'Prolog

4.6K 486 43
                                    


"KAK!!"


Siang ini, sepulang sekolah lebih tepatnya. Guanlin baru saja selesai dari sekolahnya. Dengan alasan kangen dia nekat jemput kakak kesayangannya di kampus.

"Astaga! Guanlin lo ngapain kesini?!" Jihoon berseru kaget. Ini bocah ngapain ke kampusnya coba?!

Guanlin masang cengiran has nya. "Kangen.."

Jihoon merotasikan matanya. Alasan sepele yang berujung nekat. Heol, Guanlin sekali.

"Mau pulang kan? Yuk," Guanlin menggandeng tangan Jihoon. Sebelum kakak kesayangannya itu melepas gandengannya.

Guanlin natap Jihoon bingung. "Kenapa Kak?"

"Gue ga bisa pulang bareng sekarang Lin. Maaf ya, soalnya gue harus cabut lagi buat ketemu dosen. Lagian lo mau kesini ga bilang bilang." Jihoon menunduk, merasa tidak enak.

Guanlin mengusak rambut yang lebih tua sambil tersenyum gemas.

"Gapapa kok. Kalo gitu gue balik ya kak."

Jihoon mengangguk, lantas melambaikan tangannya.

"Hati hati!"

Guanlin membalas lambainnya, lalu menghilang di antara para anak kampus.



'''''

"Woy! Ga pulang?"

Guanlin yang lagi jalan nyelow langsung nengok kebelakang.

"Otw nih."

Yang manggil mengangguk paham. "Kok nyasar sampe ke kampus sih? Ngapain lo?"

"Ngejemput kesayangan."

Wooseok, yang manggil tadi cuman nganggukin kepala lagi.

"Mau pulang kan? Kuy," katanya. Lalu ngerangkul Guanlin.

"Dih emang gue udah setuju mau balik bareng lo Kak?"

Wooseok mengangkat bahunya. "Ya bodo amat sih. Ga butuh persetujuan lo juga."

"Dih anjing."

Wooseok nyentil bibir Guanlin, yang ngebuat empunya ngeringis kesakitan.

"Apa sih! Sakit bangsat."

"Lagian mulutnya ya, minta di cium."

Guanlin melepas rangkulan Wooseok, lalu menjauh 2 langkah.

"Gw seme Kak!"

Wooseok pasang muka watadosnya. "Masa? Ga yakin deh gue."

Wooseok kembali ngerangkul Guanlin.

"Berat woy, jauh jauh lah sono," protes Guanlin, walaupun di hiraukan sama yang ngerangkul.

"Berisik deh lo. Gue tau lo bawa mobil, makanya gue ajak pulang bareng. Soalnya gue mau numpang."

Guanlin masang wajah flat nya. "Dari awal gue udah mencium bau bau kebusukan lo Kak."

"Hehe, ayok lah! Lama lo!" Wooseok menarik Guanlin menjauh dari kampus.

Yang di tarik makin asem mukanya.

"Ini nih yang bikin gue ga suka deket deket sama lo kak."

"Apaan?"

"Disebelah lo gue rasanya lemah banget dih. Ditambah, gue jadi menyusut gini,"

Wooseok tertawa keras.

"Makanya tinggi dong!" Ejeknya.

Guanlin rooling eyes."Gue ini tiang berjalan kak."

"Masa? Pendek gitu," ejek Wooseok lagi.

"Lo nya aja yang ketinggian. Makanya gue keliatan menyusut gini. Bodo ah."

Guanlin berjalan mendului yang lebih tinggi.

Sementara yang lebih tinggi terkekeh kecil. Lalu menyusul.





TBC.

AMPUN! ISENG DOANG!

tiang berjalan✔ ‹woolin›Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang