🌺sehun dan rahasianya

1.7K 190 5
                                    

Haloha gaiss jangan lupa vote and comment oke, akhir akhir ini aku nggak mood buat nulis dan udah 3 draft yang aku apus untuk part ini
Happy reading





Genap 2 bulan Alisa menjadi sekretaris Sehun, akhir akhir ini pria itu tak terlalu keras pada Alisa, entah apa yang terjadi, pria itu cenderung lebih pendiam dari sebelumnya, seperti hari ini, pria itu mengerjakan tugasnya dengan tenang, bahkan sejak pagi Alisa tak mengerjakan apapun disini, biasanya Sehun akan memberikan tugas padanya meskipun hanya memeriksa laporan, seharusnya Alisa senang, tapi entahlah Alisa merasa....Sehun menghindarinya.

Alisa menelungkupkan kepalanya pada meja dan menutup matanya rapat, perasaannya campur aduk, Alisa tak bisa terus seperti ini, ia lebih suka jika Sehun membentaknya daripada seperti ini.

Alisa menegakkan punggungnya saat suara sang atasan mengintruksinya.
Siapa lagi jika bukan, Sehun. 

"Sudah siang, waktunya makan siang"

Lihatlah! Bahkan Sehun menatapnya sendu, tak seperti biasanya, datar.

"Baik tuan, aku akan menyusul".

"Hm".

Pria itu berlalu begitu saja dihadapan alisa, membuat hati Alisa mencelos seketika, astaga!!, Alisa tidak kuat.

Seminggu sudah Sehun bersikap seperti itu pada Alisa, ia lebih suka Sehun yang selalu membentaknya, keterlaluan!

Dengan langkah gontai Alisa keluar ruangan untuk pergi ke kantin kantor, tak usah neko neko untuk pergi keluar, perasaan Alisa tak enak sekarang.

Di lantai 3 lift Alisa bertemu Jaden, pria berambut hitam yang tempo hari mengantar Alisa pulang ke flatnya, ia tersenyum saat sosok Alisa berada dihadapannya.

"Hi, kau tampak lesu, apa sesuatu terjadi?".

"Hmm tidak, tak terjadi apapun, aku hanya sedikit lelah".

'ya, hatiku lelah jaden'

Bagus, perlihatkan saja senyum paksamu Alisa, pembohong!! 

"Baguslah, jika boss dingin itu tak menyusahkan mu".

Alisa mendelik, nampak tak suka dengan pernyataan spontan dari pria bule itu.

'Hey! Apa kau gila alisa, dia memang dingin 'kan?'

"Hhaha iya, dia tak menyusahkan ku kok".

" Good, kita sudah sampai nona, mari!".

Jaden membungkukkan tubuhnya dengan tangan yang mempersilahkan Alisa untuk keluar terlebih dahulu, dan Alisa tak memusingkan itu, maka dengan langkah gontai ia berjalan terlebih dahulu dan sekilas melemparkan senyumnya, tanda terimakasih gadis itu.

Kantin hari ini tak terlalu ramai, hanya beberapa pegawai yang mengisi sebagian kursi.

Alisa dan Jaden duduk di kursi dekat jendela yang mengarah pada taman kantor yang begitu asri.

"Jadi, bagaimana harimu setelah 2 bulan bekerja disini?".

"Cukup baik, tuan Sehun tak memberi aku pekerjaan yang terlalu berat".

"Hmm itu cukup aneh, biasanya ia tak segan memberi pekerjaan yang banyak pada sekretarisnya, ah kau ingin pesan apa?biar aku pesan".

Pria itu mengerutkan dahinya, setelahnya ia ganti dengan senyum manis.

"aku ingin burger dan lemontea saja".

"Baiklah, silahkan menunggu nona manis".

Alisa tersenyum tipis menjawab pujian Jaden untuknya, tak selang lama senyum itu tak lagi bertengger, Alisa masih bingung dengan sikap atasannya seminggu ini.
Alisa merasa terabaikan oleh pemuda itu.

L O V E     S H O T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang