Zieva tersenyum lebar saat orang tuanya pulang dan juga ardy. Mereka membolos hanya demi menjemput orang tuanya di bandara. Tadi pagi rangga maksa buat ikut tapi zieva larang karna udah beberapa hari rangga ga masuk deminya
"Wah bidadari momi sakit apa? Pasti abang kamu ga jagaiin kamu ya?"ia memeluk putrinya sesekali meng cup
"Mag zieva kambuh mih. Bukan salah abang ko, dari kemaren bang ardy udah minta zieva makan tapi zieva ga nurut hehe"kia mommy dari zieva hanya mengaguk sambil menatap anak sulungnya di belakang
~••~
"Ziv, daddy punya sesuatu buat kamu"malam ini keluarga zieva makan malam di luar dengan lengkap. Tertawa puas menghilangkan rindu yang mereka alami
"Wah apa dad?"mata zieva terbuka lebar sembari tersenyum dan juga mom dan brothernya pasti
Jo, daddy dari zieva mengambil selembar kertas. "Temen dad ngasih formulir buat kamu sekolah di eropa. Dan ini gratis karna temen dad ngasih biayasiswa. Jadi zieva jangan sia sia in ini ya... dad mohon jangan kecewaiin dad kali ini"jo mengegam tangan zieva erat
Ctak
Ardy menjatuhkan sendok dan garpunya tiba tiba, baru beberapa minggu ardy bertemu adek nya dan sekarang? Apa dia harus berpisah lagi untuk waktu yang lama? Recana nya ardy ingin sekali membawa adiknya ke lulusannya. Zieva terdiam menatap dadnya tidak percaya, jujur itu sekolah idamannya saat smp dan ini waktunya. Tapi apa iya rangga mau ldr beda negara sama dia? Tiga hari saat evan sakit aja rangga se khawatir itu. Apalagi 2 tahun?
"Tapi zi..."ucap zieva terpotong karna jo mengegamnya lebih erat
"Ini sekolah yang zieva inginkan dari dulu kan?"tanya jo dengan senyuman. Zieva mengaguk ragu
"Jadi zieva mau atau engak? Jangan buat dad sama mom kecewa loh"
Pilihan yang sulit..
"Zieva bakal pertimbangin dad. Zieva mungkin butuh waktu"di balik itu... Otaknya ingin memiliki nya tapi hatinya tidak. Mungkin karna zieva daro dulu pengen sekali berkuliah di sana bertemu dengan oppa oppa ganteng. Tapi di hatinya... Zieva ga bisa lepas dari orang tuanya... Abangnya... Sahabatnya... Dan juga rangga. Dan zieva juga ga ingin buat orang tuanya kecewa nantinya
Cobaan apalagi ini!
Zieva kembali tersenyum palsu di depan keluarganya yang bercanda ria di atas kesedihan nya. Sebal, kenapa orang tuanya tidak dari dulu memberikan kesempatan ini? Kenapa harus sekarang?
~••~
"HAH IYA?!"
zieva membukam mulutnya saat icha berteriak di kamarnya. Ya, zieva menyuruh icha menginap malam ini untuk menemaninya. Icha yang sedang memeluk boneka panda milik zieva langsung terdiam tidak percaya
"Gw bingung cha harus gimana"zieva mengigit bibir bawahnya
"Emang lu bisa bertahan sama rangga selama 2 tahun beda negara? Tolak ziv gw juga ga mau jauh dari lu..."
"Itu.. bukan masalah cha yang penting gw ga mau ngecewaiin orang tua gw nantinya. Apa iya gw harus mentingin cinta dari pada kemauan orang tua?"icha menatap mata zieva dengan tatapan yang ga suka