Part 6

35 8 0
                                    

Sinar matahari itu menembus masuk kemata Arlan, ia segera mengecek handphone dan ada beberapa pesan yang ia tak jawab semalam. Arlan bangkit dari tidurnya dan ia segera mandi.

Setelah selesai mandi dan memakai seragam lengkapnya ia segera turun ke meja makan.

"Kak! Sini makan mama bikin nasi goreng kesukaan kamu" ujar mama Arlan yang melihat anak laki lakinya baru saja turun.

"Iya ma! Marissa mana mah?" Tanya Arlan. Marissa adalah adik perempuannya ia adalah anak pertama.

"Masih di atas. Paling juga lagi dandan" jawab mama Ema yang masih sibuk menyiapkan sarapan.

"GOOD MORNING KAK AND MAMA TERCINTA" teriak Marissa.

"Berisik sumpah!" Umpat Arlan menutup kedua telinganya.

Ema hanya menggeleng kepala melihat tingkah anaknya, Marissa memang cerewet dia hanya beda satu tahun dengan Arlan. Jika Arlan kelas XI maka Marissa kelas X. Iya Arlan dan Marissa satu sekolah tapi hanya beberapa yang tau mereka berdua adalah adik - kakak.

"Udah buruan makan keburu siang nanti" ucap Ema

Arlan dan Marissa langsung menyantap makanannya.

"Ma! Kakak berangkat dulu" ujar Arlan menghampiri Ema dan mencium tangannya.
"Assalamualaikum"

"Ehh!! Kak tunggu!" Ucap Marissa yang di mulutnya masih penuh nasi segera menyusul Arlan tapi ia melupakan sesuatu, menepuk jidatnya dan berbalik mencium tangan Ema.

"Berangkat dulu Ma! Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Woii kak! Tunggu kenapa sih!" Panggil Marissa sedikit teriak.

"Lah lo ngapain?"

"Bareng!"

"Lah motor lo kemana?"

"Di rawat dia" ucap Marissa dengan wajah sendu yang di buat buatnya.

Marissa langsung naik keatas motor Arlan tanpa menunggu laki laki itu menyuruhnya naik.

🍂🍂🍂

Sementara gadis yang tengah termenung di dalam kelas entah apa yang ia pikirkan.

"DOOORRR!!!" teriak Nayla sontak membuat Clara kaget.

"Anjir ngagetin aja lo!" Ucap Clara memukul pelan lengan Nayla.

"Lagian pagi pagi ngelmun aja! Mikirin apaan si?"

"Gue semalem ketemu cowo dingin banget, lebih dingin dari kak Fano!" Ujar Clara tanpa menatap Nayla, ia menatap lurus ke depan.

Nayla memutar badan Clara sehingga menghadap ke arahnya "siapa? Ketemu dimana? Terus ganteng gak?!"

Clara yang mendengar pertanyaan terakhir Naylapun menonyor dahi Nayla "cogan mulu nih otak!"
"Dia tuh temennya bang Andre. Namanya Satrio"

"Terus gimana ceritanya?"

Clarapun menceritakan semuanya dari awal mula dia pulang sekolah dan kedua orang tuanya menginap sampai ia pulang di antar Satrio.

"Gak salah sih kalo lo panggil dia Rio!"

"Iya tapi---" ucap Clara terpotong.

"HAYY GUYSSS!" Sapa Sherin yang menggenggam roti dan di ikuti para kurcil kurcil.

"Kan emang! Kalo ke kantin pagi - pagi suka gak ngajak - ngajak" ucap Nayla.

Hate and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang