"huaaa jam berapa ini?"zieva bangun dari alam mimpinya, mengambil hp di sambil kasurnya
"ASTAGA! JAM 6 LEWAT!"teriak zieva yang langsung mengambil jaket dan kunci mobilnya
Tanpa mandi dan siap siap
Ngengg
Zieva mencari jalan pintas ke bandara, tapi nihil! Jalan Jakarta sangat macet!
Di balik itu..
Evan menunggu sosok itu
"Evan? Pesawat nya dikit lagi, apa kau tetep mau menunggu"ucap ayah Evan
"Iya apah! Aku menunggu orang yang aku cinta untuk terakhir kali"
"Nak, kamu kuat mamah yakin kamu kuat!"mamah Evan mengusap punggung anak nya itu
Pukul 05.55
"Dek"Evan memandangi adek laki lakinya yang cengeng
"Tolong kasih ini ke zieva, jangan memberi tahu dia tentang ini"ucap Evan memberikan sebuah kotak berpita
Evan langsung meninggalkan adeknya sendiri di sana
______________________________________
Zieva sudah nyampe di bandara itu
Iya... Dia telat!
"E-evan"sahut zieva yang berada di tempat yang di tentukan oleh Evan
"Oh ka zieva udah Dateng?Tapi telat haha, dulu gw kira lu tuh wanita yang bisa ngehargai perasaan ya, ni buat lu dari Abang gw"devano mengasih kotak itu kasar dan langsung meninghalkan zieva di tempat
Yang pasti
Zieva itu mengagap dirinya emang bodoh.
Ga berguna.
Dia ga pernah ngerti perasaan orang itu
Sejujurnya dulu zieva juga mencintai Evan pas ia masih bersekolah SMP bersama
Tapi semenjak Rangga datang di kehidupannya
Dia ga pernah ngerasa itu lagi
Zieva mantap kotak itu dengan kekecewaan
Hp zieva berbunyi
Zieva mengakatnya
"Woiii!"
"Kenapa?hm"
"Lu kenama! Kenapa belom Dateng!"
"Gw sibuk"
Tut Tut Tut
Zieva berjalan keluar dari bandara menuju ke rumahnya
Skip
Zieva masuk ke rumahnya membawa kotak tersebut
Zieva membuka kotak tersebut ternyata di dalamnya berisi kotak lagi dan ada surat di sana
To; zieva:')
Hay cewe?
Inget kata kata itu ga? Haha
Dulu pas SMP aku sangat ingin mengenalmu lebih dekat loh
Sampe aku ikut ke SMA pilihan mu, tapi... Ga lama ya? Maaf
Dulu kau cuek menangapi ku, aku berusaha untuk lebih dekat dengan mu
Tapi nihil...
Kita emang di takdir kan hanya sebatas teman yaw? Ga lebih hehe
