35. Surat Untukmu

9 0 0
                                    

saat nanti kamu membaca tulisanku, pasti kamu tahu bahwa aku tidak cukup memiliki keberanian untuk mengatakannya secara langsung di hadapanmu. Sebab, kamu tahu, kelemahan terbesarku adalah saat memandangimu.

Entah mengapa, saat kamu melihatku, aku begitu merasa seberuntung ini menjadi seseorang. Hanya karena aku dicintai dengan begitu baik olehmu. Bahkan, tanpa kamu ucapkan pun, aku tahu bahwa arti keberadaanmu besar di hati kecilmu.

Sebenarnya aku ingin menulis banyak hal tentang kamu. Tentang apa pun yang membuatku merasa begitu beruntung karena memiliki seorang kamu.

Kamu adalah kebangganku. Tidak ada satu pun dari dirimu yang tidak berhasil untuk kukagumi. Bagiku, menemukan kamu memang menjadi alasan terbaikku untuk berhenti mencari.

Rasanya, aku ingin sekali berteriak, "Tuhan, untuk satu hal ini kumohon jangan diminta kembali." Bersamamu, semuanya terasa cukup. mungkin terdengar klasik, tetapi seperti itulah suara perasaanku saat memiliki kamu, merasakan hangatnya ketulusanmu.

Boleh aku menuliskanmu sesuatu? bisa kamu membacanya nanti, mungkin sebelum kamu memejamkan mata, sebelum kamu berangkat kerja, atau saat nanti kamu merayakan langit senja. Terserah, kapan saja yang kamu bisa.

Kepada kamu, Kekasihku-bahwa aku begitu bersyukur atas pertemuan kita. Tuhan seperti sedang mengirimkan seseorang yang tidak hanya menjadi seorang pendamping, melainkan juga sebagai teman bercerita yang baik, pendengar setia, juga teman bertukar pikiran di dalam kepala.

Jika pernah kamu menganngap, kamulah yang beeruntung memiliki aku, kamu salah. Aku beruntung karena memiliki kamu-seseorang yang tumbuh dengan hati baik, cinta tulus, kejujuran yang apa adanya serta tanggung jawab yang  baik.

 Jika boleh kepadamu aku meminta, aku  hanya akan meminta satu-tolong... jangan ajari aku untuk menyerah. selaman ini, tidak ada yang bisa membuatku mencintai sebesar ini. Hanya kamu satu-satunya orang yang pernah kutemui, lalu membuatku memutuskan untuk beerhanti mencari. Mungkin terdengar klasik, tetapi, aku mengakui, bahwa memang mencintaimu rasanya pulang-hangat yang menenangkan.

Kamu memperlakukanku dengan begitu baik. Mungkin, memang jaug dari kata romantis yang terdengar manis tapi aku suka. kamu berhasil membahagiakan aku dengan cara-cara sedehana.

Mungkin, ini memang konsep palling sederhanaa dalam cinta, yaitu menemukan seseorang yang bisa membahagiakan kita denang cara-cara yang tidak harus rumit, cukup dengan sesuatu yang sederhana tapi manis.

Kamu begitu pandai merawat kekhawatiranku. Tidak pernah kumelihatmu sampai membiarkanku berpikir buruk tentangmu. Katamu, menjaga kekhawatiranku itu adalah keharusanmu. Selain itu, kamu juga begitu pandai merawat rindu.

Jarak bagimu buakn suatu alasan untuk menghalangimu menjaga dengan baik rinduku. Dalam 24 jam waktumu, pasti kamu meluangkan waktu untuk meneleponku, lalu kamu mengajakku bertukar cerita tentang apa saja yang terjadi dalam seharimu dan sehariku.

Bagiku, semuanya ada dalam batas yang cukup. Tidak lagi aku meminta lebih, cukup kamu. Aku pernah meminta kepada Tuhan. Aku tidak ingin memilliki pasangan yang sempurna, cukkup ia yang bertanggung jawab, jujur, dan setia. Selebihnya bisa diusahakan bersama.

Kemudian, aku menemukan kamu.

Wujud nyata dari doa-doa baikku. Seseorang yang tidak hanya manis ucapannya, melainkan juga perlakuannya. Jujur, merasa seberuntung ini aku menjadi seseorang yang denganmu aku ditakdirkan.

perlu kamu ketahui, bahwa aku merasa begitu yakin kepadamu. Sebab aku dianugerahi keyakinan untuk memercayaimu-kamulah terbaikku.

Maka, jika suatu hari nanti kita menemui bisan atau masalah yang membuat amarah kita diuji dengan begitu besar, ketahuilah bahwa keadaan-keadaan terburuk tidak akan sampai kujadikan alasan untuk tidak lagi mencintai kamu.

Mungkin, Tuhan juga menciptakan cinta dari pertengkaran-pertengkaran kecil kita. Jadi, tetaplah jadi pendamping yang baik untukku. Sekusut apa pun kita menghadapi persoalan. aku akan terus mendapingimu. Bahakan saat amarahmu menujuku, yakinlah bahwa itu tidak sampai membuatku untuk tidak ingin lagi memelukmu.

Terima kasih, kekasihku untuk segala hebatmu.


26 Maret 2019 22.22

(S.A)

Batas MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang