26. Pernahkah Kamu.

27 2 0
                                    

Pernahkah kamu merasakan menjadi seperti aku?


Mencintai tanpa dicintai.

Pernahkah kamu merasakan menjadi seperti aku?

Menanti tanpa diingini.

Pernahkah kamu merasakan menjadi seperti aku?

Merindukan tanpa dirindukan.

Pernahkah kamu merasakan menjadi seperti aku?

Memperjuangkan tanpa diperjuangkan.

Pernahkah kamu merasakan menjadi seperti aku?

Bertahan tanpa dipertahankan.

Pernahkah kamu merasakan menjadi seperti aku?

Menunggu tanpa ditunggu.


Jika pernah, pasti kamu mengerti seluka apa luka hatiku saat ini. Aku telah banyak memeluk kehilangan, tetapi baru kali ini aku merasakan jatuh cinta tidak seperti sebelum-sebelumnya. Mencintai seseorang yang tidak dimiliki-aku tidak tahu perasaan apa yang lebih buruk dari ini. Sulit bagiku menerima hari sebagai aku yang harus belajar untuk berhenti mencintai.

aku ingat perkataan seseorang, "Seharusnya cinta memiliki kekuatan untuk menguatkan, bukan melemahkan."

Tapi, sekarang apa dayaku? kenyataanya adalah aku lemah, sebab cinta yang kumiliki untuknya terlalu besar. Telah banyak cara kupakai untuk setidaknya mengurangi sedikit demi sedikit perasaan cinta yang untuknya. Tapi, beberapa kali aku gagal setelah mencoba.

Sampai akhirnya aku pada titik....

Mengikhlaskan.

Iya. Mengikhlaskan.

Selama ini, saat aku berusaha mencoba untuk melupakannya, aku lupa memeluk ikhlas. Itu sebabnya, setiap kali aku berusaha untuk lupa, aku gagal melakukannya. Kini, setelah aku mengikhlaskan semuanya, memaafkan dan mulai berdamai dengan kenyataanya yang ada, pelan-pelan semua hal berubah dengan sendirinya.

Berubah menjadi semestinya.

Aku yang mulai lupa bahwa aku pernah begitu mencintainya.

Aku yang mulai lupa bahwa aku pernah begitu menyayanginya.

Aku yang mulai lupa bahwa aku pernah begitu merindukannya.

Yang tersisa kini hanya rasa lega, karena akhirnya aku bisa melupakan seseorang tanpa harus melukai apa pun pada diri sendiri.

Kini aku percaya, bahwa setiap luka pasti sembuh. Bagian yang patah akan kembali tumbuh, pun yang hilang akan tergantikan.

Kalimat yang selama ini aku pegang untuk menguatkan adalah, "Kamu hanya butuh ikhlas memaafkan diri sendiri, sebelum akhirnya bisa memaafkan orang-orang yang dengan sengaja menyakiti. Hati baikmu pantas berbahagia, dengan tanpa membenci."

Pada satu waktu, kamu akan menemukan hari di mana itu menjadi hari tersedihmu dalam hidup. Lalu kemudian kamu tersenyum.

Sebab, saat itu juga kamu telah berhassil berdamai dengan apa pun yang pernah melukai hati.

(S.A)

12 Desember 2018, 21.18.

Batas MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang