8

47 8 2
                                    



>•<

Kimora baru saja menguploud video terakhir kepada subscribernya.Entah kenapa bahwa ia ingin mengakhirinya.Beberapa menit kemudia beberapa komen langsung muncul.Beberapa dari mereka bilang terimakasih,lalu bertanya kenapa berakhir,dan salam perpisahan.Ini benar-benar seperti vitamin.Tubuhnya tiba-tiba menjadi semangat.Semua rasa capek hilang begitu saja.

Rasa kantuk datang.Gadis itu menguap beberapa kali.Saat ia membaca satu komen yg menyatakan nama depannya.Matanya langsung melotot tidak percaya.Ia mengucek matanya beberapa kali.Mungkin saja rasa kantuk datang membuat matanya menjadi melihat sesuatu yg salah.Tapi itu benar-benar .. itu namanya terketik disana.Dengan huruf yg benar.Kimora membaca usernamenya. 'V' hanya satu huruf yg tertulis disana.

Otaknya menjadi blank.Siapa yg bisa tau namanya?.Apa itu salah satu temannya?.Tapi siapa?.V?Ia pikir ia tidak memiliki teman dengan awalan huruf V.Oh ayolah .. tentang teman.Teman Kimora saja masih bisa di hitung dengan jari.Bahkan kelima jarinya masih berbelebih untuk menghitungnya.Untuknya teman itu adalah orang yg benar-benar mengenalnya.Dan selebih dari itu ia anggap sebagai orang yg kebetulan tau namanya.Entahlah,ia muak dengan pertemanan.Semenjak kejadian dimana ia menceritakan bahwa ia melakukan cutting untuk pertama kalinya.Ia mengadu pada temannya.Lalu ketika ia melakukannya lagi.Temannya langsung membeberkan cerita itu pada keluarganya.

Sejak saat itu ia hanya membagi cerita sensitif itu dengan teman benar-benar bisa ia percayai.Sungguh,di dalam rumah sakit itu tidaklah enak dan juga berjumpa kepada psikiater yg bertanya-tanya.Lalu dengan pil-pil pahit yg ia telan setiap harinya.Kimora benar-benar muak dengan semua itu.Psikiater?ia membencinya .. dia membuat hubungan ia dengan Ayahnya semakin jauh.Karna saat Kimora menceritakan uneg-unegnya itu hanya tentang keburukan Ayahnya.

Tentang bagaiman Ayahnya suka memukul Ibunya.Semuanya tentang keburukannya.Memang benar kata pepatah,Seribu kebaikan akan di kalahkan dengan satu kesalahan.Sebenarnya Ayahnya tak sejahat itu dan juga sebaliknya.Dan ada satu hal yg masih Kimora rahasiakan.Tentang luka yg ada di kepalanya.Ia tidak ingat apapun.

Entah kenapa itu terasa sangat kabur.Yang ia ingat hanyalah sepotong ingatan.Saat itu hujan deras.Ayah dan Ibunya bertengkar di malam hari.Mungkin pukul 12 malam?Bahkan jam tidur mereka pakai untuk bertengkar.Kimora hanya berusaha untuk tidur tapi telingannya juga pegal mendengar semua perdebatan itu.Jadi ia keluar dengan mata yg masih mengantuk.

PRANG.

Langkahnya semakin cepat.Jantungnya berdetak sangat cepat hingga organ itu seperti ingin keluar dari tempatnya.Kaki kecilnya sudah berpijak di tempat dimana perdebatan itu terjadi.Mereka masih belum menyadari keberadaannya.

Dan saat itu benar pada di puncaknya.Mulutnya menjerit saat mereka berdua melanjutkannya keluar.Ibunya berusaha pergi .. lalu ia mengikuti dari belakang.Memastikan bahwa mereka tidak melukai satu sama lain.Tubuhnya sudah basah kuyup. "Mama .. mau kemana?." Pertama kali ia membuka suara.Ibunya memegang kedua tangan putrinya, "Ikut sama mama ya." Saat ia ingin menjawab Ayahnya datang.

Kimora berusaha melindungi Ibunya.Dan entah apa yg mengenai kepalanya.Ia langsung tergeletak begitu saja.Pandangannya kabur .. pendengarannya menjadi semakin tidak jelas di tambah air hujan semakin deras turun.

"Obii .. maafin mama ya." Setelah itu kesadarannya hilang.

Besoknya ia terbangun di ruangan putih.Dengan tangan yg di infus,kepala yg di perban dan juga baju rumah sakit.Semuanya baru.Ia mencoba mengingat apa yg terjadi .. tapi semakin ia mengingat kepalanya semakin sakit.

➳ 𝙝𝙞𝙧𝙖𝙚𝙩𝙝  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang