🌺dream

3.4K 336 13
                                    

Seorang gadis menggeliat dalam tidurnya, matanya terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya, tangannya terangkat menjernihkan lagi penglihatannya.
Tempat ini terasa tidak asing, ah ya, ini adalah kamar Alisa tapi tunggu, kejadian semalam? Oh tidak, ia memejamkan  matanya kembali berusaha mengingat  kejadian mengerikan semalam, bagaimana ia bisa ada di kamarnya? Bukankah tadi malam, ia pingsan?.

Tak ingin bergelut dengan pikirannya, Alisa segera bangkit dan menghilang di balik pintu.  Di depan wastafel ia kembali memikirkan kejadian semalam, ah lebih tepatnya mengingat. Karena sungguh Alisa tidak mengingat apapun semalam selain si pembunuh menanyakan sesuatu yang membuat Alisa merinding. Alisa menghembuskan nafas kasar, Alisa harap ini hanya mimpi, ya just a dream. 

"Kurasa semalam hanya mimpi"

•••

"Maaf, saya tid........."

Ucapan si pria terhenti kala tangan oh Sehun terangkat kehadapan si pria tanda untuk si pria menghentikan ucapannya. Pria yang tengah menunduk, tak berani menegakan wajahnya. Si pria terlihat tegang dengan peluh membanjiri wajahnya, sesekali tangan bergetarnya terangkat mengusap peluh di pelipisnya, tentu saja ia sedang ketakutan.

"Kerjamu sangat lamban!!!, bahkan siput pun lebih cepat daripada kau, kau tidak perlu khawatir karena aku tidak akan mengeluarkan Zeus, Kali ini kau selamat, pergi dari ruanganku!!!".

"Thank you sir". 

Sehun melangkah mendekati minibar yang berada pada pojok ruangannya.  Tangannya terangkat mengambil botol wine lalu menumpahkan isinya pada gelas yang ada. Dalam sekejap wine yang berada dalam gelas tandas tak bersisa, Sehun sudah biasa dengan rasa panas itu di dalam mulutnya, wine itu belum seberapa bagi seorang alkoholic seperti sehun.

Matanya menatap kosong botol wine di hadapannya, tidak ada sesuatu yang menarik disana. Ia sedang merenung, lalu tiba tiba ia mengeluarkan ponsel pintarnya dan menghubungi seseorang.

" Cari tahu siapa dia!!, Berikan CV nya  padaku malam ini".

Tanpa sempat seseorang di telfon berbicara sehun langsung mematikan panggilan itu sepihak.

Tungkainya membawa ia keluar dari ruangan itu, ketampanan  bak dewa yunani, dada tegap serta bibir tipis yang kerap kali menampilkan senyum mematikan, membuat siapa saja tertipu dengan visual nya. Namun, siapa sangka wajah tampan itu memiliki hati sedingin es serta sekejam iblis.

•••

Mata elang itu terus saja mengawasi setiap detail pergerakan gadis di sebrang sana, seperti singa yang tidak mau kehilangan mangsanya ia terus saja menatap gadis bersurai dirty blonde yang tengah duduk bersama teman temannya dengan tajam dan menusuk. salah satu sudut bibirnya terangkat membentuk seringai saat melihat sang gadis tertawa dengan begitu manisnya. Ia terkekeh saat senyum sang gadis mengembang begitu cantiknya, Tangannya terangkat untuk merapikan Hoodie dan masker hitam yang ia kenakan,tak lupa ia letakan uang pecahan $10 sebanyak 2 lembar untuk tip dan pesanan yang ia pesan. matanya melirik sekilas gadis bermata bulat dengan tatapan yang sulit dijelaskan, kemudian ia bangkit dari tempatnya mengawasi gadis manis itu.

"Aku mendapatkanmu".

kaki atletisnya melangkah keluar, menutup kepalanya menggunakan tudung Hoodie yang ia pakai,berjalan meninggalkan si gadis manis berada.

"Alisa kenapa kau hanya melamun?, Kau mendengarkanku tidak?".

Entah mengapa Alisa merasa seseorang tengah memperhatikannya, tapi setelah Alisa melihat ke semua sudut restoran tidak ada hal yang aneh.

L O V E     S H O T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang