Wait for Me??

159 23 0
                                    


"Ehh kak" Panggil Tasya
memberhentikan langkahku dan aku
pun berbalik badan.

"iya??"

"kata kak Dito Wait for Me" Kata Tasya
menggayakan berbisik.

Setelah Tasya berkata mobil itu pun
berjalan dan akhirnya menghilang dari
pandanganku.

"Wait for Me?? " Heran ku.

"Akh udah lah" ucapku tak perduli

Bukannya aku tak tau arti.Aku tau
artinya Tunggu aku kan??. Tapi yang
aku gak ngerti maksudnya dari kata
itu apa.

****

Malam yang cerah dengan bintang
bintang gemintang diatas sana. Dan
tak lupa Allah selalu hadirkan bulan
disana sesuai apa yang Dia kehendak.
Layaknya hatiku yang Dia kehendaki
untuk mencintai seseorang yang
tak lain adalah Dito.

"Perasaan ini masih sama.
Masih tersimpan rapi dihatiku.
Jangan tanya...
Jangan khawatir...
masih untukmu
Aku memang tidak punya apa apa
untuk menjadikan kau miliku.
Tapi aku punya Do'a.
Senjata terampuh yang aku punya.
Aku akan berusaha dengan Do'a,
agar Allah memperkenankan kita menjadi
1"

Ku tutup Diari merah jambuku. Dan
menyimpan pulpen ditengah tengah
halamannya. Ku rasakan kesenangan
namun entah apa.

yang penting aku senang karna aku
dapat jam tangan Kak Azmi yang lebih
tepat milik Kak Nurul kakakku. Dan
kedua, aku bisa sering menghabiskan
waktu dengan orang yang diam diam
mencintainya. Tapi hatiku tak bisa
hilang dari kata Allah. Karna Allah
aku mencintainya, karna Allah aku
bisa menghabiskan waktu dengan dia
seperti tadi.

Jadi ini yang dikatakan takdir. Tapi aku
masih menunggu jawaban diatas
sana untuk ke depannya.

****

Aku pun memutuskan untuk ke bawah
lebih tepat nya ruang makan.Biasanya
aku selalu menunggu panggilan
bunda.Tapi karna aku tak ada kerjaan
lain, aku memutuskan lebih awal
waktu untuk ke bawah.

"Malam yah, bun" Sapa ku setelah turun
tangga lalu melihat mereka sudah ada
di ruang makan.

"malam sayang"
"malam nak" Jawab mereka.

"tumben biasanya nunggu bunda
manggil??" Tanya Bunda membawa
satu persatu makanan dari dapur.

"Iya bun. kan gak ada kerjaan lain...
lagian Nisa udah laper" Aku cengengesan.

Memang. Setelah sarapan pagi tadi,
aku tidak makan apa apa lagi, bahkan
tadi direstoran aku tidak memesan apa
apa. Aku hanya memesan jus lemon kesukaanku.Itu pun membuat aku lapar dan ingin cepat mengisi perut ku.

Dan tak lupa. Aku membawa air mineral
botol pemberian Dito ke ruang makan.
karna ada sisa aku bawa deh:v.

"Gak biasanya kamu bawa air mineral
botol seperti itu ke ruang makan" Tanya ayah.

"gak papa lah yah. Ini tu belum habis.
kalo kita gak habisin kan mubazir.
Inget lohh..Allah itu gk suka sama orang yang mubazir" Jelas Nisa.

"iya iya..baik ustadzah Nisa" Ayah tersenyum melihat apa yang tadi aku
katakan.

Seperti impiannya ingin mempunyai
anak yang sholehah sudah terwujud.
Padahal aku masih jauh dari kata
sholehah, sempurna bahkan apapun
itu.Aku hanya insan yang Dia ciptakan
dan tak henti henti berbuat dosa
pada Nya.Wallahu'alam...

Setelah kami makan malam dan
akhirnya aku telah mengisi perut ku
yang sedari tadi aku biarkan kosong.
Lantas aku pun kembali menuju kamar
ku yang berada di lantai atas sambil
membawa botol bekas air minum tadi.
Yaa..aku akan menyimpan botol itu
sebagai sejarah kecil yang aku punya.

"Nisa mau di bawa kemana itu??"
Tanya bunda yang melihat aku
membawa botol plastik itu menuju
kamar.

"hhe..engga bun. Cuma mau disimpen
aja" Jawab ku asal namun nyata.

"Cuma mau disimpan??,, itu kan
sampah ngapain disimpan??" heran
bunda terus menatapku serius.

"yaa..pliss dong bun. Jangan larang Nisa
nyimpen ini di dikamar yaa" Pinta ku
dengan mohon.

"emagnya kamu mau apakan itu botol
??,, mau dipajang" Sambung ayah
dengan candaan garing.

"Ya udah deh gk papa,, kalo cuma mau
disimpen aja. Tapi hanya kali ini aja
ya?!?!" Jawab Bunda akhirnya
mengiyakan apa kata ku.

"yeayy..makasih bun. ya udah aku ke
kamar ya. Selamat malam" Ucapku
langsung bergegas menuju kamar
dengan semangat.

****

🔉Author...

Bu Fatma dan Pak Hendrik selaku
orang tua Nisa sangat heran akan
tingkah Nisa hari ini. Dan ini akan
mengingatkan Pak Hendrik pada anak
pertamanya yaitu Nurul.

"Kenapa yaa Nisa itu??,, tapi tingkahnya
tadi ingatkan ayah sama Nurul" Ucap
Pak Hendrik merenungi.

"Emangnya ayah aja yang selalu
keingetan sama Nurul??,, Bunda juga
yah. Rasanya rindu banget sama anak
itu"Jawab Bu Fatma keluar dari dapur
dan mendudukan dirinya dekat Pak
Hendrik.

"Apalagi Nisa bun. Yang udah sekian
tahun mereka tak bertemu"

"Iya yah, kasian Nisa"

****

Malam yang senyap sunyi dan jam
sudah menunjukan pukul 21.00. Kamar
Nisa masih terang. Itu berarti Nisa
belum menutupkan mata untuk tidur
beristirahat.

Saat ini Nisa hanya sedang duduk di
bangku meja kerja nya dengan membaringkan kepalanya dimeja
sambil matanya menatap botol yang
ia dapat dari Dito itu dihadapannya.

Tak lama Nisa kembali teringat kepada
apa yang Tasya katakan tadi.

"Wait for Me??.. maksudnya apa ya??,,
Jadi penasaran. euhh bodoh bodoh bodoh... kenapa aku bisa tidak
mengerti. Huft..."

Nisa pun beranjak dari posisinya dan
memutuskan untuk segera tidur.
Dan bersiap untuk mengawali hari
esok awal hari yang baru.

Assalamua'alaikum semua
maaf yaa membuat kalian nunggu
Dan maaf kali ini part nya agak pendek
tapi semoga suka
jangan lupa vote and komentnya..

DestiDahab

Mengagumimu Dalam Diam 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang