Awal

14 1 0
                                    

Panas? Ya itu yang Aku rasain sekarang. Berada di halte Bis adalah hal paling membosankan. Banyak orang asing yang terus menatap bagai ingin nerkam. Karena Aku belum tau mereka apalah ga mau disangka orang gila kalau harus memarahi mereka yang terus-terusan menatapku aneh, dengan sikap sok cool alias bodoamat Aku dan headset yang masih melekat ditelinga. Cuman musik yang bisa menenangkan.

Entah kenapa hari ini Bis datang begitu lama, biasanya setiap 15 menit udah dateng, ini udah hampir 30 menitan Aku menunggu hmm

***
Sampainya dirumah baru aja sampe didepan pintu aku ngelihat yang tak seharusnya ga diliat lagi ini.

"Cepyaarr.. Dyaarr.."

Mungkin seperti itu suara kegaduhan yang terjadi saat itu, vas bunga, meja, kursi, semua hiasan yang ada diruang tamu hancur berserakan dilantai.

Ditambah dengan cuitan kasar dari dua manusia yang tak tahu diri ini, ya Papa-Mama, mereka selalu seperti ini sejak Aku masuk kuliah, banyak permasalahan yang harus diributkan.

Setahuku mereka sama-sama salah, Papa hanya mementingkan kerja dan uang dari dulu, sedangkan mama sekarang jadi suka keluar malam kalau sepulang kerja, diantara mereka hanya saling membenarkan diri, dan masalah kian memanas tiap harinya.

Aku yang cuma menyaksikan kadang ingin aku akhiri saja mereka berdua, telinga dan mata ku udah ga bisa lagi liat kejadian ini terus menerus, pedih rasanya

Mengurungkan niat untuk masuk kerumah, berbalik arah dan berlari menuju rumah sahabatku.

.
.
.
.
.

Oh ya nama ku Jennie Roselianda, temen-temen biasa manggil Jennie atau nini khususnya sahabatku yang kasih panggilan cute itu.
Aku anak pertama dari dua bersaudara, ada satu adik cowok namanya Jeno, semenjak ada kegaduhan dirumah dia pernah depresi, akhirnya dijemput oleh Kakek-Nenek dan tinggal diluar kota. Kenapa aku nggak(?) karena masih ingin tinggal disini, dengan keadaan yang terjadi, alasannya(?) gamau ninggalin rumah dimana besarnya disini aku dari bayi, walau udah ga seindah dulu tapi aku masih suka disini, begitu banyak kenangan yang mengingatkan masa kecilku yang merasa begitu beruntung punya keluarga yang harmonis.

Aku sekarang kuliah dan kerja paruh waktu, walau masih dapat uang bulanan dari papa, pengen aja rasanya hidup mandiri punya penghasilan sendiri. Dari dulu aku dikenal sebagai anak yang ceria dan humoris, tapi semenjak 6 bulan yang lalu ada kegaduhan dirumah. Sekarang menjadi emosional, lebih sering diam dan aroganku yang susah buat dikontrol.

.
.
.
.
.
.

Next>>>
Untuk lanjut cerita :')
Jangan lupa Vote & Komen yah Readers😘

NEVER ENDING DRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang