Chapter 1

8.3K 222 12
                                    

06:30 KS
Suara ketukan pintu membuat fokus seorang gadis yang berada di depan cermin seraya menata penampilannya teralihkan
"Jihra-yaa ayo keluar sayang eomma sudah mempersiapkan sarapanmu" ucap seorang wanita paruh baya yang sedang berada di ambang pintu yang tak lain adalah eomma Jihra.

"Ndee, eomma sebentar" jawab gadis bersurai sebahu itu yang bernama asli Lee Jihra.

Jihra pun turun dari kamarnya di lantai dua menuju dapur yang disana sudah ada eomma dan appa Jihra yang sedang sarapan.
"Cepat habiskan sarapanmu Jihra-ahh setelah ini appa akan mengantarmu kesekolah sekalian berangkat ke kantor"ucap appa jihra

"Ndee appa" jawab jihra sambil memakan sarapannya.
-
-
-

School of Performing Arts Seoul (SOPA)

07:30 KS
Bunyi bell sekolah berbunyi yang membuat para murid berhamburan menuju kelasnya masing-masing.
Begitu juga dengan Lee Jihra ia adalah murid kelas akhir yang beberapa bulan lagi akan menghadapi ujian akhir sekolah. Maka karena itu Jihra sedang memfokuskan dirinya untuk mempersiapkan diri menjelang ujian

Mata pelajaran pertama yaitu pelajaran Sastra
Yaitu guru Song.

"Teman-teman, hari ini guru Song tidak dapat hadir dikarenakan ada sebuah urusan. Jadi kita mendapatkan tugas tambahan dari guru Song, tugas ini akan dikumpul begitu bell tiba". Ucap taeyong si ketua kelas di depan sana. Yang hanya dibalas dengan keluhan para warga kelas karena pasalnya tugas yang diberikan bukanlah sedikit dan juga lagi waktu bell akan tiba 45 menit lagi.

Bell istirahatpun berbunyi saatnya semua murid termasuk Lee Jihra dan sahabatnya Yeri pergi mengisi perut kekantin.

"Yeri-yaa aku akan ke toilet sebentar" ucap jihra kepada Yeri, ia mengangguk menandakan 'ya'

"Cepat susul aku dikantin, aku akan cari kursi untuk kita" jelas Yeri

"Ndee" balas Jihra
-
-
-
-

Setelah itu Jihra langsung menuju toilet untuk membersihkan sesuatu
Tetapi..

Tap..

Seseorang menahan pergelangan tanganya saat ia akan berjalan.

"Akh.. breng-"

"Yaa!! Mengapa kau tidak membalas pesan pesanku, dan telfonku semalam ha??" Tanya seseorang yang menarik tangannya tadi dengan raut yang begitu jengkel.

Siapa lagi?

Pria itu adalah Park Jimin. Ia satu angkatan dengan Jihra hanya saja mereka beda kelas. Park Jimin adalah teman spesial Lee Jihra atau apa nama spesialnya? Pacar?
Ya benar. Park Jimin adalah pacar Jihra. Mereka sudah berpacaran selama 2 tahun terakhir ini.

Sebelum menjawab, Jihra yang masih sedikit terkejut atas kedatangan sosok Park Jimin kini menghempaskan tangannya dari genggaman Jimin barusan

"Ponselku lowbet" jawab Jihra seadanya. Ingat raut kesal itu masih terpapar diwajahnya.

Jimin kesal? Tentu saja namun mau bagaimana lagi, menentang apa yang baru saja dikatakan Jihra hanya membuat keadaan semakin buruk. Dan Jimin sedang tidak ingin itu untuk hari ini.

"Ahh baiklah" balas Jimin dengan menarik senyum tipisnya

Jihra mengusap lengan kirinya yang ditarik Jimin barusan.
"Kenapa tidak langsung menemui ku?"

Park Jimin ini, tidak perhatian sekali memang. Setidaknya minta maaflah atas apa yang baru saja kau lakukan. Kau menarik tangannya cukup kuat!

"Aku tidak bisa"
Ujarnya. Jarak rumah mereka tidak terlalu jauh jadi, jika memang ada hal yang penting bisa saja menemui Jihra langsung

Jihra menghela nafas.

"Kenapa? kau ke gym??" Tebaknya asal. Mengingat akhir-akhir ini Jimin sangat sibuk dan membuatnya kesal

Jimin mengganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Jimin akan debut setelah ia lulusan nanti, jadi sebelum itu ia berencana untuk melatih otot perutnya. Agar mendapat nilai plus pikirnya. Tapi, ia tidak memberi tahu rencananya itu pada Jihra. Tidak penting juga pikirnya.

"Untuk apa kau melakukan itu??"
Tidak tahu. Entah dia memang tidak suka, entah dia yang terlalu polos? Gadis manapun akan sangat senang jika kekasihnya mempunyai otot otot perut seperti itu, namun Jihra sendiri tidak suka ketika kekasihnya, Jimin akan melakukan itu. Memang begitu, jika belum lihat hasilnya, mungkin dia akan berubah pikiran.

Jimin mengacak rambut Jihra asal, hal yang sangat dibenci Jihra dari Jimin salah satunya ini, lihat rambutnya habis berantakan.

"Ya!-"

Belum lagi Jihra melayangkan protes. Kini Jimin langsung memotongnya.

"Untukmu, jadi siapa lagi?? Ha??"
Goda Jimin dengan wajah menyebalkannya itu.

Jihra bergidik ngeri. Oh tidak, ia tidak membutuhkan itu!

"Dasar pabo!!" Umpatnya dan beranjak pergi meninggalkan Jimin.

"Heyy chagiahh kau tidak mengajakku juga??". Panggilnya sambil mengikuti Jihra.

Ia membenahi rambutnya yang berantakan.
"Tidak, aku ingin ke toilet memangnya kau mau ikut haa??" sambil memberengi wajah tampan Park Jimin.

"Hmm.. tunggu sebentar" sambil mempertimbangkan sesuatu.
Namun langkahnya masih setia mengikuti Jihra yang ada disampingnya.

Hey park Jimin, dia sudah hampir sampai ke toilet wanita.

"Apa boleh? Jika begitu aku bisa bertemu banyak gadis bukan??" tanyanya dengan tatapan polos miliknya.

Jihra membelalak,

"Oh, sangat boleh, setelah itu aku akan meleburkanmu bersama otot ototmu itu PARK JIMIN!!" pekiknya. Kemudian langsung pergi meninggalkan Jimin yang sedang terbahak- bahak mendengar pekikkannya sehingga membuat mata pria itu segaris seperti sabit. Ya Jimin memang sangat suka membuat Jihra jengkel dan itu sangat menyebalkan. Bahkan dia bingung kenapa dia bisa dengan mudahnya masuk dalam pesona Park Jimin??






Park Jimin






Heyyyy gmn??gmn??
Ini cerita pertama kita jadi maaf y klok bnyk salah
Ohiy klok ada kritik,saran,tanggapan atau apapun itu kita terima banget malah biar lebih bagus lagi deh😊😊
Jgn lupa vomentnya yaa krn itu berarti banget buat kita
Next nggk??



Why Come Back? [PJM]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang