Part 1

32 13 0
                                    

Sakit hati melebihi sakit fisik
Gimanapun sakit fisik
Sakit hati susah diobati.

Beberapa hari kemudian, Karin tak kunjung bangkit dari komanya, dia masih tertidur pulas seakan akan dia sedang bermimpi indah disana dan  tak ingin cepat cepat terjaga dari komanya.

Karin seperti berada disuatu perbukitan nan hijau, banyak rerumputan yang ada disana, pohon nan rindang dan bunga warna warni yang bermekaran, dia melihat ada ayunan yang tak tau siapa pemiliknya, ia segera menuju ayunan tersebut dan langsung mendudukinya, ia mengayun ayunkan kakinya sambil menutup mata. Saat kakinya tak lagi mengayunkan ayunan tersebut, seperti ada orang lain yang sedang mendorong perlahan ayunan tersebut sehingga ayunan itu bergerak kembali, Karin perlahan membuka matanya dan ia melihat ada seorang lelaki tegap, tidak terlalu tinggi, putih, mancung dan tampan berada di belakangnya. Ia kaget dan tak karuan, ia melihat lelaki itu tersenyum padanya, tetapi Karin masih ragu akan kehadiran lelaki itu, "Dari mana kah asalnya? kenapa dia berada di tempat ini? dan kenapa dia berada di belakang ku? sejak kapan kah ia berdiri di belakang ku?" dalam hati Karin.

Lelaki itu berhenti mengayunkan ayunan tersebut dan duduk di bawah rindangnya pohon, ia melihat Karin yang sedang kebingungan dan sedang menuju lelaki tersebut, Karin duduk di sebelahnya dan bertanya "kamu siapa? kenapa kamu ada disini?" tanya Karin kepada lelaki itu. "apakah kamu tak salah menanyakan hal itu kepadaku?" jawab lelaki itu dengan senyumannya. "maksudnya?" jawab Karin yang masih kebingungan. "seharusnya aku yang bertanya padamu, darimana kah asalnya bidadari cantik ada di sekitaran rumahku? kamu siapa? dan kenapa ada di perkarangan rumah ku, ini taman belakang rumah ku." jawab lelaki itu panjang lebar. Karin hanya terdiam dan melihat di sekelilingnya, iya dia ada di perkarangan rumah yang ia tak tau itu rumah siapa dan kenapa dia berada disana. "namaku suga orang biasanya memanggil aku agus, nama kamu siapa?" tanya lelaki itu sekali lagi. "humm, anuu, siapa ya, hmm" jawab Karin sedikit gugup dan lupa namanya siapa. "lupa nama atau emang belum punya nama?" tanyanya sambil sedikit tertawa sehingga giginya terlihat. Karin makin gugup karena melihat senyum manis lelaki bernama agus tersebut. Karin pingsan dan agus segera membawa Karin ke kamarnya. "duh, kenal engga nyusahin iya, anak sapa dah saoloh" sambil menggendong Karin yang beratnya seperti karung beras.

Waktu menunjukkan pukul 22.30 dan Karin baru terbangun dari pingsannya, dan ia melihat di sekelilingnya, "kamar siapa ini?" tanyanya yang tak sengaja di dengar oleh agus. "kamar ku, kenapa? kamu tadi pingsan dan aku membawamu ke kamarku, tenang aku anak baik baik, gasuka mempermainkan wanita, yaudah itu makanan udah aku siapin, makan dan kembalilah tidur!" Karin tak berkutik sedikitpun dan ia hanya bisa mengangguk dan mengiyakan lelaki itu dan segera tidur karena kepalanya masih terasa sakit.

Jangan lupa vote dan comment karena itu gratis:* support dari kalian itu berharga

follow ig: hudanurrafa21 & goresan.aksara21
salam cinta dari outhor:*

Jodoh Yang Tertunda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang