Siapa Dia??

160 22 1
                                    


Aku pun menghilang dari pandangan
Vivi setelah berjalan beberapa meter
dari rumahnya. Tidak tahu kenapa aku
merasa malas untuk naik angkot dan
lebih ingin berjalan kaki. Aku pun
memutuskan untuk berjalan kaki
sebentar terlebih dahulu sebelum naik
angkot.

Aku kembali teringat kata kata mutiara
dari Vivi dengan apa yang aku rasa kan
saat ini. Aku mencintai seseorang karna
memang sudah menjadi fitrah manusia.
Tapi aku menyalahgunakan cinta itu.
Sepatutnya cinta harus diperjuangkan
melalui Do'a senjata ampuh para umat
islam.

Dan kali ini aku harus bisa melupakan
dia, Tanpa melupakan namanya untuk
disebut dalam Do'a. Memang,
melupakan tak segampang membalikan telapak  tangan, tapi aku yakin Allah bersama hamba hambanya yang ingin bertobat.

Setelah beberapa lama aku berjalan dan
tanpa aku sadari awan hitam dilangit
menurunkan hujan dengan derasnya
sehingga aku kebasahan. Karna tak ada
tempat untuk berteduh, akhirnya aku
pasrah dan membiarkan aku basah
kuyup karna hujan.

****

🔉Dito

Ditengah perjalanan pulangku menuju rumah hujan pun turun. Saat saat itu
pun akhirnya membuatku lapar. Aku
pun memutuskan untuk berhenti di
salah satu restoran sederhana yang
berada dipinggiran jalan sana.

Aku pun memesan makanan yang
sedang tengah populer dikalangan
jaman sekarang. Ya...Ayam geprek
dan kebetulan aku berhenti ditempat
yang sudah dijamin kualitas halalnya.
Jadi aku tak perlu khawatir lagi. Kalo
soal kesukaan,, ya aku suka Ayam
geprek  Jika selama ayamnya halal
untuk dimakan.

"Barangsiapa yang memakan makanan
haram, maka do'a nya tidak diterima
40 hari 40 malam"

"makasih mas" Ucapku pada pelayan
yang mengantarkan makanan menuju
mejaku.

"Terima kasih kembali" Jawab ramah
sang pelayan sambil tersenyum. Dan
pelayan itu pun pergi.

Tak lupa aku membaca do'a dan segera
memakannya. Kalau ingin tau, salah
satu kelemahanku adalah tidak bisa
fokus saat lapar. Itulah tujuanku untuk
mampir sebentar ke tempat ini.

Aku memakannya dengan tenang.
kebetulan aku makan dengan
menghadap ke arah jalanan yang
sedang diguyur hujan dengan deras
nya dan akhirnya aku menemukan seseorang yang tak asing dimataku.
Ya.. Nisa. Dia berjalan sendiri??, berjalan ditengah hujan  deras seperti ini??..
Why??

Tanpa aku berfikir dua kali aku langsung
menghampiri supir taksi yang sedang
duduk diwarung samping tempat aku
makan itu.

"Pak saya boleh minta tolong gak pa??
tolong bapa antar perempuan itu. Saya
akan bayar berapa pun pak saya
mohon" Ucapku setelah sampai di
warung itu.

"Tapi mas saya lagi gak narik sekarang"
Jawab Pak supir itu.

"Saya mohon pak,, sekali iniiii aja.
dan saya akan bayar berapapun"
Pinta ku memohon.

"baiklah kalo begitu"

"Allhamdulillah,, ya sudah bapak
sekarang antar dia ya pa, nanti saya
kirim alamatnya" Lanjutku.

Setelah melakukan pembayaran, supir
itu pun menaiki mobil taksi yang
terparkir di halaman toko warung
tersebut. Akhinya aku pun lega setelah
melihat Nisa menaiki taksi itu.

Aku pun kembali ke tempat makan
yang tadi aku sempat makan disana
karna teringat makananku belum aku
habiskan. Aku sempat heran, dari mana
dia dengan pulang berjalan sendiri
ditengah hujan sangat deras seperti
itu?. apa dia tak sadar bahwa hujan
sedang mengguyurinya. Lagian
bukannya dia punya motor Scoopy
nya itu yang selalu dia bawa kemana
mana.

Soal dia??,,
Yaa.. aku mencintainya. Mencintai sosok
yang bernama Nisa itu. Meski bukan
cinta pada pandangan pertama, tapi
aku yakin dialah yang aku cari, dia yang
Allah pilihkan untukku. Dan soal ini biar
aku dan Allah diskusikan terlebih
dahulu sebelum lanjut ke langkah berikutnya.

Begitu luar biasa Allah membolak balik
kan hati manusia. Contohnya aku. Dulu
aku tidak suka padanya bahkan sampai
sampai aku selalu ingin berburuk
sangka tentangnya. Tapi sekarang
begitu mudahnya Allah membuat hati ku luluh sehingga aku bisa mencintainya.

Memang, rencana Allah lebih indah
dari mimpi mimpiku.

****

🔉Author...

Sebuah taksi menghampiri Nisa dari
belakang dan berhenti disamping Nisa.

"mbak ayo masuk" Ucap supir yang
berada didalam.

"gak pak terima kasih" Jawab Nisa
sambil meluputkan kedua tangannya
karna kedinginan.

Pak supir berfikir sejenak

"Ayo mbak masuk, saya antar sampe rumah. Hujan besar nih mbak" Lanjut
supir itu.

"Iya udah deh, tapi baju saya basah
pak"

"Sudah tidak apa apa, ayo masuk"

Nisa pun masuk dengan sedikit ragu
dan meras tidak enak karena baju yang
ia kenakan basah.Namun ia paksakan
karena permintaan pak supir, apalagi
jarak menuju rumah Nisa masih
lumayan jauh.

Disepanjang jalan Nisa hanya melihat
jalanan dikaca mobil dengan mata
lelah. Dan kelihatan masih kedinginan.
Pak supir pun sebentar melihat Nisa
dikaca sehingga merasa kasihan lalu
pak supir itu mempercepatkan kecepatan mobilnya agar segera sampai menuju rumah Nisa atau alamat yang diberi
oleh Dito tadi.

Setelah beberapa lama akhirnya
mereka sampai dan berhenti tepat di
depan gerbang rumah Nisa. Saat itu pun
hujan sudah mulai reda. Tapi saat itu
pun Nisa sudah tertidur didalam taksi.
Pak supir dengan kasihan membangun
kan Nisa yang tertidur itu.

"Mbak..mbak bangun mbak sudah
sampai"Ucap pak supir sambil sedikit
menepuk nepuk pundak Nisa.

"..ehh iya pak. Maaf saya ketiduran"
Nisa pun terbangun dan keluar dari
mobil.

"Iya tidak apa apa mbak"

Nisa pun mengeluarkan uang dari
dompet yang ada ditas nya. Tas Nisa itu
tidak basah karna bahan tasnya anti
air. Jadi, yang didalam nya pun tidak
basah.

"Ini pak uangnya"Nisa menyerahkan
uang pada pak supir itu.

"Udah mbak gak usah. Udah dibayar"
Jawab pak supir membuat Nisa
mengkerutkan kening.

"Udah dibayar?,, sama siapa?"Tanya
balik Nisa penasaran.

"Tadi itu makanya saya nyamperin
mbak, karna itu bukan keinginan saya.
Tapi seorang laki laki yang minta saya
untuk nyamperin mbak lalu mengantar
mbak ke alamat yang dia kasih dan
Laki laki itu lah yang bayarnya juga
mbak"Jelas pak supir.

"Laki laki??, laki laki siapa??"

"Saya gak tau mbak, pokoknya dia itu
Laki laki aja. Tapi dia juga ganteng lhoo
mbak"

Nisa hanya terdiam apa yang diucapkan
pak supir tadi.

"Ya udah saya jalan dulu ya mbak"

Nisa pun mengangguk kecil.

Setelah pak supir itu pergi dengan
mobil taksinya itu, Nisa pun masuk
kedalam rumah dengan wajah penuh
heran dan penasaran.

"Laki laki??, ganteng??..Tau alamat ku
lagi... siapa sih?"

Sungguh!!,, dia sama sekali tidak
teringat pada Dito atau siapapun. Dia
mengira pak supir itu hanya bercanda,
hanya membuat rekaan cerita. Padahal
supir mana yang mau menerima
penumpang dengan gratis. Huft....
Itulah Nisa, dia terlalu polos untuk
memikirkan hal seperti ini. Namun
lambat laun ia akan berfikir dewasa
layaknya seperti setiap orang.




Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu guys...
Gimana ceritanya?, maaf ya kalo
Ceritanya GJ(gak jelas)
Tapi semoga suka
Jangan lupa vote and komentnya..

DestiDahab

Mengagumimu Dalam Diam 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang