academy 4

11.9K 715 5
                                    

tanpa kusadari aku mengikutinya, tapi yasudahlah aku juga ingin mendengar percakapanya...

---

Aku berlari dengan kecepatan tinggi lalu berjalan dengan sopan saat sampai didepan pintu ruangan semuanya berada, "ibu, bisa bicara sebentar?" tanyaku sopan, semua orang di ruangan itu tampak serius, "ya, tapi sebelum itu ada yang ingin kami sampaikan kepadamu dan jua Milord, duduklah dulu" ajak ibu, aku duduk dan entah sejak kapan Milord juga ada diruangan itu dan duduk disampingku, ruangan begitu hening dan semua vampire di ruangan itu tampak sangat tegang begitupula aku dan Milord, "jadi apa yang ingin ibuu sampaikan?" tanyaku memecah keheningan, "jadi begini, kau adalah anak angkatku.. kau adalah vampire darah murni, kau sama dengan Milord, dulu aku, Hans(ayah angkat Dia), Eliza(ibu Milord), Jack(ayah Milord), Kate ibu kandungmu dan Zack ayah kandungmu adalah sahabat baik hingga kami menikah, kau dan Milord telah ditakdirkan menjadi mate yang kuat, semuanya masih baik-baik saja, hingga 115 tahun yang lalu Zack meninggal karena virus yang sangat unik dan tidak diketahui apa penyebabnya, saat itu kau berumur 101 tahun, lalu kerajaan jahat para warewolf ingin menghancurkan para vampire dimulai dari menghancurkan para pemilik darah murni, dan pembantaian itu dimulai dari istana Diamond, saat pembantaian itu umurmu sudah 200 tahun lalu ibumu Kate menggunakan kekuatanya untuk menghancurkan warewolf itu bersama para knight kerajaan Diamond, kau sangat ingin membantu hingga salah satu warewolf menyerangmu, dengan kemarahan Kate para warewolf itu semakin takut dan akhirnya menyerah lalu Kate membawamu ke seorang penyihir, ia menukarkan sebagian nyawanya untuk mengobati dan menyegelmu menjadi bayi lagi, dan setengah nyawanya ia gunakan untuk melenyapkan warewolf dan itu berhasil, tetapi karena warewolfnya terlalu banyak dibandingan setengah nyawanya, ia memberikan kerajaan Diamond untuk menambah kekuatan menghancurkan kaum warewolf dan itu berhasil 100% dan semenjak itu ia menitipkanmu kepada sang penyihir untuk membawamu ke kerajaan Hetalia" jelas Martha ibu angkat Dia panjang lebar, "dan sekarang jika kau ingin memori kehidupan lamamu kembali kau harus menemukan penyihir itu, tetapi penyihir itu sekarang berada di dalam hutan para demon dan untuk pergi kesana kau memerlukan kekuatanmu, sedangkan kau baru saja bisa mengeluarkan kekuatanmu" lanjut Martha, aku menjadi speechless dan hanya menganggukan kepalaku hingga akhirnya aku memutuskan untuk berkata "baiklah, aku harus ke kamar lalu kembali ke LVA" kataku sembari berpamitan pada Martha, Hans, Jack dan Eliza dan dengan sopan aku ke kamarku meninggalkan ruangan itu bersama Milord yang juga ingin kembali ke LVA bersamaku, tetapi mengapa ia mengikutiku ke kamar? "hei, mau apa kau mengikutiku ke kamar?" tanyaku polos, "tentu saja ingin ke kamarmu" jawabnya polos, "siapa yang ngizinin?" celahku, "aku tak perlu izin darimu, daripada aku nyasar mending ngikutin kamu" jawabnya tak mau kalah, aku tak punya pilihan selain memperbolehkanya ke kamarku karena aku tak mau repot kalau ia sampai nyasar...

---

"diam dipintu dan jangan menyentuh apapun!" perintahku, "iya iya" jawabnya malas, "aku capek nih" katanya sembari tiduran di tempat tidur kesayanganku yang akan aku tinggalkan lagi, "hei hei, siapa yang memperbolehkanmu? Aku kan sudah bilang tetap diam dipintu dan jangan sentuh apapun!" teriakku, "bawel, sudah cepat ambil barangmu aku ingin ke sekolah secepat mungkin inikan sudah sore, para fansku pasti sudah menunggu" celetuknya yang membuatku sebal, "pergilah sendiri" jawabku singkat, ia hanya tersenyum menyebalkan sembari melihat sekeliling kamarku, aku membuka lemariku dan berusaha menutupi isinya dari pandangan Milord, dan karena kami satu pikiran ia dapat membaca pikiranku yang berisi 'tutupi darinya' sedihnya diriku yang tak bisa menyimpan rahasia pribadiku, "apa yang kau sembunyikan?" tanyanya sesuai dugaanku, "tak ada" jawabku, "kau tak bisa bohong padaku bodoh!" celetuknya, "argh.. kau.. aku mohon padamu ini rahasia pribadiku yang terpenting kau tak per.." kataku terputus, ia sudah membuka lemariku tamatlah riwayatku.. wajahku sudah sangat sangat merah, bagaimana tidak, cowo menyebalkan yang baru beberapa hari ini kukenal melihat isi lemariku, yang dapat kau ketahui isinya. dan yang membuatku sangat panas adalah ia malah tertawa, "kau.. aku kira kau menyembunyikan apa, ternyata hanya pakaian dalam, hahaahahaha," tawanya yang sangat membuatku ingin marah ssangat sangat marah, "di..diam! puaskah kau sekarang?" ketusku, "iya iya, lagipula siapa yang tertarik!?" ceringisnya, "mukamu seperti tomat, sangat merah hahahahaha" katanya lagi, "dan kau lucu saat seperti itu, ekspresi yang menarik! ternyata kau punya perasaan malu juga ya" lanjutnya sembari menyeletukku, aku sudah sangat marah saat itu namun entah mengapa saat ia berkata ekspresiku lucu, kemarahanku seakan menghilang digantikan oleh ekspresi merah yang berbeda dari sebelumnya.. 'aku ini aneh' batinku kepada diriku sendiri, "ya kau memang aneh" katanya, "jangan baca pikiranku!" dengusku kesal, "ayo cepat kembali ke LVA" ajakku, "ya" jawabnya singkat, kamipun pergi kembali ke LVA dan menyembunyikan identitas pertunangan kami, dengan alasanku 'tak ingin dicap oleh para fansnya sebagai vampire baru yang merebut cowo impian mereka yang takkan terkabulkan' sedangkan alasanya 'tidak ingin kehilangan para penggemarnya' dengan begitu kami sepakat menyembunyikan identitas kami...

to be continued...

Lord Vampire AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang