5

81 10 3
                                    





•••

"When i was young.I was falling,i see my mom and dad fight.That was so scary.Then i go out.I can't remember that things again.I can't i can't .. i get mad.And go crazy."

Kegiatan Kimora terhenti ketika Gafreel memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu dahulu.Ia langsung menutup laptopnya dan menaruhnya di samping.Gafreel masih mematung di depan pintu.Ia masih nunggu izin dari Kimora buat di kasih masuk.Tapi beberapa detikpun dia juga ga ngomong.

Kimora berdehem, "Kenapa?." Tanyanya sambil menoleh.Gafreel yang masih di depan pintu akhirnya masuk sambil garuk kepala.Canggung banget padahal mereka Adik-Kakak.

Gafreel duduk di tepi tempat tidur, "Lo ga sekolah?.Kalo sekolah biar gue anta-

Omongan dia terputus sama panggilan dari Fitta;mama tiri mereka yang menyuruh mereka turun untuk makan sarapan.Kimora menyibakkan selimutnya.Dan masih duduk di pinggiran kasur dengan kaki yang di julurkan.

Ia menoleh pada Gafreel yang masih diam kaku. "Papa?.Di rumah?." Tanya dia.Gafreel menggeleng, "Enggak.Udah pergi tadi pagi-pagi banget.Lo ga inget?." Jawabnya dan di balas gelengan oleh Kimora.

"Apaan?." Tanya Kimora pada ucapan menggantung Gafreel. "Papa pergi ke Bandung." .Kimora hanya mengangguk mengerti barulah dia turun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi.Ia membalikkan badannya menangkap presensi Gafreel, "Turun deluan.Gue mau siap-siap dulu." Ucapnya.

Kimora membasahi tubuhnya.Melihat pantulan diri dengan begitu jijiknya.Garis-garis abstrak yang dia buat di sekitar tulang selangka dan juga menurun hingga tangan kiri.Sangatlah jelek hingga ia membenci dirinya sendiri.

Ia tersenyum kecut hingga sebuah suara melintas di pikirannya, "there's no reason to love someone like you.".Ia menggeleng untuk menghapus sebuah lamunan itu.Tidak,ini bukan waktu tepat untuk berlarut-larut.Ia harus kuat walau itu hanyalah sebuah topeng.

Selang beberapa menit ia pakai untuk menyiapkan diri.Kimora turun dan menuju meja makan yang sudah di penuhi dengan saudara-saudaranya.Kimora duduk tepat di tempat biasa Ayahnya duduki.Ia sibuk mengunyah roti yang berselai coklat sambil sesekali menyeruput teh hangatnya.Ia menunjukkan senyum tipisnya yang terlihat tulus.Semua yang melihat terasa menghangat.

"Freel,Gue pergi sendiri aja.Nay,kalo Lo pergi nanti jangan kemaleman ya.Oiya,Tan Bii bakal pulang telat dikit.Kerja kelompok di rumah temen." Kimora segera berdiri.Fitta mengangguk dan berkata, "Pokoknya sebelum magrib udah di rumah.Kalo mau main lagi pergilah." Izinnya.Kimora hanya tersenyum lagi dan meninggalkan kediamannya.

++++

09.30 AM

Waktu istirahat sudah datang.Dan semua siswa pergi ke kantin.Kimora yang masih sibuk berkutat dengan bukunya.Entah angin apa yang membuat dia sedikit rajin hari ini.Bila bahkan tadi sudah menawarkan ajakan ke kantin Kimora juga menolak dengan alasan dia tidak lapar.

Kimora menidurkan kepalanya dengan tangan sebagai bantalannya.Ia memejamkan matanya.Kepalanya pusing.Tak selang beberapa detik kemudian ada sebuah botol mineral terlempar tepat mengenai kepalanya.

Ia menegakkan kepala masih setengah mengantuk. "Anjing!.Siapa yang lempar?,sat." Sarkasnya.Ia mengambil botol tadi dan menguap lagi. "Yang ga ngaku gue doain mandul 7 turunan." Ucapnya lagi.

➳ 𝙝𝙞𝙧𝙖𝙚𝙩𝙝  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang