~Giardina Ello Candellar
"Ahh.. mm.. please.." desahnya dengan suara terengah-engah.
Keringat karena gairah mulai membasahi tubuh putih polos wanita itu. Rambutnya yang tergerai halus kini berubah menjadi berantakan liar, sedangkan di kedua sudut matanya terdapat air mata bekas sisa-sisa pelepasan hebat yang pertama.
"Uhmm.. please. Jangan siksa aku lagi, masukan!" ujarnya kini dengan suara yang begitu menggoda.
Benda panjang dan cukup besar yang sedari tadi disembunyikan kini menarik perhatian wanita itu. Ia menggigit bibir bawahnya yang tebal berlapis lipstick merah seolah-olah sedang menyiapkan diri.
"Yess!!" Suara jeritan itu menggema keseluruh ruangan ketika benda tersebut masuk ke dalam lubang surgawinya.
Benda itu menyiksanya, aksi in-out nya membuat napasnya tak beraturan. Wajahnya memerah karena rangsangan dari benda tersebut di dalam dirinya. Wanita itupun tidak malu untuk meremas salah satu payudaranya sendiri ketika benda tersebut bergerak semakin cepat. Menimbulkan suara khas yang membuat kecanduan.
"Ahh... shh.. lebih cepat, sayang. Lebih keras." pintanya terdengar seperti seorang pelacur. Detik berikutnya, ia berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan. Tubuhnya bergerak keatas bawah dengan hebat karena sodokan dari benda keras tersebut.
Berbagai macam posisi sudah dilakukan, dan kali ini wanita itu akan menyemburkan kembali cairan cintanya.
"Aku akan keluar!" erangnya.
"Ya.. Datanglah bersamaku, sayang!"
Suara jeritan kenikmatan menjadi alunan terakhir mereka.
Dan aku hanya bisa diam menatap sepasang wanita dewasa yang sedang berhubungan seks dengan liar di layar laptop.
Sudah keempat kalinya aku menonton sepasang lesbian sedang berhubungan intim. Harus kuakui video yang berdurasi 40 menit ini cukup baik bila dibandingkan dengan ketiga video sebelumnya yang aku tonton.
Disini, wanita rambut berambut hitam dengan payudara yang besar dan pantat yang penuh menjadi peran "wanita" sedangkan wanita berambut pirang sebahu dengan payudara sedang memiliki jemari panjang itu menjadi peran sang "pria".
"Very disgusting." Aku menghela napas. Walaupun kejantananku sedikit tergerak, tetapi sungguh aku tidak akan melakukannya hanya untuk masturbasi.
Hari ini pertama kalinya aku menonton film porn, karena dari dulu aku lebih suka mempraktekannya langsung. Bagiku, menonton video dewasa seperti ini tidak ada untungnya. Dan sialnya aku harus menertawakan diriku sendiri karena film porn yang pertama aku lihat adalah pasangan seorang lesbian.
Lucu bukan?
Ello yang jadi bahan pemuja wanita di ranjang justru menonton video sex lesbian?
Jika saja Ken tahu aku sedang menonton film terkutuk ini, pria tua itu sudah pasti akan tertawa seperti orang gila dan mengejekku habis-habisan. Bahkan buruknya ia akan terus mengungkitnya mungkin sampai ia mati nanti.
Lalu kenapa aku harus menonton ini jika bukan untuk kepuasaan dan juga sudah mengetahui resikonya?
Jawabannya mudah.
Penasaran.
Aku sangat penasaran bagaimana seorang pasangan sesama wanita sedang melakukan seks.
Shit!
Ini sangat menyebalkan. Aku tidak mengerti pola pikiran seseorang penyuka sesama jenis. Sebagai pria normal hetero sepertiku ini sangatlah tidak masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Fire ( Love Seasons )
Genç Kız Edebiyatı( WARNING 18++ ) "Kamu mempunyai payudara yang besar, Lissa. Kenapa selama ini kamu menyembunyikannya?" tanyanya begitu heran. "Aku benci memiliki payudara, brengsek!" "I will make you understand. Lubang wanita di khususkan untuk para pria. Dan kali...