MBA masih bisa dipesan ya. Hubungi saja nomor adminnya. Buka di part terakhir cerita MBA.
Ide lagi lancar di sini jadi aku update ini lagi. Semalam rencana mau ngetik, tapi suami sakit, kedinginan, sampai selimutan double2 masih dingin. Jadi sepanjang tidur, author kelonin sampai dinginnya ilang.
Mohon maaf kalau di cerita lain kurang lancar updatenya, aku lagi fokus ke Pak Dosen dan Mas Alde. Kalau udah aktif kul, tugasnya bejibun. Jadi fokus dibagi-bagi lagi ke tugas. Habis update ini, aku mau ngerjain tugas dulu. Abis itu baru ngetik pak dosen.
“Haduh, ibunya calonmu kok ya semena-mena. Minta mahar sampai tujuh puluh gram. Padahal tiga puluh, tiga lima, atau paling banyak empat puluh itu udah standar. Pakai syarat harus hafal surat Ar-Rahman. Sementara kamu sibuk banget. Sering bolak-balik Jogja-Purwokerto karena kamu lagi getol-getolnya menerima tawaran ngajar di universitas lain, jadi dosen terbang. Kadang yang jauh-jauh juga diambil, katanya sayang, bayarannya tinggi, buat tambah modal nikah.” Fatma, ibu Aldebaran bicara dengan ketus dan kesal.
“Alde memang lagi butuh tambahan modal buat nikah. Kemarin Bu Yuni minta pesta yang besar kalau kami menikah. Alde kan mesti ngitung-ngitung biaya catering, sewa gedung, tata rias, dan lain-lain,” balas Alde lalu menyeruput secangkir teh.
“Lha ini, calon besan sing ora bisa diajak brayan. Anggep-anggepe kowe iki gudang duit apa? Kur gari nyetak, jebret metu setrilyun.”(Lha ini, calon besan yang tidak bisa diajak berteman. Dianggapnya kamu ini gudang uang apa? Tinggal nyetak, jebret keluar setrilyun).
“Kulo nyuwun doa mawon, Bu. Mugi pernikahan Alde-Riana diparingi lancar, berkah.” (Saya minta doa saja, Bu. Moga pernikahan Alde-Riana dikasih kelancaran, berkah).
“Ibu pasti doain yang terbaik buat kamu dan Riana. Cuma ibu nggak sreg sama ibunya Riana. Orang mau nikah aja minta syarat macam-macam. Yang mau nikah kan anaknya, bukan dia. Setelah nikah sama Riana, jangan tinggal bareng mertua. Kamu kan udah punya rumah sendiri. Bicarain dulu sama Riana. Kalau nanti nikah, Riana harus mau ikut kamu. Kalau tinggal bareng mertua, kamu yang bakal susah nanti. Pasti direcokin dan diusik. Apa-apa serba salah dan nggak dihargai.” Fatma kembali nyerocos.
“Kalau itu sih udah kesepakatan. Riana bakal ngikut Alde. Dia bakal resign dari sekolah tempat dia ngajar yang ada di Soreang.”
Fatma berdehem, mengembuskan napas kesal.
“Jane, ibu ora cocok karo Bu Yuni. Katone haus pengakuan dari masyarakat, makane anake nikah pingin gawe pesta sing wah. Tapi priwe maning, kuwe wis dadi pilihanmu. Ben ora kaget ngerti wateke calon ibu mertua kawit siki. Sing penting kowe jalani bareng Riana, ora usah gubris Bu Yuni nek semisal ngrusuhi.” (Sebenarnya, ibu nggak cocok sama Bu Yuni. Kelihatannya haus pengakuan dari masyarakat, makanya anaknya menikah ingin membuat pesta yang wah. Tapi gimana lagi, itu udah jadi pilihanmu. Biar nggak kaget tahu watak calon ibu mertua sejak sekarang. Yang penting kamu menjalani bareng Riana, nggak usah menggubris Bu Yuni kalau semisal merecoki).
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejarmu Sampai Halal (Completed)
RomancePart masih lengkap Rank #3-lifestory-29/03/2019 Disarankan membaca Brondong, I'm in Love terlebih dahulu. Kamu tahu, seperti apa rasanya jatuh cinta bagi laki-laki bejat seperti Aldebaran? Terseok-seok, tertatih, jatuh bangun, dan mati-matian memper...