Serius, Ini Kamar ???

2.2K 237 11
                                    

Itachi memandang heran seluruh ruangan. Tumben bersih dan wangi. Biasanya agak bau apek gitu setelah ditinggal pulang kampung sang bibik. Yah mereka kan bujangan sibuk. Mana sempat beres-beres rumah? "Kau yang bersihin Sas?" tanyanya pada sang adik bungsu yang baru muncul dari ambang pintu.

"Kau pikir aku kurang kerjaan?" balas Sasuke nyolot. Ia duduk di samping Kakashi, kakak keduanya. Tangannya sibuk mengambil roti tawar dan mengolesinya dengan selai rasa vanila-strowberry.

"Kau, Obito?" tanya Itachi beralih pada sang kakak ketiga yang duduk di sebelahnya.

Obito baru mau menjawab, ketika Kakashi menukasnya. "Kalo dia, yang ada malah rumah ini seperti habis dilanda gempa bumi. Bukanlah."

"Hei." Protes Obito yang dibalas delikan Kakashi. Dia masih ingat bagaimana kamarnya yang rapi berubah jadi kapal pecah setelah Obito yang katanya berbaik hati, mau membantu membereskan isi kamarnya.

"Lalu?"

"Pembantu baru. Itu lho wanita yang kemarin menemui Fugaku-nii." Kata Kakashi menjelaskan.

"Ooo, gitu. Kirain ada salah satu saudaraku yang kesambet malaikat trus bersih-bersih." Kata Itachi yang dibalas dengusan dan delikan dari saudaranya yang lain. "Tapi tumben kakak menerimanya?" Kata Itachi menyuarakan keheranannya yang diamini saudaranya yang lain. Fugaku kan alergi wanita, lebih parah dari adik-adiknya yang lain.

"Hahhh... Apa boleh buat? Kita itu butuh pembantu sebelum rumah ini bermetamorfosis jadi kandang sapi. Dan lagi, dia itu orang yang direkomendasikan Bibi Kurenai, selama ia cuti." Kata Kakashi sambil menarik nafas panjang, seolah hal itu menghabiskan seluruh energinya. "Sudah. Cepat habiskan sarapan kalian!"

"Siap, Bos." Goda Itachi dan Obito bersamaan dan dibalas delikan maut sang kakak tertua kedua. Itachi dan Obito yang sudah kebal hanya terkekeh geli alih-alih takut. Meski demikian, keduanya dengan patuh cepat-cepat menghabiskan sarapan mereka, dan membiarkan alat makan yang kotor tergeletak di atas meja. 'Ada pembantu ini yang membersihkan.' Pikir semuanya.

Naruto masuk membereskan kekacauan di ruang makan setelah semua majikannya berangkat. Ia mencucinya bersih, mengeringkannya   di mesin pengering, dan lalu meletakkannya di rak. "Sekarang tinggal membersihkan kamar mereka." Katanya senang. Yup pekerjaannya yang lain sudah beres, tinggal kamar-kamar tuan mudanya itu.

Naruto membersihkan kamar yang paling dekat ruang makan, hati-hati dengan dada dag dig dug. Ia merasa seperti seorang penyusup yang sedang mengintip kehidupan pribadi para majikannya. Kenapa begitu? Karena kamar itu konon mencerminkan kepribadian seseorang.

Kamar pertama, sih normal. Tak ada yang aneh. Semua tertata rapi pada  tempatnya dan bersihlah. Tidak  ada debu sehalus apapun. Ini menunjukkan jikalau si pemilik kamar pastilah  orang yang mencintai kebersihan dan kerapian.

Sekilas pandang, Naruto tahu kalau semua perabotan di kamar ini berharga. Sangat mahal dan juga mewah. Meski ia bekerja seumur hidup, belum tentu bisa memiliki seperdelapan isi kamar ini. Akan tetapi, semua perabotannya jenis yang praktis fan canggih dengan udara modernitas. Tapi, kosong. Tanpa jiwa seni. Nyaris tak ada barang pribadi yang menunjukkan ciri khas pemilik kamar tersebut. Ia meletakkan jemari tangannya di dagu, berfikir. Hm, kalau ditilik dari segi penataan perabotan dan cat dindingnya yang membosankan bin kaku? 'Mungkin ini kamar Fugaku-sama?' Batinnya sendiri, sambil beres-beres rumah.

Fugaku menurut Naruto tipe orang kaku, membosankan, dan juga sangat menyukai keraturan. Semua hal harus sesuai dengan garis. Ia tidak suka dengan segala hal yang tiba-tiba apalagi ketidak teraturan atau ketidak patuhan yang akan membuatnya lepas dari genggaman tangannya. Fugaku tipe orang yang ingin mendominasi dan pemegang kendali. Pemuncak rantai makanan.

UCHIHA BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang