00

43 4 3
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Edgar menatap sebuah figura kecil yang berada diatas meja kerjanya. Terdapat foto sosok perempuan cantik sedang tersenyum. Tangannya mengelus lembut figura tersebut.

'Tok tok'

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya dari figura itu. Seorang wanita nampak membawa sebuket mawar merah.

"Ini bunga pesananmu, Ed." Wanita berambut sebahu itu memberikan mawar tersebut kepada Edgar.

"Thanks, Helen. Kau memang sekretaris sekaligus sahabat terbaikku." Helen pun terkekeh.

Edgar menghirup aroma yang disuguhkan dari bunga itu. Wangi dan lembut.

"Tidak masalah. Hanya ini yang bisa kulakukan untukmu. Sekarang pergilah. Aku tahu dia sudah menunggumu.

"Baiklah Helen. Kalau begitu aku pergi dulu." Edgar keluar dari ruang kerjanya dan berjalan menuju lift. Tak butuh waktu, ia sudah berada di parkiran. Langsung saja ia memasuki mobil Ferrari miliknya.

Edgar memacu mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia melirik buket mawar yang ia letakkan disampingnya. Setengah jam kemudian ia sampai ditempat yang ia tuju. Pemakaman kota.

Edgar memarkirkan mobilnya. Ia mengambil buket mawar tadi dan keluar dari mobilnya. Helaan nafas beberapa kali keluar dari mulutnya. Dengan menguatkan diri, Edgar memasuki tempat tersebut. Cukup ramai orang berziarah hari ini.

Langkah kakinya berhenti tepat disebuah nisan yang bertuliskan

Anneke Anandya
Binti
Damar Bagaskoro

Lahir :
30 Maret 1993
Wafat :
04 November 2016

Edgar meletakkan buket mawar diatas makam perempuan diketahui bernama Anneke itu. Tangannya menyapu nisan tersebut.

"Halo Ann. Aku datang."

"Maaf, sekarang aku jarang mengunjungimu karena kesibukanku."

"Ini aku bawain bunga kesukaan kamu."

Edgar berusah menahan tangisnya. Ada rasa yang sangat menyesakkan hatinya.


"Ann, aku merindukanmu....."

•••

04 April 2019

Love And DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang