WARNNING : TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.(AKU INGIN BERSAMAMU TAPI KENAPA KAU PERGI MENJAUH?)
.
.
.
.
.
.
.
"Jimin-ah. ..." ucap seorang yeoja cantik bertubuh tinggi dengan lembut.Jimin yang merasa terpanggil langsung menoleh. Tae juga ikut menoleh.
"Ini sudahku buatkan bekal untukmu." Ucap yeoja itu dengan lebut dan berhati hati.
Jimin memutar bola matanya malas setelah melihat apa yang di bawa oleh yeoja tersebut. Ya, sebuah kotak berisi makanan yang biasa ia dapatkan di laci mejannya.
"Kenapa? Kenapa kau berani memberiku secara langsung sekarang? Bukankah biasanya kau meninggalkannya di sini?" Jimin bertanya sambil menunjuk lacinya yg setiap hari terisi oleh sesuatu namun kali ini kosong.
"Emh... aku hanya ingin kita lebih dekat." Ucapnya malu malu.
Ia menunduk kebawah seakan ia tak ingin melihat wajah jimin. Mukanya yg mulai memerah membuatnya semakin tambah terlihat feminim dimata jimin.
"Oh... ayolah rose... sudah berapa kali ku bilang aku takkan tertarik padamu." Ucap jimin santai.
Saat itu juga rose merasa seperti tertusuk dengan pisau. Walau ia sudah sering dikatai begitu melalui surat namun ia tak pernah melihat jimin berkata seperti itu.
Jimin mengabil bekal yg ada ditangan rose dengan sedikit kasar.
"Ya! Seungcheol-ah ambil ini.." ia memberikannya kepada seseorang namja dibelakangnya yang dari tadi sibuk memainkan ponselnya.
"Eh? Ya uda ya thanks..." balas seungcheol, lalu menyimpan kotak bekalnya dalam lokernya.
Jimin mulai berbalik dan menatap rose dalam.
" sudahkan? Aku masih menghargaimu. Jika tidak mungkin aku sudah membuangnya. Jadi masalah kali ini selesai." Ucapnya semakin dingin.
"Hem.. dan sebaiknya kau menjauhi. Jika kau bertanya kenapa? Karena wajahmu itu sangat cantik jadi aku tak ingin mensia siakannya." Lanjut jimin.
Ia mulai berdiri dan memegang lengan rose dengan lembut. Jimin juga sempat memegang dagu rose saat kata terakhir ia berkata demikian.
Rose hanya bisa diam dan membeku. Lidahnya terasa kelu ia tak dapat berkata apapun. Hingga jimin harus memutar paksa tubuhnya dan mengatakan bahwa ia harus segera kembali ketempatnya dengan alasan pelajaran akan dimulai 5 lagi.
"Kau benar benar bukan jimin. Jika kau dekat dengan rose." Ucap taehyung serius.
"Aku tak ingin kejadian ini terulang."
○/\/\/\○Disebuah kedai yang tak terlalu besar namun cukup ramai. Tak terkecuali wonwoo dan mingyu yang menjadi pelanggan kedai ramyun tersebut. Mereka memakannya dengan lahap dan tak ada yang mulai berbicara.
"Wonwoo-ya apa kau tidak kedinginan? Suhu saat ini sangat dingin." Tanya mingyu pada wonwoo yg sedari tadi menggosok kedua telapak tangannya dari tadi.
Wonwoo menggeleng kuat, hidungnya sudah mulai memerah. Ia mulai bersin bersin dan menggigil.
Sukur saja mingyu peka dengan keadaan wonwoo yang mulai kedinginan. Ia melepas jaket yang ia kenakan dan menutupi tubuh wonwoo dengan itu.
"Ah... kau tak perlu melakukannya,,aku tak apa apa." Tolak wonwoo.
Ia melihat mingyu yang memelototinya dan akhirnya ia pasrah dan mengenakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Story| JIMIN X SEULGI
RandomTerimalah takdir ini. Aku mencintaimu tapi aku harus pergi. - . . Sebuah kisah cinta yang penuh dengan cinta dan tawa. Apakah mereka bisa berakhir dengan bahagia? Ya, mengapa tidak? "Ku mohon jauhi dia dari takdir buruknya"- misteri . "Ohh.. ayolah...