Menjadi Guru??

223 29 0
                                    


Malam yang indah dengan cantiknya
bintang dan bulan menggantung
diatas sana.Saat ini aku sedang
membuka buka buku kuliah ku dan
ku sempatkan membacanya untuk
mengisi waktu luang.

Ku kembali teringat dengan kejadian
tadi sore saat aku tak mampu
menahan tawa karnanya.Baru kali ini
aku menyesal.Kan Rasulullah melarang
kita tertawa terlalu keras dan terlalu
lama.

Huft...Ya Allah maafkan hamba yang
selalu lalai ini.

Tapi memang itu kenyataannya, dia
yang terlihat lucu dengan rambut
gimbal yang sepertinya belum sempat
dipotong itu dan berantakan.

Dan Dia berhasil kembali membuat
jantungku memompa dengan kuat.Ya
Allah...apakah ini cinta??,, apakah ini
yang dimaksud cinta??, yang melihat
dia langsung jantung ku berdegup
sangat kencang.

Tapi apakah cinta yang kumaksud ini
cinta yang tulus?.Aku takut aku hanya
sekedar mengguminya karna
penampilan dia yang tampan.

Ya Allah...sebenarnya aku pun tak
ingin ada rasa seperti ini.Rasa ini
hanya akan membuatku sakit nantinya.
Karna kau lah yang bisa membolak
balik hati manusia.

Setelah sempat melamun seperti itu,
aku langsung menyadarkan diri dari
lamunan itu.

"Asstagfirullahalazim" Ucapku sembari
tangan kananku memegang dadaku.

"De...Deniss...kita makan malam
nak"Panggil Bunda dari lantai bawah
dan terdengar olehku.

"Iya bun, bentar" Jawab ku sedikit
teriak agar terdengar oleh bunda.Aku
pun menutup buku yang tadi sedang
ku baca dan menyimpannya sementara
di meja belajarku belah samping.

Aku bangkit dari dudukku lalu turun
menuju ruang makan.

"Malam yah, bun" Ucap ku pada Ayah
dan bunda yang sudah siap untuk
makan.

"Malam sayang"
"malam nak"Jawab mereka.

"Kamu tadi kenapa pulang nya
terlambat??" Tanya Bunda sambil
mengasihi piring yang sudah ada nasi
nya itu kepadaku.

"iya bun, tadi Nisa ketemu sama tante
Dewi dijalan deket pasar.Trus katanya
gak ada angkot dari tadi.Karna kasian
ya udah Nisa tawarin buat antar tante
sampe rumah"

"sampenya dirumah tante, aku malah
ditawarin masuk dulu.Nah, Trus aku
malah diminta juga buat masak.Kata
tante Dewi, bunda ya yang bilang kalo
masakan aku enak?" Ungkapku pada
bunda.

"Ehh hhe maaf...bunda cma curhat kok"
Sambil cengengesan.

"Curhat kok tentang Nisa, malu dong
bun" Lanjutku sambil menyuapkan
nasi yang pertama ke mulutku.

"Hhi iya maaf deh"

"Ouhh iya trus trus gimana??" Tanya
lanjut Bunda.

"sesudahanya masak sih langsung
pulang" Akhir Cerita yang ku ceritakan.

"eumm" Gumam bunda sambil
mengangguk pelan yang berarti dia
paham.

"ya udah nanti lagi ceritanya, habisin
dulu makanannya" Ucap ayah serius.

Ayah emang orang nya seperti itu.
Kadang kalo lagi bercanda candanya
dia lucu.Kalo lagi serius seriusnya
malas sereum.Kayak dosen dikampus
ku saja.

Aku dan Bunda pun mengiyakan apa
kata Ayah dan melanjutkan makan
malamnya.

Setelah semua selesai makan malam
namun belum sempat untuk
membereskan makanannya, tiba tiba
suara telfon rumah berdering.

Mengagumimu Dalam Diam 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang