Persamaan para Uchiha

1.8K 217 9
                                    

Apa persamaan para Uchiha selain tampan? Alergi cewek? Ah, kurang tepat itu. Lebih tepat dikatakan alergi pernikahan. Mereka kadang-kadang kencan kok dengan wanita-wanita cantik yang menarik. Tapi yah, hanya sebatas buat jadi gandengan, properti sementara, atau kencan semalam. Bukan untuk sebuah pernikahan. Kira-kira itulah fungsi para cewek bagi mereka.

Mungkin salah satu dari mereka akan menikah suatu hari untuk meneruskan nama Uchiha. Kan konyol kalau nama Uchiha ini hilang dari peredaran dunia hanya gara-gara masalah itu doang. Tapi itu entarrrr..., kalo ada salah satu dari mereka kena panah sang Cupid, atau kesambet malaikat lewat yang iba dengan kelangsungan hidup klan Uchiha ini. Untuk saat ini, yah buat senang-senang dulu lah.

Gara-gara itulah julukan bajingan, penjahat kelamin disematkan di belakang nama Uchiha. Banyak banget wanita yang jadi korban. Mereka datang silih berganti ke rumah besar Uchiha yang ada di atas bukit itu hanya untuk dikecewain para cowok single Uchiha ini. Hah, tapi kok nggak capek ya? Emang mereka gak punya harga diri? Sayang banget kan. Penampilan udah canggih, tapi integritas minus.

Meski demikian, Naruto menolak berkomentar. No comment lah. Itu bukan urusannya. Fokusnya saat ini hanyalah kerja, kerja, dan kerja. Bukan urusannya, jikalau majikannya seorang bajingan, penjahat kelamin atau sebagainya. Baginya yang penting mereka tidak melakukan pelecehan seksual padanya, membayar gajinya dengan penuh, menjamin kesejahteraannya. Yang lain-lain, Naruto ora urus.

Pernah juga sih terlintas dalam benaknya rasa ingin tahu. Kenapa ya para Uchiha itu benci banget dengan wanita dan pernikahan? Padahal wanita-wanita yang dijadikan gandengan mereka kan bodinya aduhai, seksi dan cantik gila. Kok wanita-wanita cantik itu nggak ada satupun yang berhasil menjerat salah satunya, ya? Tapi sekali lagi itu bukan urusannya. Jadi ia tak akan kepo, membuka telinga lebar- lebar hanya untuk memuaskan rasa dahaganya akan gosip. Prinsipnya, ia tak suka dikepoin maka ia tak akan mengkepoin orang lain.

Naruto baru tahu jawabannya setelah tanpa sengaja menemui mereka. Saat itu Fugaku yang selalu dapat tugas, menangani para wanita yang lagi sakit hati karena patah hati sedang tak ada di rumah. Dinas keluar kota. Ia diminta majikannya yang ketiga yakni Obito- sama untuk menangani baca mengusir mereka.

Seorang wanita muda nan cantik dengan pakaiannya yang canggih, keluaran dari butik, nongol dari dalam mobilnya yang mewah dan super canggih pula. Dia mirip artis-artis yang wara-wiri di layar TV yang biasa ditontonnya, atau artis beneran ya. Naruto kurang tahu. Secara ia tidak punya hobi ataupun waktu buat nonton tv apalagi film di bioskop. Pokoknya yang jelas tu cewek cantik banget dengan body aduhai. Naruto yang cewek aja sampai ngiler karena iri dan takjub.

Wanita itu membuka kaca mata hitamnya, menatap Naruto dengan tatapan menghina. "Siapa kau?" desisnya tak suka.

Pudar sudah pesona si nona cantik itu di mata Naruto. Apa gunanya kecantikan wajah, kalo tak dibarengi kecantikan kepribadian? 'Cantik-cantik kok perangainya kayak nenek sihir. Sinis betul. Pantesan tuan mudanya nggak mau ketemu. Galaknya, oh ya ampun. Cowok-cowok dijamin ngibrit deh.' Gerutu Naruto dalam hati.

"Malah ngelamun lagi. Aku tanya siapa kau?" Bentaknya kasar. Suaranya melengking tinggi, nyaris membuat isi otak Naruto berhamburan ke bawah.

"Sss-saya Naruto." Balas Naruto tergagap karena kaget.

"Sedang apa kau di sini?" Deliknya penuh selidik, menginspeksi penampilan Naruto dari ujung kepala sampai ujung kaki lalu balik lagi berulang-ulang, membuat si Naruto grogi.

Ia sampai menahan diri untuk ikut meneliti penampilannya. Memang dia kenapa sih, sampai segitunya ngeliatinnya. Ia berasa hewan langka yang nyaris punah, yang perlu diamati detail dari ujung kepala sampai kaki dan tak ada yang boleh terlewat.

UCHIHA BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang