drunk

5.9K 711 349
                                    

Yeah, one of us gets too drunk and calls about a hundred times.


12 panggilan tak terjawab. Kemana mark sebenarnya? Aku khawatir.

Rumah sedang ramai, mari ucapkan terimakasih kepada Lee Jeno yang membawa para pasukannya yang sangat berisik sehingga rumah ini tak terasa sepi lagi.

"Jean, laper nih pesen makan dong!" teriak haechan dari dalam dapur.

"Pesen sendiri! Dasar tamu nggak di untung udah Bagus gue suguhin cemilan lo dugong!" teriakku tak kalah keras.

"Udah deh jean si toa mesjid nggak usah diladenin, makin seneng dianya" ucap jaemin yang ku balas dengan gumaman.

Kakakku tidak pulang malam ini, katanya ia menginap dirumah teman untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Aku sih tak masalah karena teman-temanku biasanya akan menginap jika kakakku tidak ada. Jangan tanya orang tua ku dimana, aku sedang tak ingin membahasnya.

Bruk bruk bruk

Pintu rumahku digedor dengan sangat tidak santai hingga membuat semua keributan terhenti sejenak.

"Kak Jean itu kalo setan begimana? Udah tengah malem begini masa ada orang mau namu sih" ucap jisung berlebihan. Aku memutar mataku jengah.

"Ntar kalo setan gue suruh nempelin lo aja" ujarku sambil berjalan membuka pintu.

Saat ku buka ternyata mark yang langsung terjatuh menimpa tubuhku. Para perusuh dengan sigap membantu membopong mark ke kamar tamu.

Setelah ku suruh mereka pergi dan meyakinkan bahwa mark tidak apa-apa akhirnya mereka meninggalkanku berdua dengan mark.

Saat aku mendekatkan diri ke arah mark untuk membersihkan wajahnya, aku mencium aroma alkohol yang menyengat.

Ku hela nafasku, ya, mark mabuk. Dan aku tak tau kenapa bisa seperti ini. Karena sudah tak tahan dengan baunya aku segera membersihkan badannya.

Tiba-tiba tangan mark menangkup wajah ku. Menatap mataku dengan mata sayu kemerahan khas orang mabuk. Hembusan nafasnya menerpa lembut kulit wajahku.

Mata mark itu adalah hal yang paling kusukai. Indah. Kadang bisa terlihat sangat tajam tapi kadang bisa berubah menjadi lembut dan menenangkan.

"I love you" ucap mark pelan, aku tersenyum.

"I love you soo much" ucapnya lagi. Aku masih Setia tersenyum mendengar ucapannya yang terdengar lembut ditelingaku

"I really really love you, i'm not gonna let you go cause you're mine" ucap mark melantur, aku terkekeh mendengarnya. Sungguh manis sekali melihat wajahnya jika seperti ini.

"Don't leave pelaseee, my head soo hurttt" ucap mark melepas tangkupannya di wajahku digantikan dengan tangan yang memegangi kepalanya.

Aku mengelus kepalanya pelan hingga mark berhenti merengek. Mark tersenyum ke arahku,sudah lama sekali aku tidak melihat senyuman itu.

"I love you Herin, to the moon and never back".

Senyumku memudar seketika. Herin?

---

Kepalaku penuh dengan pertanyaan siapa itu herin. Apa mungkin dugaanku benar? Tapi mark tidak mungkin melakukan hal sejahat itu kan?

Drrt drrt

Hp mark bergetar menunjukan pop-up notice pesan. Saat kulihat handphone-nya semua pikirkan buruk semakin banyak dalam kepalaku.

Herin baby ❤
Thanks mark buat yang tadi;)
You really good tho
Upss
Love ya!

Tuhan, apa mungkin? Tanganku bergetar memegangi hp milik mark. Aku terus men scroll semua history chatnya. Jadi selama sebulan ini dia bermain dibelakangku?

Tak lama pesan dari herin datang lagi.

Herin baby ❤
Mark kalo besok aku nggak bisa jalan kudu tanggung jawab!
Bibir aku juga bengkak nih!

Cairan liquid itu sudah menggenang di mataku. Dadaku sudah terasa sesak. Segera ku letakkan handphone jahanam itu ke nakas dan keluar kamar.

Setelah keluar aku langsung terperosok menangis sambil menelungkupkan kedua tangan diatas lutut.

Para lelaki datang dengan raut wajah khawatir.

"Heh lo kenapa jean? Kok tiba-tiba nangis? Lo diapain sama mark?" suara haechan terdengar di telingaku.

"J, lo kenapa hm?" tanya jeno lembut sambil memegang kedua bahuku.

"Kak kenapa? Ayo ngomong dong, jisung bingung kalo kakak nangis gini" ucap jisung.

"J, hey look at me!" ucap jaemin yang berada di depanku. Karena masih ku hiraukan jaemin menangkup wajahku.

"Kenapa hm?" tanyanya dengan sangat lembut, suaranya yang berat membuat tubuhku merinding mendengarnya.

"Sakit" ucapku sambil sesenggukan.

"Apanya yang sakit?" tanya jaemin lagi.

"Ini" ucapku sambil menyentuh dadaku.

"Bangsat!" geram jeno.

"Lo diapain sama dia hah?!" tanya Jeno emosi yang membuat tangisanku semakin keras.

Jeno menghela nafasnya, berusaha menahan emosi yang meluap-luap.

"Waktunya berpelukan!!" teriak haechan.

"Bacot lo tai lediq" ucap Jeno.

----

Mark fix, lo jahat tega kamu mz:(

young blood × mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang