LITTLE REMEMBER

3.1K 107 8
                                    


Awas typo dimana-mana gaes!
°
°
°

Amora tidak menjawab dia hanya memukul kepalanya dengan keras terus-terusan membuat semua orang kawatir.

"Sakit"lirih Amora.
Hingga muncul kepingan ingatan dimasalalunya.

*****

Flasback on.

Seorang anak laki-laki berjalan dengan riang hingga dia berhenti disebuah taman terlihat seorang gadis kecil kira-kira umunya enam tahun dia mendekatinya dan bertanya.

"Hai adik manis kenapa disini sendirian? "Sapa Brian.

Yah anak laki-laki kecil itu adalah Brin, Brian Alexander Brigaza.
Gadis yang disapanya tadi hanya diam hingga tidak beberapa lama dia mendongakkan kepalanya keatas memandang laki-laki yang tadi menyapanya.
Brian terpesona dengan kecantikan gadis kecil yang ada di depanya ini hingga dia melamun.

Gadis itu memandangnya dengan sinis terlihat terusik dengan dirinya.

Brian pun menggelengkan kepalanya untuk sadar akan lamunanya itu hingga dia berinisiatif untuk berkenalan dengan gadis kecil didepanya ini.

"Hai, nama aku Brian Alexander Brigaza kamu bisa memanggil aku Brian"ucap Brian sambil mengulurkan tangnya didepan gadis tersebut.

Gadis tersebut hanya melihat uluran tangan tersebut hingga beberapa menit dia membalasnya.

"Ya,aku Amora Yoshi Arawijaya"balas Amora.

Flasback off.

Amora menggelengkan kepalanya kemudian memandang Brian dengan sinis tak lama kemudian dia pingsan membuat semua orang yang ada disina kawatir dan shok.
Mereka semua buru-buru membawa Amora pulang kerumah.

*****

Pukul 06.00..

Amora terbangun dari tidurnya dia menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan seingatnya semalam dia masih direstoran makan malam bersama teman mamanya,ah sial jangan lupakan tentang perjodohan yang tidak masuk akal baginya.
Amora turun dari kasurnya berjalan membuka pintu dan menuju ruang makan.
Setelah sampai meja makan hanya terlihat mamanya.

"Pagi sayang, kamu udah baikan kan? "Sapa Maura.

"Hmm"balas Amora cuek karena masih kesal dengan masalah perjodohan tadi malam.

"Idih anak mama kurcel amat, kamu marah ya sama mama tentang perjodohan tadi malam? "Tanya Maura.

"Please deh ma, siapa sih yang nggak marah kalau anaknya dijodohin? Mama kira ini jaman Siti Nurbayan? "Kesal Amora.

"Maafin mama sama papa Mor, mama kan cuma pengen anaknya bahagia dapat suami yang udah mantep"ucap sedih Maura.

"Sial, mama tau aja kelemahan gue"maki Amora dalam hati.

Ya, bisa kalian lihat Amora paling tidak bisa membuat mamanya bersedih ataupun papanya itulah kelemahan ya, jadi rencana yang dia buat gagal total.

"Ya ya ya, terserah mama, papa Amora ikutin aja"ucap Amora dengan sedikit tidak ikhlas.

Maura yang mendengar jawaban putrinya pun langsung matanya bersinar sinar seperti anak kecil yang baru mendapatkan permen lolipop?

"Beneran? Kamu terima perjodohan ini sayang? "Tanya Maura ingin memastikan.

"Ya ma"jawab Amora seadanya mau menolak juga nggak bisa.

Maura pun langsung memeluk Amora dan mengecup dahi putrinya dengan kasih dan sayang.

MY PERFECT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang