Chapter 12

11 1 0
                                    

"Terima kasih... Tapi maaf, bisakah kau melupakan perasaan mu padaku dan Hiro? Bisakah kau Menyerah saja?", Ujar Hoshi kemudian berdiri membelakangi Tsuki.

Tsuki terkejut mendengar jawaban Hoshi, Ia kemudian menunduk hampir menangis.

Merekapun terdiam membisu,
Angin berhembus pelan, sementara hujan turun perlahan membasahi.

Semilir angin berhembus menusuk kebisuan nan keheningan yang menyayat.

Hoshi tak tega melihat Tsuki yang menangis, entah mengapa seakan tubuhnya bergerak sendiri Ia mendekati Tsuki kemudian memeluknya, Tsuki membelalak , Wajahnya seketika memerah.
Hoshi yang menyadari apa yang telah ia lakukan langsung menjauh.

"M-maaf! ", Ujar Hoshi yang memerah pipinya. Tsuki tersenyum, Ia tau bahwa Hoshi sebenarnya tak ingin berkata demikian namun karena alasan tertentu yang pemuda itu sembunyikan.

"Aku tidak akan menyerah! Kalau gadis lainnya pasti sudah menyerah namun karena aku orangnya tak tau malu jadi tak masalah!", Ujar Tsuki yakin sembari tersenyum riang.

"Aku tak yakin kau masih akan menyukaiku jika tau kebenaran tentangku", Ujar Hoshi ragu.

"Memangnya apa lagi yang lebih buruk dari kutu buku, mata empat, kulkas berjalan, dan anti sosial?!! Aku tidak peduli siapapun dirimu! Aku tetap akan menyukai mu! ", Ujar Tsuki sembari meraih tangan Hoshi.

"Awalnya aku memang membenci mu karena kau sangat menyebalkan, namun karena ingin tau tentang mu yang misterius aku jadi tertarik, setelah mengenalmu aku sadar bahwa kau bukanlah orang yang buruk, sebaliknya kau selalu datang untuk menolong ku, kau satu satunya orang yang memuji rambutku, KAU SEPERTI BINTANG YANG MENYINARI", ujar Tsuki sembari tersenyum, Hoshi membelalak.
Kalimat terakhir Tsuki terus terngiang dalam kepalanya.
Sekilas sosok Hiro yang penuh darah mencul di pikirannya.

Hoshi membelalak.
Kalimat terakhir Tsuki terus terngiang dalam kepalanya.
Sekilas sosok Hiro yang penuh darah mencul di pikirannya.

"Hoshi... Jadilah bintang yang menyinari...aku yakin kau bisa jadi anak yang cerdas uhuk!!!...padahal aku ingin main shogi bersamamu... jangan lupakan aku ya... Selamat... Tinggal...... ", Ujar Hiro waktu itu kemudian memejamkan mata untuk selamanya.

"Argghhh!!!! ", Tiba-tiba kepala Hoshi sangat sakit seperti hampir meledak.

"Hoshi? Hoshi-kun? Kau tak apa? Hoshi?!!! ", panggil Tsuki khawatir. Namun tiba-tiba Hoshi terdiam,

"Kau baik baik saja?", tanya Tsuku.

"Are? Kenapa aku memakai benda memalukan seperti ini? ", Ujar Hoshi kemudian dengan jijik melepaskan kaca matanya dan membuangnya, kemudian mengacak rambutnya.

"Wahhh!! Ada Tsuki-chan! Yo! Konnichiwa! ", Ujar Hoshi berbeda tiga ratus derajat dari tadi, Tsuki amat terkejut melihat perubahan Hoshi.

"H-Hiro? Kau kah itu? ", Ujar Tsuki tak percaya. Hoshi mengangguk.

"Siapa lagi memangnya? Yang tampan dan baik selain aku? ", Ujar Hoshi sambil tersenyum ceria.

Tsuki menitikkan air mata, kini Ia tau yang sebenarnya, Hiro adalah Hoshi, mereka satu.
Yang membuat Tsuki sangat terluka adalah Hoshi memikul semua beban itu sendiri, pasti masa lalunya yang kelam yang menjadikannya memiliki kepribadian ganda.

"Are? Tsuki chan? Daijobou? Aduh kenapa kamu menangis? ", Ujar Hoshi khawatir.
Tsuki menggeleng ia segera mengelap air matanya dan tersenyum.

"Aku nggak papa kok", Ujar Tsuki lalu tersenyum.

"Mulai sekarang aku akan menjadi bulan yang selalu menemani mu, kau tak akan merasa sendirian lagi, aku akan mengobati penyakit mu", batin Tsuki yakin.
Hoshi tersenyum kemudian menarik tangan Tsuki dan berlari,

"Ayo kita bersenang senang! Aku akan membuatmu tersenyum lagi!! ", Ujar Hoshi dengan mode Hiro nya. Mereka berlari menerobos hujan. Tsuki tersenyum dan ikut berlari.
Dikejauhan seseorang dengan aura gelap bersandar dibawah pohon dan tersenyum licik, dengan kacamata hitam dan rokok yang ia jepit dimulutnya.

"Jadi gadis itu adalah kelemahan nya, heh", Ujar orang itu kemudian membuang rokoknya ke tanah dan menginjaknya.

"Susah payah aku kabur dari polisi gara gara dia, sekarang anak itu akan membayar semuanya, Tenang saja nak, kau pasti sangat merindukan Hiro, akan ku bantu kau segera bertemu dengan nya hahaha", ujar orang itu kemudian melangkah pergi.


To be continued.

Because you're My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang