10

95 11 0
                                    

Eh..uda 9 eps aja...
Bagusan di cepetin ato dilambatin?

■♤

Aku ingin menjadi bintang dihatimu
Selalu ada disetiap harimu
Aku juga ingin di pandang indah olehmu
Itulah mimpiku, menjadi seseorang yang dipandang indah bukan hanya dirimu tapi oleh semua

°•°

Wonwoo membuka matanya perlahan. Ia merasa pusing dan lemas. Bahkan matanya terlihat merah.

"Kau sakit?" Tanya seulgi panik.

Segera seulgi mengecek kening wonwoo. Namun dengan cepat wonwoo menepisnya.

"Jangan menolak! Katakan sekarang apa yang kau rasakan?" Seulgi sedikit menaikan nada suaranya untuk pertama kali.

"Gak usah sok peduli. Kalo lu cuma mau manfaatin kesempatan ini!" Wonwoo juga menaikan nada bicaranya.

"Bilang aja lu suka kan liat gue sensara kek gini! Kenapa lu gak sekalian bunuh aja gue?! Lagi pula gue juga udah cukup menederita selama ini.." lanjut wonwoo, ia sudah lemah maka dari itu ia tak sanggup membentak lebih keras lagi.

"Mana mungkin aku membunuh adikku sendiri? Jangan paksakan dirimu sendiri, jika kau sendiri tak kuat menanhannya. Biarkan aku mengecekmu dulu..." seulgi berusaha untuk membujuk wonwoo.

Akhirnya wonwoopun mengalah dan membiarkan seulgi memeriksanya. Alangkah terkejutnya seulgi saat memegang keningnya yang begitu panas.

"Astaga... kau demam tinggi... kenapa tak menghubungi eomma? Atau shin ahjumma?"

"Eomma tak mengangkat teleponnya. Shin ahjumma sedang cuti kemarin malam hingga minggu depan." Jelasnya tambah memelankan suaranya.

"Kenapa tak menelponku kalau begitu? Ah... sudahlah tunggu disini..akan ku kompres dirimu."

Seulgi keluar kamar dan segera menuju dapur. Untuk mengambil kompresan dan termometer dengan cepat.

Ia memutuskan untuk keluar sebelum naik untuk memberi tahu jimin bahwa wonwoo sedang demam dan menyuruhnya pulang.

"Jimin... kau kembali lah ke rumah irene, bilang padanya bahwa aku tak bisa kesana lagi karena wonu sedang demam tinggi." Jelasnya pada jimin yang menunggunya didepan pintu.

"Wonu? Dia adikmu bukan? Apa perlu bantuanku?" Tanya jimin cepat.

"Hemm... dia adikkku...kurasa tidak, tolong beritahu dia saja. Aku bisa mengurusnya lagi pula temannya akan kemari."

"Jika seperti itu aku pergi dulu, sampai nanti chagi."

"Hem..."

Seulgi segera menutup pintu. Sementara jimin sudah loncat loncat kesenangan karena seulgi menerima jika ia dipanggil sayang.

Sementara seulgi segera menuju dapur kembali dan menelpon mingyu.

"Mingyu,, wonu sakit... tolong
kemari. Dia pasti tak akan
Mau jika aku mengompresnya
Jadi tolong kemari segera."
Ucap seulgi cepat.

"Apa! Emm.... baik
Aku akan kesana
Tunggu aku, nuna."

Mingyu menutup teleponnya. Seulgi segera menuju kamar wonwoo dan membawa barang barang yang ia sudah siapkan.

"Maaf lama... mari sini ku periksa suhu tubuhmu." Ucap seulgi lembut.

Seulgi memasukan termometer kedalam mulut wonwoo. Wonwoo tampak acuh dan tak ingin memandang wajahnya. Reaksinya begitu menggemaskan bagi seulgi, seperti bayi yang sedang marah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's My Story| JIMIN X SEULGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang