Kalo di bilang aku masih ga suka ama rangga. Itu semua ga bener.... Aku udah ikhlasin rangga untuk yang terbaik buat dia. Memulai hidup baru, mementingkan sebuah rumus di banding butiran cinta yang biasa aku rasakan saat masuk sma. Dan sekarang sudah waktunya dewasa
Mengikhlaskan lebih baik dari pada membenci
~••~
Semua murit baru terududuk di lapangan. Zieva duduk di samping rin mereka berdua memilih duduk di paling belakang dan sialnya saat di suruh baris malah menghadap kebelakang. So? Zieva dan rin duduk di baris depan:') sad anying
"Helo selamat pagi selamat datang di universitas kami"
Semua murid terdiam saat melihat wanita yang berdiri di depan mereka. Wanita itu terlihat cantik sangat.
"Nama aku jiyong. Jurusan kedokteran di sini. Salam kenal yah!"
Semua bersorak termaksud rin yang paling kencang berkata 'yak!' . Di depan terdapat 3 laki laki dan 2 perempuan. Zieva lebih tertarik dengan satu laki laki yang mengunakn kaca mata dengan rambut acak baju sedikit terbuka
Macam
Ini mirip banget sama evan!!
Mungkin bisa di bilang ini kembaran evan kalo pake kaca mata. Ini mirip banget bedanya evan ga pake kaca mata
"Kakak di sini ga sendirian loh... Ini teman teman satu organisasi
Di samping kakak yang cantik ini... -"
"Nama aku sachi! Salam kenal kalian semua!!!"potongnya
"Nah samping kiri kakak yang mirip oppa namanya kiki sampingnya yang berkaca mata itu alex"
Oh alex.
Beda zieva beda banget.
Masa iya gue ketemu 7 kembarannya evan. Sumpah ini mirip banget
~••~
"Eh tunggu. Kantin di mana ya"rin berhenti di depan zieva tepatnya di lantai satu dekat lapangan. Dan anehnya rin udah muter muter ini sekolah tapi satu pun tidak terlihat jajanan yang ramai penduduk
"Mana aku tau rin. Coba tanya junno"
Rin mengambil handphonenya di saku bajunya
Eh punya pertanyaan ni
Kenapa cewe ga suka naro hp di saku di bagian dada?
Karna di gunung ga ada jaringan
Bhahahaha humor recjeh
R
in memulai telefon. Dengan sekejap hening seketika.
"Apaan?"
"Woi junno kamu dimana!!!"
"Ha iya sayang ini juga aku ke sana"
Rin mengkerutkan mukanya ada rasa jijik dan senang semua perasaannya di campur aduk dan rasanya ingin sekali terbang ke langit sekarang juga
"Kenapa rin?"
"Eh engak engak ini ish apa ya itu si junno mau ke sini hehe"
Zieva berhenti melangkah di dekat tangga bersama rin sesaat mereka mendengar namanya di sebut