academy 1

34K 1.2K 43
                                    

Duduk bersandar di balkon, berharap ada seseorang yang datang dan bermain, tetapi khayalan itu tak akan bertahan lama, karena mataku yang berubah warna menjadi merah saat melihat darah, ataupun cahaya bulan, membuatku tak pernah diperbolehkan keluar istana apalagi bertemu manusia... Semenjak kejadian itu, ya.. kejadian tragis itu. Dimana satu-satunya teman manusiaku menjadi mangsaku dan mati ditanganku.

"Kanelia Diamond Hetalia, kamu harus masuk Lord Vampire Academy" kata seseorang berjubah hitam, "aku tidak akan minum darah atau mencelakakan orang paman, lagipula di istana ini tidak ada manusia" jawabku kepada seseorang berjubah hitam yang tak lain adalah pamanku. "Maaf Kanelia, sebagai putri bangsawan vampire, kau harus masuk sekolah para bangsawan, Lord Vampire Academy"

Kata orang berjubah hitam lagi, "tapi aku tak mau paman!" Tolak anak bergaun hitam selutut dengan kulit pucat berwarna putih dan rambut lurus panjang yang sedikit ikal dibawahnya berwarna coklat karamel dengan mata coklat terang yang tak lain adalah Kanelia atau Dia, "aku akan langsung meminta pelayan membantumu berkemas!" Kata pamanya tegas. Kanelia tak bisa membantah pamanya, dia hanya bisa menurut apa kata pamanya, jika pamanya sudah bersikap dingin.

Dengan paksaan, Kanelia atau dipanggil Dia, berangkat malam itu juga menuju Lord Vampire Academy. Dia sempat kaget melihat betapa besar, mewah dan megahnya sekolah itu, meskipun kagum wajahnya tetap berekspresi datar.

"My pleasure to help you here, Princess Diamond" sapa seorang pelayan sambil membawa baang yang sudah diturunkan supirnya, setelah semua barang turun dari mobil, Dia menyuruh supirnya itu pergi sembari masuk ke dalam Lord Vanpire Academy bersama dengan pelayan tadi, Dia merasa sangat lelah hingga tanpa disengaja ia menabrak seorang vampire laki-laki, cowok ganteng bermata coklat dan berambut coklat pekat, yang hampir mirip denganya yang berambut coklat karamel, tatapan mereka bertemu, first imperson Dia ke cowok ini adalah orang yang sangat baik tapi.. kenyataan berbanding terbalik, "kalau jalan pakai mata!" sentak cowok itu, 'bukanya minta maaf malah ngomel-ngomel' batin Dia, "bukanya minta maaf malah ngomel-ngomel!" ujar Dia mengatakan batinnya, "heh.. yang salah tuh siapa ya?" tanyanya menyindir, "ya siapa lagi kalau bukan anda!" jawab Dia polos, "heh, murid baru ya? Ga tau siapa saya?" balasnya, "ga, dan ga mau tau!" balas Dia tidak mau kalah, 'baru kali ini ada cewek yang ga terpesona sama gue dan bisa bikin gue kesel!' batin cowok itu, "terserah anda mau apa! Anda akan dapar hadiah dari saya kalau kita ketemu lagi, see you!" katanya, memandang dingin kearah Dia dan bergegas pergi, tanpa Dia sadari ternyata pelayan tadi menunggunya, Dia meminta maaf karena membuatnya menunggunya berurusan dengan cowok tadi.

Sesampainya didepan kamarnya ia sempat dijelaskan denah bagian lorong ini "dari bagian ujung lorong tadi anda berpapasan hingga ujung sana adalah daerah kamar para putri sedangkan di paling ujung adalah taman yang sudah sangat jarang dikunjungi" jelas pelayan tadi seraya membukakan pintu kamar Dia, "ini kamar anda, selama anda bersekolah di sini, kamar ini akan menjadi tempat tinggal anda,dan ini peta sekolah, beristirahatlah dulu di sini, semua peralatan sekolah anda sudah di dalam dan jika anda ada perlu panggilah saya, nomor saya tertulis di telephone kamar anda, dan ini kertas jadwal seluruh kegiatan, seragam dan buku sekolah" sambung pelayaan tadi sambil memberikan peta dan jadwal-jadwal lainya, "baiklah tuan putri, saya pergi dulu" kata pelayan itu seraya melesat pergi dari hadapan Dia dengan cepat, "terimakasih" kata Dia, tetapi tidak terdengar pelayan itu karena sudah terlanjur melesat pergi dari hadapanya.

"akhirnya sendiri lagi, huh.. sekolahnya terlihat seru dan aku juga berharap tidak akan pernah bertemu anak tadi lagi!" keluh Dia, "sekarang lebih baik menyiapkan semuanya lalu tidur" lanjutnya seraya melihat jam dinding kamarnya yang menunjukan pukul empat lewat dua puluh pagi...

Lord Vampire AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang