Setelah mandi dan makan Lala pun merebahkan dirinya diatas kasur yang sangat empuk.
Lala hanya melamun melihat ke arah langit-langit. Ia sangat merindukan ibunya, juga ayahnya.
Biasanya ia akan bertelponan dengan sang Ibu bila malam hari, tapi sepertinya tidak dengan malam ini. Pastinya ibunya sedang lembur karena ibunya hanya seorang pegawai di Kafe.
Setiap harinya ia hanya memakan makanan dengan seadanya, membawa uang seadanya dan ia hanya seorang gadis yang biasa saja.
Terkadang saat melamun seperti ini, ia hanya bisa menangis. Kenapa tuhan begitu jahatnya terhadap dirinya, dari kecil ia sudah tidak pernah diperhatikan oleh kedua orang tua nya.
Saat mereka bercerai, ia di suruh memilih untuk tinggal bersama dengan ayah atau ibunya.
Tapi keinginan Lala hanya satu tidak memilih keduanya.
Tetapi, ia memilih Ibunya yang sering di sebut Kupu-Kupu Malam oleh ayahnya.
Ibunya sedari dulu jarang sekali berada di rumah namun saat ia pulang, Ibunya akan sangat sayang sekali terhadap Lala.
Berbeda sekali dengan Ayahnya, ayahnya lebih sering berada di rumah namun ia selalu bersikap kasar.
Yang masih diingat Lala sampai sekarang adalah telapak tangan Lala di tusuk dengan ujung pensil sampai menembus ke dalam lalu mengeluarkan darah. Jika ia menangis ia akan mendapatkan hukuman yang lebih parah lagi, dan Lala pun hanya bisa menahan rasa sakit tanpa bisa berteriak atau pun menangis.
Lala tumbuh menjadi anak yang sangat kuat tapi sangat susah untuk bersosialisasi sebab ia takut di kucilkan karena ia terlahir dari seorang anak wanita malam.
Beruntungnya, Ibunya sudah sangat sadar dan berhenti bekerja diwaktu malam, ibunya sekarang ini hanya seorang pegawai kafe yang gajihnya tidak seberapa.
Benar-benar nasib Pahit yang pernah ia alami.
Sampai-sampai Lala bermimpi, jika ia berkeluarga nanti tidak akan pernah ada perpisahan apa lagi sebuah kekerasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Away
Short StoryRiyan melepaskan pelukannya "Makasih La, udah ngasih tau gue tentang cinta yang berada di surga lalu tiba-tiba di lemparkan ke neraka" Riyan menghapus air mata Lala "jangan nangis La, elo yang mutusin gue! Gue pergi" ----- Kata-katanya banyak yang k...