Bisa kah kau tersenyum ke arah ku saja?
sungguh senyum mu adalah canduku.
-Galih-
***
"gua gak marah kok, gua emang jelek. jadi sekarang mending lo makan atau mau gua suapin aja?" ucap Galih dengan ekspresi mimik wajah yang mencurigakan, kalian bisa bayangin kan gimana? Naila yang mecoba menghargai kerja keras dari seorang yang nyebelin ini pun akhirnya mau memakan bakso dari Galih.
Naila memakan bakso dengan lahap tanpa memperdulikan Galih yang tengah menatap dirinya, entahlah Naila merasa Galih sedang menatap nya terus, saat Naila mendongakkan kepala nya untuk melihat Galih. Secara terkesiap Galih langsung gugup dan menjadi salah tingkah. dirinya telah terpergok oleh Naila.
"lu kenapa liatin gua gitu?" tanya Naila yang menahan tawa nya karena melihat salah tingkah dari Galih.
"anu.. apa.. itu.. Apasi jan geer lo" jawab Galih terbata bata.
Tidak lama setelah nya dua cowok teman galih menghampiri meja mereka berdua
"woi broo" ucap Kevin menepuk bahu Galih, Kevin ini adalah sahabat dari Galih. dia ini udah Galih anggap saudara sendiri sangking dekat nya.
"gila ya si galih gercep amat" saut Dimas sambil menggoda Galih, Dimas ini juga adalah salah satu sahabat terdekat dari Galih.
"lo bedua ngapain disini" ucap Galih datar
"ah elah babang judes amat kayak cewe lagi pms aja" celetuk Dimas
"berisiki lu" kata galih
Naila yang dari tadi melihat cowok cowok di depan nya ini pun merasa risih, apalagi dari tatapan cewe cewe yang melihat Naila disini, sinis banget.
Galih yang melihat ekspresi Naila pun paham apa yang tengah di rasakan Naila, "ada apa ngomong cepet" ucap Galih sambil melirik naila, disitu juga Naila tak sengaja sedang melihat Galih.
"3 hari lagi bakal ada turnamen basket bro, mau ikutan gak?" ucap Kevin
"ayo lah bro ikutan kan lo yang paling jago dari kita kita ini" rengek Dimas
"manis tau gak kalo babang Galih ini jago basket?" tanya Dimas kepada Naila
Naila disitu hanya terplanga plongo saja, apa karena memang Naila tidak tau atau gak dia lola kali ya entahlah. Tapi disisi lain galih tengah mencuri curi pandang dari gadis ini, Naila bisa melihat dari anak matanya.
"iya gua ikut" ucap Galih datar
"nah gitu dong kan jadi makin sayang" ucap Kevin dengan nada iyuh nya itu.
"jijik lo pada, udah pergi sana" usir Galih kepada dua makhluk itu
"manis nanti dateng ya, biar nambah semangat nih" ucap Dimas dengan mengedipkan satu mata nya ke arah Naila.
Galih yang mengetahui nya itu langsung secara sepontan berbicara "mana mau naila sama lo" ucap nya dingin dan datar.Tentu Naila disitu menatap sinis Galih, galih yang juga menatap naila pun ikut manatap nya sinis.
***
Setelah mereka berdua di kantin, Naila memutuskan untuk kembali menuju kelas, awalnya Galih meminta agar mengantar Naila sampai ke kelas nya tapi Naila menolak, dirinya tak mau semakin dirinya dekat dengan cowok, ia takut jika ada perasaan yang tak seharusnya dia rasakan.Apalagi galih, cowok bermata tajam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTIVATE
Teen Fictionketika sepasang hati mulai mencuri curi, lalu bagaimana bisa menahan jika kedua nya sama sama saling menyetujui. berat, akan terasa berat ketika hendak membuka halaman baru namun halaman yang dulu hilang kembali menghantui. apakah aku harus memili...