4. Uks

43 13 4
                                    

Apa salah jika aku mulai mambuka hatiku untuk mu, aku tak tau tapi rasa ini tiba tiba datang saat mata tajam mu menatap ku.

-Naila Anastasya-

****

Dari sore tadi Naila terus terusan memikirkan cowok bermata coklat itu, ''dia marah? tapi kan gua spontan aja itu, tapi iya sih gua juga salah, arrgghh'' batin Naila yang terus kepikiran dengan Galih.

"apa gua minta maaf aja ya?" tanya Naila yang lagi ngomong sendiri

"emm tapi kalo dia makin marah gimana?"
"aduhh bodo banget sih nailaa,... Bodo bodo.. " ucap Naila sambil mengetuk jidat nya sendiri.

"woi dek!" tiba tiba Leon datang mengagetkan Naila yang tengah melamun dari tadi

"ih apaan sih kak" ucap Naila kesal karena kakak nya ini telah membuat dirinya kaget

"hehe abis nya bengong aja, makan tuh di panggil mama"

"iya iya sana duluan"

Naila pun segera menghampiri meja makan yang sudah tersedia makanan enak disana, rasanya ingin sekali melahap nya. Naila bisa di katakan suka sekali dengan yang nama nya makanan, apalagi dirinya tidak mempunyai alergi apapun terhadap makanan, itu sebab nya naila bisa makan apa saja sepuasnya. Tapi aneh nya meskipun Naila suka sekali makan tetap saja badan dia masih ideal cuma hanya pipi nya saja yang seperti bakpao:v seperti nya makanan itu lari ke pipi naila.

"gimana tadi dek sekolah baru nya?" tanya mama Naila

"ya gitu ma"

"gitu gimana"

"enak enak aja ma" ucap nya

"mah naila ke kamar duluan ya." Naila pun menyelesaikan makan nya dan bergegas menuju kamar untuk beristirahat

"iya sayang istirahat ya"

***

Terik matahari pagi menembus jendela kamar naila mengakibatkan pemilik kamar membuka mata nya dan ia harus bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Naila pun bergegas menuju kamar mandi cepat cepat, karena dirinya tidak mau telat di sekolah baru nya ini.

Setelah selesai mandi Naila bersiap di depan cermin, melihat penampilan dan memberi sedikit polesan bedak dengan liptint yang menghiasi bibir manis Naila. setelah semua beres Naila langsung mengambil tas dan keluar menuju meja makan.

"pagi ma"

"pagi sayang, tumben pagi sekali" ucap mama Naila

"hehe biar ga telat ma, oh ya Naila bareng kak Leon kan hari ini, mana Leon mah?" tanya Naila terhadap mama nya karena dirinya tidak melihat kakak nya itu di meja makan.

"oh ya kakak leon lagi sakit sayang, hari ini dia libur juga kuliah nya"

"yah mah terus naila naik apa dong sekarang?" ucap Naila dengan nada kesal karena kakak nya tidak bisa mengantar dirinya ke sekolah, "masa harus naik angkot sih ma, bisa bisa nanti Naila telat mah kalo naik angkot" sambung Naila lagi

"begini saja, kamu bawa motor punya papa aja, tapi inget jangan sampek lecet loh"

"hah yang bener mah?" dirinya kaget bukan main ketika disuruh mamanya untuk membawa motor jadul milik papanya itu, ini sungguh diluar kepala, dirinya akan naik motor jadul ke sekolah? ya tuhan bagaimana pendapat satu sekolah yang melihat anak baru jadul seperti dirinya ini.

"ya iya dari pada kamu telat hayo, mending naik motor papa aja"

"tapi ma..."

"udah sana cepet berangkat dari pada telat" kata mama yang sengaja menertawai Naila karena Naila hari ini harus rela mengendarai motor jadul milik papa nya dulu.

CAPTIVATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang