Bulan mulai meredup, burung hantu mulai kembali tidur.
Kanelia bersandar pada pohon kesayangannya."Sudah lama aku tidak kesini." Gumamnya sembari menatap cahaya jingga yang mulai terbit dari arah timur.
"Kapan aku bisa menikmati hidup normalku di istana? Tapi, kenapa rasanya jadi tidak nyaman ya, membayangkan aku duduk di ruang makan memegang segelas pembuka bersama raja dan ratu kerajaan Hetalia? Apakah ini alasan kakakku terlihat tidak nyaman ketika bersamaku? Tapi, bukannya ia merasa tak nyaman karena aku meminum darah teman manusiaku sendiri?" gumamnya lagi.
"Kalau kau merindukan istana, pulanglah ke kerajaanku. Aku jamin kau akan merasa bebas," kata Milord yang tiba-tiba sudah berada disampingnya. 'Vampire' gumam Dia.
"Hahahahahaha kau lupa atau gimana sih? Kau kan juga vampire" kata Milord sambil tertawa. Dia melihatnya dengan tatapan apanya-yang-lucu-?
"Kakak tirimu, Razen Hetalia bukan?" tanya Milord sembari menolehkan kepalanya kearah Kanelia. "Ya, kau kenal dia?"
"Hanya sempat berkenalan, ya lebih tepatnya kami memang berteman, lalu ia menghilang entah kemana" kata Milord.
"Ya, Razevor Razen Hetalia. Ia sangat senang menyusup keluar kerajaan untuk menemui manusia, belum lagi ia memiliki lumayan banyak kenalan vampire dimana-mana. Tentu saja ia tak ingin siapapun yang melihatnya memandangnya berbeda, jadilah ia menutupi identitasnya sejak.... Entahlah aku lupa" jelas Dia masih menatap manik mata Milord, "jadi apa yang kau mau?" tanya Dia sembari menyipitkan matanya.
"Kau tau lah. Bayaranmu," Milord memegang tangan Dia lalu tersenyum. "Kau dan aku akan kembali ke istanaku. Kita akan menghadiri ulangtahun pernikahan raja dan ratu, lalu kita akan berdansa, dan kau menginap di kamarku hingga kita kembali ke LVA."
Dia menatap Milord lebar - lebar. "Jika bayarannya hanyalah pergi ke ulangtahun pernikahan raja dan ratu, aku akan sangat setuju. Bahkan di bagian dansa, maksudku kau dan aku berdansa bersama aku juga akan setuju. Tetapi, kau dan aku tidur di kamar yang sama? Tidak. Selesai acara, kita kembali ke LVA." kata Dia, masih menunjukkan ekspresi yang sama.
"Bayarannya ada di bagian kau dan aku tidur bersama atau kata lain menginap di istanaku tiga hari dua malam, lagipula kamar di istana pasti sudah penuh. Dan pada bagian acara," Milord memberi jeda untuk mencium punggung tangan Dia. "Kau memang wajib datang sayang."
"Milord! Ayo kita kembali, matahari mulai terik." kata Dia, "melarikan diri huh?" gumam
Milord diiringi cengiran Dia.---
"Jadi, Keyna adalah putri Kerajaan Serevina?" tanya Milord, yang ku jawab dengan anggukan. "raja dan ratu Kerajaan Serevina terkenal dengan ketegasannya. mereka bisa dibilang tidak memiliki hati. apa kau yakin bisa membantu Keyna? Keyna saja berbicara tidak ditanggapi, apalagi orang lain?" lanjutnya. Dan sekarang ia membuatku berpikir. semua yang ia katakan benar.
"Entahlah, aku juga khawatir aku tidak bisa membantu Keyna. Tapi apa salahnya mencoba?"
"hmm, kapan?" tanyanya, "apanya yang kapan?"
"kapan kau akan datang ke kerajaan?" tanya Milord
"setelah acara ulang tahun pernikahan raja dan ratu. kita mungkin mudah keluar masuk LVA, tapi Keyna dan Will?"
"aku tidak tahu apakah Keyna memiliki kebebasan seperti kita atau tidak, tapi Will punya"
"aku akan meminta izin kepada kepala asrama" lanjutnya.
"oke Milord, sekarang pergi dari kamarku." kataku sembari mendorognya keluar.
"baiklah princess, tidak usah sungkan jika rindu padaku. kau cukup panggil namaku lewat telepati, aku akan langsung ada dihadapanmu" katanya sambil mengedipkan sebelah matanya, yang kubalas dengan tatapan aneh.
---
Tok, tok, tok.
"My lady, boleh buka pintunya?"Kapan aku istirahat? "Ya? Ada apa?"
"Kerajaan Hetalia menginginkan anda untuk segera ke istana sekarang juga, dalam rangka penyambutan kembalinya Pangeran Razevor." Ucapnya.
"Baiklah, kembali kesini lima belas menit lagi"
"Baik. Saya permisi." Ucapnya lalu menghilang.
'Milord, aku akan pergi ke kerajaan Hetalia, aku akan kembali besok, sebelum acara ulang tahun pernikahan raja dan ratu'
'Aku ikut!'
Harusnya aku tak perlu memberitahu Milord. Dengan kecepatan kilat, Milord sudah ada di kamarku.
"Hei, aku dengar itu. Baiklah Dia, ayo kita pergi!"
"Kekuatan vampir hanya boleh digunakan saat keadaan darurat Milord" ucapku.
"Sudahlah, ayo temani aku ke ruang kepala sekolah"
---
Kutatap sekelilingku, tidak ada yang berubah. Aneh. Tak biasanya istana menggelar pesta tanpa dekorasi yang spesial.
Karena sibuk dengan pikiranku sendiri, tak sengaja aku menabrak seseorang.
"Maaf""Hai Dia, kamu ga ngenalin kakakmu sendiri huh?" Ucap orang yang ku tabrak. Seorang laki-laki dengan rambut berwarna hitam legam, iris hijau lumut ,dan berkacamata. Ia sudah banyak berubah.
"Kakak? Kau telah banyak berubah. Sejak kapan kau menggunakan kacamata?"
"Entahlah, kacamata ini adalah hadiah dari seseorang yang spesial, kau akan menemuinya nanti." Ujarnya sambil tersenyum. Mungkinkah ia bertemu matenya?
"Kau menemukan mate mu?" Tanyaku.
"Yap!" Jawab kak Razen, "dan ini Milord bukan? Sudah lama kita ga ketemu, sekarang udah mau jadi adek ku aja" lanjutnya. Dan ia membuatku malu. Dapat kurasakan Milord menyeringai.
"Hahaha, fate brought us here dude. Jadi, setelah puas berpetualang kau akan tinggal disini bersama matemu?" Tanya Milord.
"Kurasa begitu, dan kalian akan tinggal di kerajaan Delevia?" Tanya kak Razen yang membuatku melebarkan mataku.
"Tentu." Jawab Milord masih dengan smirk khas Milord.
"Silahkan mengobrol sepuasnya aku ingin ke kamar, dan selamat datang kembali kakak ku" kataku sambil menjulurkan lidah, lalu pergi ke kamarku dengan kecepatan vampir. Tidak ada peraturan 'tidak boleh menggunakan kekuatan vampir' dalam istana bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Vampire Academy
VampirosLord Vampire Academy, sekolah khusus para putra putri pejabat vampire dan sekolah unggulan untuk para vampire serta terkenal akan muridnya yang elit. Kanelia seorang putri kerajaan Hetalia bertemu dengan seorang pangeran berwajah imut yang sangat ia...