aku tak tau harus berkata apa selain, selamat tinggal.
Dipagi yang cerah, waktu menunjukkan pukul 07.20 Karin mengucek matanya yang ternyata masih ada belek, dia membersihkannya dan agus sudah berdiri membuka gorden jendela kamarnya sambil berkata "sudah bangun?". "Hmm, iya" jawab karin. "Pergi sono ke bawah udah ada sarapan aku buatin!" ucap Agus kepada Karin. Karin mengangguk, dan beberapa saat kemudian dia membuka selimutnya dan segera menuju ruang makan.
Disaat karin melihat meja makan, Karin terkejut terheran heran, karena sudah banyak makanan yang tersedia diatas meja makan milik lelaki itu. "Njir ini kenapa banyak amat makanan, perasaan ini masih pagi kan? masih sarapan, kenapa kaya mau dinner aja" batin Karin. Karin duduk dan menunggu Agus keluar dari kamar.
"Ini semua makanan siapa yang masak?" tanya Karin kepada Agus. "Ada beberapa masakan yang di masak bibi dan ada juga makanan yang aku buat sendiri" jawab Agus. "Emang kamu bisa masak?" tanya Karin. "Ya beberapa bisa, kenapa? kamu gabisa ya?" tanya Agus sambil menaikkan salah satu alisnya. "Jmm ya gitu dehh" jawab Karin. "Eh aku boleh nanya ga sih? kamu tuh datangnya dari mana? kok kamu tiba tiba ada di rumah ku?" tanya Agus ngegas. "Hmm aku juga kurang tau, karena yang aku ingat, aku abis jatuh trus nyampenya di rumah kamu gitu" jawab Karin sedikit ragu. "Emangnya kamu jatuh darimana? langit? trus mendaratnya kerumah aku gitu? aneh aneh aja dehh" jawab Agus tak percaya. "Gatau aku ih:( aku lupa, yang aku ingat ya gitu, aku ga boong, masa aku mau berbohong sama orang yang ga aku kenal sama sekali" jawab Karin sambil menundukkan kepalanya. "Jadi kamu ga kenal aku? ga kenal sama sekali?" tanya Agus semakin bingung, dia bingung antara nih cewe datangnya dari mana dan dia tuh seartis apa sampai seorang cewe seperti Karin tidak mengenalinya. "Kenal, Agus kan? kemarin barusan kenal" jawab Karin polos. "Jadi beneran gatau?" tanya Agus yang masih penasaran. "Engga" jawab Karin. "Ya emang sih, ini rumah ketat banget penjagaannya, kalo misalnya dia masuk tanpa perizinan kan bakal di usir, tapi dia datangnya darimana coba? masa dari langit, aneh banget" batin Agus. Setelah itu mereka terdiam sejenak dan Agus segera menyuruh Karin untuk menghabiskan makanan yang telah disiapkan sejak tadi di meja makan.
Setelah mereka menghabiskan makanannya, Karin berusaha membuka obrolan agar tidak garing. "Kamu tinggal di rumah gede kaya gini, berapa orang?" tanya Karin. "Ada aku, abangku, mama, papa, dan beberapa ART kenapa?" jawab Agus pelan. "Gapapa sih, rumahnya gede banget gitu, kalo tinggalnya cuma beberapa orang gitu kan masih kegedean ini mah, btw mama papa mana?" jelas Karin. "Iya karena kadang temen temenku pada main disini, ini rumah sekalian base camb, dan gatau kenapa ini rumah emang di beli gede gitu sama bokap, katanya pengen anak banyak, tapi ya gitu, yang lahir cuma 2 wkwk" jelas Agus. "wkwk, yang di takdirkan hidup cuma kalian kali" jawab Karin sambil tertawa. "Mama papa ku keluar kota, emang kebiasaan mereka berdua, sampe sekarang masih aja pacaran, keluar kota bahkan keluar negeri cuma berdua, dan kami di tinggal." ucap Agus.
Setelah mereka berbincang bincang, mereka berjalan mengelilingi rumah dan setelah itu Agus mengajak Karin ke taman, mall, bahkan wisata lainnya hingga mereka kelelahan, mereka pulang dengan muka yang sudah dekil, badan yang sudah lengket dan bau, capek, lelah, letih, lesu sudah campur aduk di dalam diri mereka, sampai dirumah mereka terlelap.
Saat Agus terbangun dari tidurnya, dia menuju kamar miliknya karena barusan dia tertidur di sofa, dia mencari Karin, kemana mana, tapi tak ketemu, dia mencoba bertanya kepada asisten rumah tangganya, tetapi mereka tidak tau dan tidak mengenali sosok Karin, apakah dia hanya bermimpi? tetapi sangat seperti nyata.
Vote and Comment yo:*
Follow ig: hudanurrafa21 & goresan.aksara21
kecup cinta dari outhor, mwahh💖
![](https://img.wattpad.com/cover/182700533-288-k676857.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Yang Tertunda [HIATUS]
Teen FictionSeorang wanita yang sedang depresi dan tak sanggup untuk melanjutkan hidupnya akhirnya nekat bunuh diri.