chapter 10

18 1 0
                                    

Tsuki membasuh muka nya kasar kemudian mendesah kesal pada kaca didepannya.
Serasa lama di kamar mandi sekolah, Ia memutuskan untuk segera keluar dan kembali ke kelas.

Saat Ia mulai melangkah, tiba-tiba seseorang membekapnya dari belakang, hingga ia tak bisa berteriak bahkan kesulitan bernafas.
Orang itu menariknya ke tempat sepi, setelah dirasa aman orang itu kemudian melepaskan tangannya dari mulut Tsuki.
Tsuki segera berbalik untuk melihat siapa orang itu, seketika matanya membelalak.

"Onii-chan (kakak)?! ", Ujar Tsuki mendesah lega.

"Yo! Ohaiyou gozaimasu! (selamat pagi)! ", Ujar Akihiko sambil tersenyum.

"Oni-chan mengagetkan saja! Untuk apa kakak kemari? Bukankah kelas kakak jauh ya? ", Ujar Tsuki.

"Tadi pagi berangkat tidak pamit, kemarin pergi sampai malam tidak bilang Kemana! Mana mungkin aku tidak khawatir bodoh! Ini bekalmu! Tidak ada gunanya jika semua orang memujiku jika bahkan kau tak menghiraukan ku sebagai kakakmu! ", Ujar Akihiko sembari menyerahkan bekal makanan Tsuki lalu pergi dengan kesal.

"Kakak... Maaf, pasti aku sudah membuat mu khawatir ", gumam Tsuki merasa bersalah. Akihiko sebenarnya memang populer, dia pintar dan juga wajahnya lumayan, Akihiko mewarisi wajah dan rambut coklat seperti ayahnya, berbeda dengan Tsuki yang pas pasan dalam otak maupun wajah itulah sebabnya mereka tak pernah bertemu saat di sekolah, Tsuki tak mau kakaknya mendapatkan masalah karenanya.

"Hmm... Kakak yang baik!",celetuk seseorang dari atas pohon, kemudian meloncat turun. Seketika Tsuki langsung menoleh, Ia terkejut dengan sosok yang ada dihadapannya.

"H-hiro? Sedang apa kau disini?! ", Ujar Tsuki sembari melihat sekitar.
Hoshi memiliki rambut yang acak acakan, dengan seragam yang tak dikancingkan sehingga terlihat kaos oblong yang ia kenakan sebagai dalaman.

"Sedang apa? aku kan sekolah disini ", Ujar Hiro sembari tersenyum, Tsuki terkejut mendengar fakta yang baru ia ketahui.

"Apa?!!!!! Jadi kau juga sekolah disini? Kelas mana?", Tanya Tsuki penasaran, Hori menempelkan telunjuknya pada bibir Tsuki.

"Ssstttt.. Aku kesini mau minta maaf padamu!, maaf ya waktu itu aku mengacaukan kencan kita, lainkali mari kita berkencan lagi! OK?!", Ujar Hiro kemudian berlari melompat pagar sekolah.

"Sampai nanti!!!", Ujar Hiro sebelum benar benar menghilang.

Tsuki menghela nafas panjang,
"Sebenarnya siapa sih pemuda itu? Dia sekolah disini? Kok aku tidak pernah melihatnya? Ahh!! Bikin pusing saja! Lebih baik kembali ke kelas", Ujar Tsuki kemudian melangkah.

Dikejauhan Midori melihat semua yang terjadi,
"Jadi Hikari-senpai adalah kakak Tsuki? Dan siapa pemuda tadi? Dia kok mirip ya sama...", gumam Midori kemudian melangkah kembali ke kelas.

***

Bel sekolah berdentang menandakan pelajaran akan segera dimulai,
Tsuki segera duduk dibangkunya dengan nyaman, namun keningnya seketika berkerut ketika didapatinya bangku disebelahnya masih kosong.

"Are? Hoshi belum datang? Tak biasanya dia terlambat", gumam Tsuki khawatir.

"Ohaiyou gozaimasu! (selamat pagi)", sapa Tomoya sensei memasuki ruangan.

"Duh, sensei sudah datang, Hoshi.. Kamu dimana sih?!", batin Tsuki cemas.

"Permisi! Maaf Saya terlambat!", Ujar Hoshi dengan terengah masuk kelas.

"Takahiro san? Tumben kamu terlambat? Yasudah karena kamu baru pertama kali terlambat saya maafkan, sana duduk!", Ujar Tomoya sensei ramah.

"Hai' sensei Arigatou!", ujar Hoshi membungkuk kemudian melangkah dan duduk di bangkunya.

Because you're My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang