TL | Chapter 2

30 5 0
                                    

Happy reading :)

Mention typo

∆∆∆∆∆∆

Matahari mulai memancarkan keagungannya kepada muka bumi. Seakan memberi tahu bahwa ia yang sangat berpengaruh akan kehidupan di bumi ini. Tanpa adanya ia, manusia tidak akan mampu menjalani hidupnya dengan lancar.

Bila perlahan membuka matanya dan menatap sekeliling kamarnya yang masih terasa gelap karena jendela masih tertutup gorden, sehingga cahaya matahari hanya mampu menembus lewat celah celah gorden tersebut.

Bila beranjak dari kasur untuk membuka gorden. Saat sesudah gorden terbuka, cahaya matahari langsung menyilaukan matanya. Bila tersenyum manis saat melihat burung beterbangan dan berkicau di pohon mangga dekat kamarnya.

"Selamat pagi dunia! Aku senang sekali sekarang!" Bila sedikit berteriak saat mengucapakan kalimat tersebut.

Bila beranjak pergi menuju lemari pakaian dan mengambil pakaian semi formal, lalu pergi ke kamar mandi dan mulai melakukan ritual mandinya dengan semangat.

Selama beberapa menit kemudian, Bila keluar dengan tanktop putih yang ditutupi blazer hitam dan rok pensil sebatas lulut berwarna hitam yang melekat pas ditubuhnya.

Bila mencoba mengeringkan rambutnya dengan menggunakan handuk. Saat sudah mulai terasa lebih kering, bila menguncir kuda rambutnya. Lalu, Bila mengambil tas dan beberapa dokumen penting lainnya.

"Semangat. Aku pasti bisa!"

Bila keluar kamar dan pergi menuju ruang makan yang sudah ada orang tuanya.

"Selamat pagi ayah, ibu!"

"Pagi"

Bila duduk dikursi dan mulai mengambil nasi goreng kedalam piring yang sudah berada di atas meja. Dan mulai melahap sarapannya itu dengan cepat.

Setelah nasi dipiringnya habis, Bila berdiri dari kursi dan menghampiri orang tuanya untuk mencium tangan orang tuanya itu.

"Bila berangkat dulu. Do'akan semoga Bila berhasil"

"Kami pasti selalu mendo'akanmu, nak"

"Yasudah, Bila berangkat dulu, ya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alikumsalam"

Bila keluar dari rumah itu dan pergi dengan menggunakan angkutan umum.

Dan berhenti di sebuah perusahaan minyak bumi. Bila menghampiri pos satpam yang ada didepan perusahaan itu dan menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan untuknya.

Namun sayang, saat ini perusahaan itu sedang tidak membuka lowongan pekerjaan apapun. Bila pergi dari pos satpam itu setelah mengucapkan terima kasih.

Bila berjalan disepanjang trotoar jalan. Panas matahri mulai menyengat, namun tidak memudarkan semangat yang sekarang masih ada didalam diri Bila. Entah jika beberapa jam kedepan.

Saat Bila melewati sebuah perusahaan berbasis Internasional, Bila melihat sebuah pengumuman lowongan pekerjaan. Tapi, sebuah rasa pesimis datang dari hatinya. Apakah ia akan diterima di perusahaan itu?

Tak apa lah. Jika tidak diterima, aku masih bisa mencari pekerjaan di perusahaan lainnya. Hatinya Bila menyemangati saat melihat Bila muali terasa pesimis.

Bila terlebih dahulu bertanya kepada satpam yang berjaga. Dan memang benar perusahaan ini sedang mencari pegawai baru.

Setelah menelpon atasannya, satpam tadi mengantarkan Bila ke meja resepsionis. Satpam itu berkata sesuatu kepada resepsionis. Bila tidak tahu. Saat ini Bila sedang menelusuri setiap sudut perusahaan ini dengan pandangan mata.

Trust LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang