04

80 9 1
                                    

WARNING : TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.
.
(Eheheh.. maapkaeun author yah...ampe lupa buat adegan tetet ama mbk iren..ni dibuat... soalnya gk sabar but ngungkapin adiknya seulgi...)
.
.
.
.
Stelah pergi meninggalkan seulgi dan namjoon. Irene menuju taman belakang sekolah. Taman itu tampak sangat cantik dng bunga yg menyebarkan harumnya keseluruh penjuru taman.

"Chagi-ya... sdh lama menunggu ya."ucap irene pada namjachinggunya tersebut.

Namun buknnya dibalas taehyung malah memalingkan mukanya. Itu membuat irene merasa gemas. Dan mencoba mencubitnya, tapi segera dihempas oleh tangannya.

"Chagiya... kau marah padaku? Ahh... jika kau tak menjawab berarti kau marah padaku..... baiklah... jika kau tak ingin menjawabku aku...pergi." ucap irene sembari membangunkan diri dari kursi taman bernuansa kayu itu. Bahkan blm sempat irene melangkah, taehyung sdh menariknya kedalam pelulannya. Tak lama kemudian mrk melepas pelukannya.

"Jadi chagiku sdh tdk marah lagi??" Ucap irene dngan menunjukan aegyo andalannya

"Aisss.... berhentilah menunjukan aegyomu itu...jika tdk aku akan mimisan sekrang....mana mungkin juga aku marah pada chagiku yg cantik bak dewi ini..." canda taehyung yg membuat irene tertawa lepas mendengarnya.

"Lalu apa yg membuatmu lupa pada janjimu dan namjacinggumu ini?" Lanjutnya.

"Begini tae-ssih... aku bertemu teman lamaku....dia murid disini. Aku bersahabat dngannya saat smp namun kami terpisah satu sama lain dan kehilangan kontak satu sama lainnya." Terang irene sembari melempar senyumnya pada taehyung.

"Jangan-jangan dia adalah murid yg kami lihat di kantin tdi?"

"Bisa jadi...soalnya hanya dia murid baru disekolah in ...memang knp?"

"Ommo...jika benar.... kau harus percaya padaku chagi... jimin,,jimin jatuh cinta padanya utk pandangan pertama padanya...aku tau mungkin kau mengira bahwa dia hanya akan mempermainkannya. Awalnya aku juga begitu awalnya... namun setelah melihatnya ia sungguh serius....mungkin ini adalah awal utk jimin berubah menjadi baik lagi..." terang tae sambil memegangi tangan irene dng serius

Irene tampak tak mempercayainya. Ia mash saja berfikir bagaiman nanti jika seulgi jatuh pada hati jimin,mungkin seulgi akan menangis berhari hari dan akan menyendiri selama bertahun tahun. Sma seperti dahulu. Seulgi pernah ditinggal pergi oleh pacarnya demi wanita lain, dan mulai saat itu seulgi menjadi benci dan berhati dngn kaum adam.

"Tapi tae-ya.... apa kau yakin bahwa jimin tak akan menyakiti sahabatku? Aku sudh pernah melihatnya sedih saat putus dengan pacarnya...ia memutuskan untuk menyendiri dalam jangka waktu lama.... ia jg jatuh sakit karena jarang makan..." terang irene yg kurang yakin pada pernyataan taehyung.

"Chagi...mohon percayalah padaku...aku yakin jimin yg terbaik buat seulgi..."

"Bagaimana dng rose?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut irene. Yang sontak taehyung terkejud.

"Sayang.... ia taka ada hubungannya dng mrk....lagi pula rose jg ingin melihat seulgi bahagiakan.... oh iya siapa namany?"

"Kang? Jeon? Ah...kang seulgi....baiklah akanku coba membicarakannya nanti...."
.

Taehyung dan irene tak pernah menyadari bahwa sedari tadi ad yg mendngarkan percakapan mrk. Dngn tatapan sedih sekaligus kecewa.

"Kang seulgi? Baiklah seulgi jika kau berani merebut jimin driku maka aku tak segan melukaimu. Lihat saja....." tuturnya dan pergi meninggalkan mrk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
At jeon home

It's My Story| JIMIN X SEULGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang