Chapter 11. Kebenaran tentang Ayah

3.3K 269 9
                                    

Hagito langsung mengayunkan pedangnya. Kristal tersebut sangatlah keras dan serangan tadi tidak ada meninggalkan bekas sedikitpun.

Akan tetapi ada sebuah angka yang keluar setelah itu. Angka itu bertulis 286.

~"Lumayan-lumayan.. " Pengawas itu mulai mencatat hasil tes berpedang Hagito.

Kemudian dia mengarahkan Hagito ke bola kristal yang berada di tengah lapangan.

~"Sekarang silahkan letakkan telapak tanganmu ke bola kristal tersebut. "

~"Baiklah.. " Hagito langsung mencoba meletakkan telapak tangannya ke bola kristal tersebut.

~"Eh...!" Akan tetapi hasil tak terduga pun terjadi. Bola kristal tersebut pecah berkeping-keping seketika sebelum Hagito benar-benar meletakkan tangannya.

Hagito melihat ke pengawas tes tersebut, tampang pengawas itu seketika terlihat sangat tercengang.

~"Se.. Sepertinya ada yang salah dengan bola ini. " Pengawas itupun mulai berlari ke arah pengawas lainnya.

Hagito mulai berpikir akan kejadian ini. Apa jangan-jangan karna kekuatan Kinesis ini yang membuat bola kristal itu tidak dapat menghitung kekuatannya, pikir Hagito.

~"Kalau begitu mari coba ini. " Hagito mendapatkan sebuah ide.

[Quantakinesis]

hagito mengunakan salah satu kemampuan kinesisnya untuk menurunkan kekuatannya.

~"Bla.. Bla.. Bla.. " Para pengawas tes tersebut masih berkumpul membicarakan tentang yang terjadi barusan.

Pada akhirnya pengawas tersebut mulai mengambilkan bola kristal baru.

~"Maaf bisakah anda letakkan tangan anda kembali. " Beberapa petugas tes tersebut berkumpul di sekitar untuk melihat Hagito.

Di sini sangat cangung dan Hagito meletakkan tangannya ke bola kristal itu kembali. Dan akhirnya kristal itu tidak pecah lagi.

~"Fiuh.. " Hagito lega karna itu benar-benar bekerja. Dan kristal tersebut mulai membuat sebuah angka.

Angka tersebut tertulis 554. Dan para petugaspun mulai menanyai nama Hagito.

~"Siapa nama mu..? " Dia bertanya dengan senyuman anehnya.

Apa angka ini juga sangat aneh, pikir Hagito.

~"Namaku Hagito, Hagito Nagaya... " Setelah Hagito menyebut nama lengkapnya petugas itupun sedikit mengeluarkan keringat.

~"Apakah nama ayahmu Gu.. Guron N.. Nagaya? " Diapun mulai berbicara terputus putus.

~"Ya itu memang nama Ayahku. Kenapa memangnya? " Hagito sedikit heran mereka menanyai itu.

Mereka mulai berbisik-bisik dan keadaan di sekitar pun hening. Dan juga beberapa orang yang ingin mendaftarpun sedikit ketakutan.

Situasi di sekitar pun langsung berubah.

Apa Ayah pernah melakukan sesuatu yang membuat mereka terkejut?, memang benar bahwa Ayah juga berpesan untuk tidak menyebutkan nama belakangku, tapi ku tak berpikir juga akan menjadi begini, pikir Hagito.

~"Maaf membuatmu menunggu lama tuan muda. " Entah mengapa mereka mulai memperlakukan Hagito seperti seorang yang benar-benar harus dihormati.

~"Mohon maaf bila aku menanyai hal ini, tapi kenapa ya kalian semua memperlakukanku kayak gini setelah mendengar nama belakangku? " Hagito membuat ekspresi yang sedikit tagang.

~"Eh.. Benarkah anda tidak tau bahwa Ayah anda adalah seorang yang sangat dihormati di benua ini..? " Mereka semua heran dengan pertanyaan Hagito.

~"Hah..!!! Memangnya apa yang Ayahku lakukan sampai begitunya?? " Hagito sangat terkejut.

~"Ayahmu seorang yang sangat gagah lo, pada waktu ras manusia sedang bertempur dengan ras Iblis dia maju dan menghancurkan pertahanan iblis sendirian ketika itu dengan pedangnya yang besar. " Entah mengapa mereka semua sangatlah tergila-gila dengan Ayah.

Hah.. Ayahku yang mekosis itu pernah melakukan hal itu?, itu tak mungkin. Apakah telingaku sudah mulai rusak? Hagito berpikir dengan tampannya yang sangat tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

~"Ini hasil tes nya tuan muda, jangan lupa titipkan salamku ya, kya... " Entah mengapa mereka semua mengila. Hagito hanya membalasnya dengan senyuman yang jelas dibuat-buat.

Hagito mulai pulang ke rumah dengan membawa kertas hasil tesnya tersebut. Hasil tes tersebut nantinya akan diberikan ketika waktu penerimaan murid baru.

~"Hah..ini sangat melelahkan sekali. " Hagito sangat lelah dengan apa yang terjadi seharian ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Sekai de no Sekandoraifu [COMPLET Vol.01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang