Chapter 35. Teman sekamar

4.3K 240 97
                                    


Hagito sekarang sedang berbaring di kamar penginapannya. Dengan wajah yang kacau Hagito berbaring dengan lesunya.

"Hah~" Hembusan nafas Hagito yang keluar dengan kerasnya.

*Tok..tok..tok..* Bunyi suara ketikan pintu.

Seseorang mulai membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam. "Permisi, maaf menganggu... "

Orang tersebut memiliki rambut yang berwarna coklat dengan struktur tubuh yang hampir sama dengan Hagito dan sebuah bola mata yang berwarna hitam pekat.

Hagito secara spontan langsung bangun dan membalas perkataannya. "Tak masalah... "

Dia mulai tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Sepertinya kita akan sekamar untuk beberapa tahun ke depan, jadi saya berpikir supaya kita bisa akur sama lain. Aku Hera. "

Hagito membalas senyumannya dan mulai berjabat tangan dengan mengatakan. "Ya... tentu saja. Aku Hagito, mohon bimbingannya. "

Kemudian dia mulai melihat ke sekeliling dan bertanya. "Apakah kamu tidak membawa sesuatu? "

"Hahaha... tentu saja aku membawanya. "

[Item Box]

Hagito langsung mengeluarkan 2 koper besar yang sudah disiapkannya sebelum dia berangkat dari rumah.

Hera entah kenapa terkejut dengan sendirinya ketika Hagito melakukan itu.

Dia dengan cepat memegang kedua pundak Hagito dengan mata yang bersinar-sinar. "Wow keren...! Ap itu tadi..? "

Hagito sangat terkejut ketika dia melakukan itu apalagi mukanya sangat dekat dengan Hagito.

Hagito mendorong muka Hera sedikit menjauh sambil membuat senyuman sedikit emosi. "Bisakah kau menjauh dulu ha...! "

"Aw..Aw.. ya, ya...! " Ucapnya ketika Hagito mendorong mukanya.

Sambil menghela nafas yang begitu panjang Hagito mulai menjelaskannya. "Ini disebut Item Box yang fungsinya hanya untuk menyimpan barang secara praktis. Seharusnya kau tau itu kan. "

Dia hanya sedikit memiringkan kepalanya ke samping. "Bukanya itu salah satu Item langka? "

Mendengar perkataan itu Hagito tertawa karna tidak percaya. "Hahaha... apa yang kau katakan, ini bukanya sebuah barang yang bisa didapatkan oleh semua orang kan!!"

Dia benar-benar keheranan dengan kalimat yang Hagito katakan, itu terlihat jelas dari bagaimana tampangnya sekarang ini.

"Hah..!! Apa yang kau katakan, itu tidak akan mudah didapat. Kau pergi ke sebuah reruntuhan yang dalamnya tidak bisa dihitung dimana monster dengan berbagai tingkat menunggu disana. "

Ketika Hera menjelaskannya Hagito hanya terdiam dan tak bisa berkutik apa-apa.

Hagito yang masih tak percaya bertanya. "Apakah benda ini sangat berharga? "

Hera tertawa dengan kerasnya. "Hahaha... apa yang kau katakan ha..! Itu adalah item yang sangat langka. Bisa dibilang hanya 20 buah baru diklasifikasikan keberadaannya. "

'Wow... Tak ku sangka akan sangat beruntung kalau Silly mau memberikan item ini. '

"Hei.. hei.. Bisakah kau menjualnya padaku, aku akan memberikan berapapun yang kau minta. "

Hagito sangat muak dengan matanya yang sangat bersinar itu, itu mengingatkan pada seseorang. Dengan mengarahkan jarinya ke Hera, Hagito mulai tersenyum seraya menjentikan jarinya.

*Tak..! * Suara jentikan yang sedikit keras.

"Apa yang kau katakan, sekarang sudah mulai gelap. Jadi bereskan terlebih dahulu barang-barang yang ingin kau tempatkan disini. "

I Sekai de no Sekandoraifu [COMPLET Vol.01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang