang sedang terduduk diam sambil menyantap makanannya.

~"Mana Ayah Bu..? " Tanya Hagito.

*Tak..!! Plak..!! * sebuah suara yang sangat kerasnya dari luar.

~"Ayah sedang latihan di luar. " Kata Ibu dengan santainya yang sambil terus menyantap sarapan.

Karna Ibu telah mengatakan itu Hagito mulai duduk dan menyantap juga makanannya yang telah disiapkan Ibu. Sekilas Hagito melihat ke luar jendela yang terlihat ada beberapa pohon tumbang dengan sendirinya.

Apakah Ayah sedang bertarung dengan seseorang, pikir Hagito ketika itu dan terus melanjutkan sarapannya.

Setelah Hagito selesai menyantap sarapannya dia bergegas untuk keluar karna Ayah masih belum berhenti bertarung.

Hagito sangat terkejut dengan hutan yang menjadi tempat latihan Ayah dengan seseorang tersebut karna pepohonan disekitarnya rata akan tebasan dan tanahnya yang retak-retak.

Hagito melihat ke arah pertarungan dan terlihat bahwa Ayah dan Chel lagi bertarung dengan seriusnya sampai seisi hutan hancur akan pertarungan tersebut.

What...! Apa mereka berencana meratakan seluruh permukaan hutan ini??, pikir Hagito yang sangat terkejutnya.





Bila Ada Yang bilang kenapa w masih memegang Hp itu sudah jelas kalau w masih belum belajar...😅 maklum lah, anak jaman now ngk bisa lepas dari hp, hahaha... 😂😂

 😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Sekai de no Sekandoraifu [COMPLET Vol.01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang