Part 4

38 8 2
                                    

Cowok itu berjalan di sepanjang koridor. Dia melihat Arlan berlari keluar dari kelas IX - IPA 2 sedang terburu-buru dan membawa sebotol air. Cowok itu hanya menatap Arlan mengerutkan dahi. Cowok itu telah sampai di depan kelas IX - IPA 2, baru sampai ambang pintu saja sudah terdengar teriakan seorang cewek.

" SIALAN TUH COWO, LIAT AJA LO ARLANNNN!!!"

"Berisik woii!" Teriak cowok itu.

Mereka pun mengalihkan pandangannya ke asal suara tersebut.

"Raphael" gumam Aqilla.

"NGAPAIN SIH LO?! PAGI - PAGI UDAH DI KELAS ORANG" ucap Clara kesal.

"Terserah gue lah!" Ucap Raphael berjalan mendekat ke arah mereka

Raphael dia anak kelas sebelah IX - IPA 1. Dia adalah salah satu anggota Arlan ddk, iya tujuan dia ke kelas IX - IPA 2 kalo tidak mencari Arlan maka dia mencari Aqilla. Gebetannya.

"Qill" ucap Andira menyenggol lengan Aqilla yang sedang memainkan handphonenya.

"Apa sih Dir?" Tanyanya

"Itu Raphael"

"Iya gue tau!" Ucapnya malu - malu. *Sok malu padahal malu - maluin :v*

"Qill!" Panggil Raphael berjalan menghampiri Aqilla.

"Kenapa?" Tanya Aqilla tersenyum simpul menatap Arlan.

"Astagfirullah masih pagi Raphael!" Teriak Clara yang masih kesal.

"Berisik!" Sahut Raphael melirik Clara sekilas dan menatap ke arah Aqilla.

"Nanti ada acara gak?" Tanya Raphael.

"Gak ada"

"Oke. Pulang gua tunggu depan kelas!" Ucapnya tanpa menunggu balasan dari Aqilla ia langsung pergi begitu saja.

"Cieee Qilla" ledek ke 5 sahabatnya.

Terlihat pipi Aqilla yang merah karena kejadian tadi.

Bel masuk berbunyi Arlan belum kembali ke kelas. Tak lama Bu Widy masuk tapi dia tidak sendirian dia bersama Arlan, modusnya dia membawakan buku Bu Widy. Arlan sengaja datang pada waktu bel karena dia ingin menghindari Clara.

"Makasih iya Arlan!" Ujar Bu Widy

"Iya Bu sama - sama" sahut Arlan tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.

Ia berjalan menuju tempat duduknya. Tempat duduk Arlan melewati meja Clara tapi Clara tak bisa berbuat apa-apa karena sudah ada Bu Widy di kelas. Arlan melirik Clara sambil tersenyum tapi Arlan mendapatkan tatapan maut dari Clara.

Liat aja lo Ar! Abis lo istirahat sama gue!" Batin Clara.

Arlan mengabaikan tatapan Clara dan segera duduk di tempatnya.

"Eh buset, si Clara ngapa tuh ngeliatin lo gitu amat" ucap Reynald yang melihat tatapan Clara.

"Biasa, terpesona dia sama gue" ucap Arlan melirik Clara.

Gadis itu dengar apa yang di katakan Arlan sontak Clarapun melempar tempat pencil ke arah Arlan dan tempat pensil itu mengenai Arlan.

"Aduhh..." Gumamnya.

"Mampus!" Ucap Clara tanpa mengeluarkan suara.

"Mampus lo Ar!" Umpat Reynald.

"Kok lo malah belain dia si Rey?"

"Lah... Bodoamat!"

Hari ini Clara sedang tidak mood karena ulah abangnya tadi pagi di tambah lagi Arlan.

Hate and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang