hujan
seperti nostalgia teringat akan wajah mu yang di basahi oleh hujan, tanpa pamit datang dan pergi seenak nya saja.
kau sudah membuat ku merasa nyaman dengan kehadiran mu, merasa bahagia, walau kau bisa saja membuat ku sakit dengan dingin mu, semua tak ku hiraukan karena aku bahagia kau datang walau hanya sebentar.
Lalu kau mereda, menghilang seperti hendak bersembunyi dari ku. Namun ketika aku tak menginginkan mu datang, kau datang tanpa mengucap salam, tanpa menyapa ingin mengajak ku bermain seperti dulu lagi? aku tak menjamin rasa itu akan sama atau tidak dengan rasa yang pertama kau berikan untukku.-Naila Anastasya-
***
Sore itu tiba tiba turun hujan deres banget. Bel pulang sekolah udah bunyi dari tadi, tapi naila belum pulang juga karena niat nya menunggu hujan reda, namun hujan malah deras sekali. "duh mana kak leon ga bisa jemput lagi, masa iya harus hujan hujan an" terpaksa Naila memutuskan untuk hujan hujan an saja dan menunggu angkot di ujung jalan sana.
Tiba tiba saja Naila teringat akan seseorang yang dengan tega nya telah pergi entah kemana dia menghilang seperti di telan bumi. Mengapa setiap kali kita merasa nyaman, merasa di miliki seutuhnya, seketika semua menjadi berubah. Tidak seperti dulu lagi. Naila pun merasa kan itu semua, tetapi dirinya sekarang sudah kuat menjalani semua dan mulai mencoba untuk melupakan orang dari masa lalu nya.
"woii.." teriakan Galih yang berhasil membubarkan lamunan Naila. Tentu Naila disitu sangat terkejut dengan kedatangan cowok yang pagi tadi mereka bertemu ketika peristiwa tabrak menabrakan itu.
Naila hanya bengong dan menatap si cowok di depan nya itu, Naila sungguh menyukai warna mata dari cowok ini.
"hujan, lo kenapa malah ujan ujanan?" tanya Galih yang lagi lagi membuat Naila tersadarkan dari bengong nya.
"hah apa" jawab Naila yang tiba tiba menjadi gugup ketika mata coklat itu melihat nya dengan sangat lembut, entah apa ini hanya perasaan nya saja.
"lo kenapa ujan ujanan, nanti lo kedinginan" ulang Galih dan seketika itu juga galih turun dari motor nya dan mendekati Naila yang mulai tampak seperti kedinginan.
"ah gu..gua lagi mau naik angkot ini" jawab Naila dengan terbata bata. entah apa ini karena kedinginan atau karena gugup, seperti nya antara gugup dan kedinginan sudah menyatu jadi satu.
Lalu betapa kaget nya Naila ketika Galih tiba tiba melepas jaket yang dia pakai lalu memakaikan nya langsung kepada Naila. Hal itu membuat kedua nya saling tatap menatap. Naila bingung harus bertindak seperti apa, dan Galih pun merasa kan ada yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTIVATE
Fiksi Remajaketika sepasang hati mulai mencuri curi, lalu bagaimana bisa menahan jika kedua nya sama sama saling menyetujui. berat, akan terasa berat ketika hendak membuka halaman baru namun halaman yang dulu hilang kembali menghantui. apakah aku harus memili...