TIME•[JJK]

08.

Tidak terasa sudah sebulan aku menikah. Kehidupanku biasa saja tidak ada yang special aku kembali ke rutinitas ku yaitu kuliah kembali lagi ke dalam tumpukan tugas yang membuat kepalaku mau pecah.

"Apa kau tidak tidur?" Tanya Jungkook.

"Aku ingin, tapi tugasku sangat menumpuk dan harus aku selesaikan secepatnya" ucapku.

"Mau aku buatkan susu coklat?"

"Apakah tidak merepotkan?"

"Sedikit" ucapnya lalu tersenyum.

"Biar aku buat sendiri saja" ucapku.

"Tidak, biar aku saja" ucapnya lalu berjalan keluar kamar.

Sikap Jungkook sekarang sudah lumayan membaik dia tidak pernah membentakku lagi, dan mulai sedikit perhatian.

"Ini minuman mu nyonya jeon"

"Owh terimakasih" ucapku tersenyum padanya.

"Terimakasih saja tidak cukup"

"Lalu aku harus apa?"

Cup..

Aku terkejut sangat terkejut Jungkook tiba-tiba menciumku walau hanya kecupan,tapi apa maksud dari ciumannya ini apa dia sudah bisa membuka hatinya untukku?

"Yak! Apa yang kau lakukan kenapa kau menciumku" ucapku kesal.

"Tidak apa-apa aku hanya ingin menciummu" ucapnya santai lalu berjalan menuju tempat tidur dan terlelap.

"Dasar lelaki aneh"

Aku pun segera menyelesaikan tugasku dan tidur.

***

Keesokan paginya aku terbangun karna tangan kurang ajar Jungkook lagi.

Kurasa aku tidak perlu alarm lagi karna aku akan selalu terbangun saat tangan ini mengelus perutku terus.

Aku segera bangun dan mandi.

Setelah selesai mandi aku melihat Jungkook masih terlelap, dia tidak akan bangun jika tidak di bangunkan.
Aku pun segera membangunkannya.

"Jungkook-ah bangunlah" ucapku seraya mengguncang badannya.

"Aku masih ngantukk"

"Ini sudah jam 6 kau harus ke kantor atau kau akan telat"

"Sebentar lagi" ucapnya lalu kembali terlelap.

Akupun segera turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan pagi. Aku hanya membuat nasi goreng kesukaan nya.

Lalu aku naik lagi ke kamar untuk melihat apakah dia sudah bangun, astaga dia masih saja terlelap di dalam mimpi indahnya itu.

"Yak! Jungkook-ah apa kau tidak mau bangun juga hah!" Ucapku berteriak.

Deg..

Dia menarik tanganku dan aku terjatuh di atas dadanya. Dia mulai membuka matanya menatap mataku dalam. Ya Tuhan jantungku akan meledak sebentar lagi.

"Kau sangat berisik, mengganggu tidurku saja" ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur 'sangat sexy'

"K-k-kau akan terlambat nanti" ucapku gugup.