academy 5

10.7K 668 7
                                    

"Jadi dimana hutan para demon itu?" Tanya Milord, "sangat jauh dari sini dan berbahaya" jawab Martha, aku hanya memandang kosong, yang terpikirkan olehku saat ini hanyalah "hancurlah harapanku" Milord langsung menoleh kearahku dengan tatapan sangat ingin tertawa, sudah kuduga ia pasti senang jika aku menderita.

---

"akhirnya aku mendapat privasi berfikir!" teriaku bahagia di dalam kamar, "aku dapat membaca pikiranmu bodoh!" suara Milord terlintas di kepalaku, sangat mengganggu! "tolong jangan baca pikiranku dan jangan berbicara padaku! aku butuh privasi" balasku dengan telepati, dan akhirnya suara tak muncul lagi. mungkin karena sekarang matahari sudah mulai muncul dan aku sangat kelelahan aku terlelap begitu saja dalam mimpiku.

---

"huh.. ia benar-benar tertidur! padahal aku masih ingin menjahilinya!" ocehan sebal Milord, tak lama kemudian iphone Milord berbunyi, tertulis:

dear, Milo-rd

milo!! aku bosan, aku sangat rindu padamu! kapan kau akan kembali masuk? aku sudah tak sabar melihat wajah tampanmu, jadi kau harus masuk besok ya!

from, pacarmu tercinta Adeline.

bibir Milord tersenyum, "maafkan aku Adeline, aku melupakanmu! hehe" kata itu keluar dari mulutnya, "jujur saat ini aku lebih tertarik dengan pasanganku yang sesungguhnya dibanding anak tercantik disekolah!" lanjutnya, Milord akhirnya menjawab pesan itu

to, Adel-ine

tenang saja aku akan ke sekolah besok, dan Ad.. jujur aku sangat bosan, dan aku memiliki sesuatu yang lebih penting, jadi untuk sementara waktu aku tak bisa terus-terusan disisimu, maaf ya...

from, Milo-rd

"kau terjebak Adeline! sebentar lagi kau akan menangis seperti para vampire lainya! hahaha" jawabnya disambung his evil laugh, "salah sendiri mengincar kekayaan dan status!" katanya lagi.

---

Berjalan di koridor sambil mendengarkan musik adalah kebiasaan baruku, aku menaruh tasku di tempat duduku, segera aku ke kanti untuk mendapatkan segelas darah segar. "darah golongan A sebotol" pintaku, "ini", "terimakasih" jawabku, aku akhirnya pergi ke lapangan belakang, aku memilihnya karena disini sangatlah sepi, sangat tenang mengingatkan aku akan istana, dan ini mengingatkanku akan perjodohanku dengan Milord "akh! Mengganggu!" teriaku frustasi, "disini kau rupanya my lady" sapa seseorang dari ranting pohon yang tak lain adalah "Milord? Akh!" gerutu Dia, "hahaha menyedihkan 'pagi-pagi sudah bertemu denganya!' pikiran transparan!" ejek Milord, "berhenti membaca pikiran orang! Aku saja tak pernah mengganggu urusanmu kenapa kau selalu menggangguku?" kata Dia, "karena sudah takdir aku seperti ini" jawab Milord dengan smirk yang sangat Dia benci. Aku pergi meninggalkanya, kurasakan tangan besar dan halus menahan pergelangan tanganku, tubuhku bergetar, entah apa ini aku merasa kehangatan yang sudah lama tak aku rasakan "a..apa?" aku bertanya dengan gugup, dengan cepat ia mendekatkan wajahnya lalu sebuah kecupan mendarat di pipi kananku, aku sudah tak tahu seperti apa wajahku saat ini, entah mengapa aku menghindarr menatapnya dan berlari sejauh mungkin.

---

"aku tak tahan!" batin Milord, entah mengapa aku menarik pergelangan tanganya dan mengecup pipi kananya, aku memalingkan wajahku secepat mungkin, ia.. melepaskan tanganya, saat aku menoleh ia sudah tidak ada, apa yang telah kulakukan?

Aku masuk kedalam kelas seperti yang biasa aku lakukan, entah mengapa keberanianku mengecil ketika menatap seorang gadis mungil yang cantik sedang duduk disampingku, ia menatap jendela, lebih tepatnya menatap bulan, aku ingin meminta maaf tapi baru kali ini keberanianku mengecil terhadap wanita... 'baiklah tenang saja dulu, tenangkan dirimu Milord, ingatlah Kanelia hanya wanita vampire biasa, aku hanya akan bilang 'maaf tadi aku hanya ingin bercanda' tidak! Itu menggelikan! Apa yang harus kulakukan? Daripada salah tindakan lebih baik aku diam.

---

Bulanya indah, menatap bulan lebih baik dari pada mengingat kejadian memalukan tadi, bersyukur taka da yang melihat, dan beruntung hanya di pipi, lagipula kita tunangan... tidak tidak aku tak ingin memikirkan itu! Sekarang bukan saat yang tepat.

To be continued...

Lord Vampire AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang